12 || Tingkah Anara

76 2 0
                                    

Hari Minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Minggu. Seperti kebanyakan orang, di waktu itu pasti saatnya bermalas-malasan. Namun, tak jarang pula ada yang memanfaatkan untuk bersantai dengan keluarga, jalan-jalan bersama pacar atau gebetan, bisa juga hibernasi tidur.

Anara, gadis itu masih bergulat di balik selimutnya. Seakan tempat tidurnya paling nyaman, hingga panggilan dari Arkan tidak di dengar olehnya. Semalam Anara menghabiskan drama korea yang sudah ditunggu dari Minggu lalu.

Bergadang sudah kebiasaan untuknya kala hari libur. Walaupun, dilarang berkali-kali telinganya seakan tuli. Memang dasarnya keras kepala.

"Ra, udah jam enam. Ayo olahraga dulu." Arkan mengguncang panggung istirnya, Anara.

"Anara, bangun."

"Rayanza Alexander."

"Jadi gak sih, ikut gue joging?" Arkan masih setia membangunkan Anara. Namun, sang gadis tidak terusik oleh suara kencangnya.

"Ra, gue tinggal ya," ancam Arkan jengah dengan Anara.

Arkan menegakkan badannya, lalu menghembuskan napas kasar menatap malas istrinya. Satu ide muncul di benaknya.

Satu tarikan kasar oleh Arkan selimut hilang dari badan Anara. Kemudian, dia membalik pundak Anara agar menghadapnya. Diangkat tubuh gadis itu, lalu dibawa ke kamar mandi. Namun, seperti kerbau. Mata Anara setia tertutup.

Arkan hanya bisa menghela napas. Ini salah satu kebiasaan Anara dihari weekend. Tidak akan bangun sebelum jam 10. Namun, kebiasaan itu ingin Arkan rubah. Agar istrinya lebih produktif di hari Minggu.

"Kebo dasar," cibir Arkan menggeleng kecil.

Tiba di kamar mandi. Arkan mendudukkan Anara di westafel. Tangan kekarnya mengambil gayung berbentuk love di isi dengan air. Tangan yang sudah basah ditempelkan ke pipi gadisnya. Bukan hanya di pipi, tetapi di seluruh wajah.

"Banjir-banjir," racau Anara menggeliat membuka matanya. Melihat itu Arkan menatapnya datar.

"Banjir matamu. Buruan siap-siap. Dalam 10 menit belum turun gue gak beliin lollipop bulan depan," ancam Arkan berlalu begitu saja.

"Duit gue banyak bisa beli sendiri."

"Pipi gak akan kirim uang kalau lo gak nurut sama gue."

"Masih ada Mimi."

"Mimi juga gak akan kirim."

"Bodo Ka Kevin pasti kirimin apa yang gue minta."

"Banyak omong gue tinggal," final Arkan menutup pintu kamar meninggalkan Anara yang misuh-misuh tidak jelas.

Usai perdebatan kecil tadi pagi. Anara dan Arkan sudah berada di taman komplek. Tempat yang biasa digunakan oleh orang-orang untuk menyegarkan tubuh agar sehat.

ARKANARA {Sahabat Tapi Menikah} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang