Getaran itu telah menghilang sekian lama. Kebisuan yang bertamu di ruang hampa antara kita. Kucari celah rasa yang dulu pernah membuatku jatuh bahagia, namun ia tak ada, entah kemana. Rindu menguap ke udara, menghilang karna luka yang kau tanam.
Janji yang tak sempat ditepati oleh waktu mengetuk hati. Menancapkan duri di hati yang telah lemah dari malam kita berpisah. Siapa yang salah hingga jalan kita menjadi dua arah. Jalan yang dulu kukira akan selalu melangkah bersama.
Kau pergi tanpa sepata kata, menyisakan kecewa yang tak sempat kau tenangkan. Amarah yang tak tahu kemana ia luapkan berkecamuk di kepalaku. Perasaan yang terombang-ambing kini singgah di pulau nestapa, sendiri meratapi kenangan yang kini menjadi mimpi suram.
Kini aku sendiri, merapihkan kepingan hati yang berserakan. Menata isi jiwa yang porak-poranda karna cinta. Rasa lelah memelukku, mengungkapkan tak ingin lagi percaya cinta, percaya pada bahagia sesaat yang berakhir duka.
-Junidanjuli
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Poetry#1 Puisi Indonesia [24042022] #1 Puisi Cinta [02052022] #3 Kata kata [25042022] Kumpulan sajak, sebab sajak-sajak tak pernah habis, ia hadir dalam sepenggal kata membentuk kalimat yang tersirat makna oleh penulisnya.