"Doctorine! Ada masalah! Dia, wapol kembali" pekik chopper.
"Begitu ya..." ucap dokter kureha.
Dokter kureha dan chopper pun akhirnya keluar dari kamar.
"Arini aku akan keluar mengecek kondisi diluar kau tetaplah di sini bersama nami" ucap sanji sambil mengelus kepalaku.
"Baiklah!" ucapku.
Akhirnya nami pun kembali berbaring sementara aku hanya diam menatap coklat panas yang sudah dingin dan sisa setengah. Lalu tiba-tiba luffy memasuki ruangan sambil memeluk dirinya.
"Dingin! Baju! Baju! Di mana baju?" ucap luffy sambil melihat ke sekeliling.
"Apa yang terjadi di luar? berisik sekali" ucap nami.
"Di luar dingin! Di mana bajuku?" tanya luffy.
"Baka jaketmu kan sudah jatuh saat kita memanjat, luffy-nii" ucapku.
"Ah kau benar! Kalau begitu aku pinjem jaketmu ya arini" ucap luffy sambil menghampiriku.
"Sebenarnya apa yang terjadi di luar?" tanya nami.
"Ahh, ada pertarungan" ucap luffy.
"Kalian baik-baik saja, kan?" ucap nami.
"Ya jadi, tetaplah di ranjang" ucap luffy.
"Ah arini aku titip topiku ya" ucap luffy sambil memakaikan topi jeraminya ke kepalaku.
"Iya" ucapku.
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu!" ucap luffy yang sudah memakai jaketku.
"Kau tidak ikut mereka bertarung arini?" tanya nami.
"Aku sedang malas, dan aku yakin luffy-nii bisa mengatasinya" ucapku sambil duduk di ranjang nami.
"Kalau begitu ceritakan bagaimana perjalanan kalian membawaku keatas sini" ucap nami.
"Kalau aku bilang, aku tidak mau cerita gimana" ucapku.
"Maka aku akan menghajarmu" ucap nami sambil menatapku dengan menyeramkan.
"Baiklah aku akan menceritakannya" ucapku sambil mulai bercerita tentang apa saja yang terjadi selama perjalanan kita.
"Jadi begitu ya, kalian mengalami hal sulit karena telah membawaku ke sini" ucap nami.
"Tidak perlu dipikirkan nami. Lagi pula kami sudah benjanji bukan, akan melakukan apapun agar kau bisa sembuh" ucapku.
"Arigatou arini" ucap nami sambil tersenyum.
"Sama-sama. Bagaimana dengan demammu?" tanyaku.
"Sepertinya demamku sedikit turun. Jika terus seperti ini, aku bisa segera kembali ke kapal" ucap nami sambil memeriksa demamnya.
"Syukurlah kalau begitu" ucapku.
"Apa yang sedang aku lakukan? Ini bukan waktunya untuk beristirahat di sini! Vivi sedang menungguku!" pekik nami yang tiba-tiba bangkit terduduk.
"Lebih baik jangan khawatirkan hal itu dulu nami, istirahatlah dulu lagi pula luffy-nii dan sanji masih bertarung" ucapku.
"Tapi sekarang adalah waktu yang bagus untuk kabur dari dokter kureha!" ucap nami.
"Ah, kau benar juga! Tapi...." ucapku.
"sstttt sudahlah kau diam saja dan ikuti aku" ucap nami.
"Baiklah" ucapku pasrah.
"Pakailah jaketku arini" ucap nami sambil menyodorkan jaketnya.
"Tidak perlu nami! Kau lah yang seharusnya menggunakannya, karena kau masih demam" ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece
FantasíaBingung mau bikin deskripsi apa karena pada dasarnya aku gk terlalu pandai buat deskripsi. Intinya ya ini cuman hasil gabut dan iseng aku aja sih. ~•~•~•~•~ Intinya ini certa petualangan arini yang hidup di dunia one piece sebagai adik kembar dari m...