Kesokan harinya kita melanjutkan perjalanan menuju yuba, namun aku, luffy, zoro, dan chopper terpisah dengan yang lainnya. Saat ini chopper sedang berubah mencadi besar dan membawa tubuh luffy yang sedang tidak sadarkan diri.
"Engghh..." gumam luffy yang perlahan mulai sadar.
"Sepertinya dia sudah sadar" ucap chopper.
"Arre?" ucap luffy.
"Apakah akhirnya kau sudah sadar? Jangan tidur terus!" ucap zoro.
"Di mana yang lain?" tanya luffy.
"Entahlah" ucap zoro.
"Huh? Kau tidak tau?" ucap luffy.
"Yang jelas aku tak tau" ucap zoro.
"Arini?" ucap luffy.
"Aku juga tak tau" ucapku.
"Kok bisa?" ucap luffy.
Zoro lalu tertawa.
"Ini bukan saatnya tertawa!" pekik luffy.
"Kau benar" ucap zoro.
"Jadi kita tersesat lagi?" ucap luffy.
"Menurutmu ini salah siapa?!!" pekikku, chopper, dam zoro garang.
"Apa? Salahku?" ucap luffy.
Flashback on
Saat kami sedang melanjutkan perjalanan menuju yuba di siang hari, luffy tiba-tiba saja berteriak dan lari seperti orang kesetanan.
"Kembali ke sini, crocodile!" pekik luffy sambil berlari.
"Hah?" ucap sanji.
"Nani?" ucap vivi.
"Apa yang di teriakan?" ucap nami.
"Dia bisa terbang?" ucap sanji.
"Apakah dia makan kaktus aneh lagi?" ucap usopp.
"Aduh! Kapan dia tidak membuat masalah?" ucap nami.
Lalu aku pun berjalan ke arah luffy.
"Arini-chan kau mau kemana?" tanya sanji.
"Sudah pasti mau mengurus kakak bodohku" ucapku lalu lanjut berjalan.
Lalu di belakangku ada zoro yang menyusul sambil menari chopper.
"Oe! Niichan sadarlah!!" pekikku.
"Si bodoh itu! Sadarlah! Ya ampun! Cepat bius dia kalau kau sudah bisa bergerak" ucap zoro ke chopper.
"Ya aku akan berusaha" ucap chopper yang lemas.
"Jangan lama-lama" ucap zoro.
"Biarkan saja kasian chopper" ucapku.
"Hah, baiklah" ucap zoro.
"Crocodile! dan partnernya! Ketemu kalian!" teriak luffy.
"Apa yang kau bicarakan?" ucap zoro.
"Ku rasa dia sedang berhalusinasi" ucapku.
"Aku akan menghajar kalian!" ucap luffy,
"Dasar bodoh! Sadarlah!" pekik zoro.
Luffy lalu memanjangkan tangannya untuk memukul kita tapi langsung aku tahan menggunakan pelindung tanah ku.
"Arini biar aku saja yang menanganinya, kau jagalah chopper" ucap zoro.
"Hmm, baiklah. Tolong sadarkan kakak bodohku itu" ucapku lalu aku berjalan ke arah chopper dan menggendongnya.
Aku akhirnya menonton zoro dan luffy yang saling adu tinju. Mereka berdua lalu saling meninju rahang pipi sampai mereka tidak bergerak lagi dan terendam oleh pasir yang dibawa angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece
FantasiBingung mau bikin deskripsi apa karena pada dasarnya aku gk terlalu pandai buat deskripsi. Intinya ya ini cuman hasil gabut dan iseng aku aja sih. ~•~•~•~•~ Intinya ini certa petualangan arini yang hidup di dunia one piece sebagai adik kembar dari m...