34

167 13 0
                                    

Kesokan harinya, kita pun bersiap meninggalkan yuba.

"Maafkan aku vivi-can seharusnya tempat ini tidak begini" ucap toto.

"Tidak papa santai saja. Baiklah, kami harus pergi!" ucap vivi.

"Oh, luffy-kun bawalah ini bersamamu" ucap toto sambil menyerahkan sebotol ari.

"Wah! Air!" pekik luffy senang.

"Air!" pekik usopp.

"Kau menemukannya?" tanya luffy.

"Semalam, setelah kau ketiduran aku menemukan bagian pasir yang lembab. Air itu kuambil dari kelembab pan pasir itu!" ucap toto.

"Oh! Sepertinya rumit sekali, tapi terima kasih!" ucap luffy.

"Itu air asli yuba! Maaf hanya itu yang bisa kudapatkan" ucap toto.

"Aku akan menghematnya" ucap luffy.

Lalu kami pun meninggalkan yuba. Saat di perjalanan luffy tiba-tiba saja berhenti dan duduk di bawah pohon kering. Aku yang melihat itu juga ikut duduk di samping luffy. Membuat yang lainnya berhenti berjalan.

"Luffy! Arini! Apa yang kalian lakukan?" pekik usopp.

"Luffy! Arini!" ucap nami.

"Ada apa, luffy-san arini-san?" tanya vivi.

"Aku berhenti!" ucap luffy.

"Aku juga" ucapku.

"Hah?" ucap mereka semua.

"Berhenti?" ucap nami.

"Apa maksud kalian Luffy-san Arini-san?" ucap vivi.

"Ayolah Luffy! Arini! Kami tidak ada waktu untuk meladeni kalian! Berdirilah!" ucap usopp.

"Bukankah kita harus kembali?" ucap chopper.

"Iya, jika kita tidak kembali ke katorea dan menghentikan pemberontakan jutaan penduduk di sini akan berperang dan masalah akan semakin buruk! Ini demi vivi-chan! Ayolah!" ucap sanji membujuk kita berdua lalu menarik baju luffy.

"Tidak!" ucap luffy sambil melepaskan pegangan sanji di bajunya dan mendorongnya ke samping sampai terjatuh.

"Apa katamu?" pekik sanji.

"Vivi" ucap luffy.

"Nani" ucap vivi.

Aku ingin menghajar crocodile! Jika kita menghentikan pemberontakannya, apakah itu akan menghentikan crocodile? Lagipula, kita juga tidak bisa berbuat apa-apa di katorea. Kita adalah bajal laut. Sebaiknya kita tidak ikut campur" ucap luffy.

"Kadang-kadang dia bisa tau inti dari sebuah masalah" ucap sanji.

"Begitulah luffy" ucap usopp.

"Soal itu..." ucap vivi.

"Kau tidak ingin siapa pun mati dalam pertarungan ini. Para penduduk, ataupin kami! Bahkan saat kita melawan Shicibukai dan jutaan orang akan ribut, kau berharap semua orang tetap dalam keadaan aman. Bukankah itu terlalu memaksakan kehendak!" ucap luffy.

"Tunggu luffy! Setidaknya mengertilah perasaan vivi!" ucap nami.

"Tunggu nami-san" ucap sanji.

"Tetapi..." ucap nami.

"Apa yang dikatakan luffy-nii itu hal yang benar. Vivi dari awal kau terlalu naif. Apakah menurutmu di setiap peperangan tidak akan ada yang mati. Berusaha menghentikan pemberontakan ini tanpa adanya korban jiwa. Apakah kau yakin itu akan berhasil?" ucapku.

"Arini" ucap nami.

"Apa salahnya berpikir seperti itu? Apa salahnya berharap agar tidak ada yang mati?" pekik vivi.

One Piece Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang