61

117 12 0
                                    

Zoro pun memancing jabra dan kaku untuk fokus menatap diriku, setelah pandangan mereka terahlikan zoro langsung saja menyerang mereka. Namun sayang serangannya dapat mereka hindari.

"Sialan! Aku tidak menyangka kau akan menggunakan gadis itu sebagai umpan" ucap jabra.

"Hampir saja. Tapi kau jahat sekali menjadikan gadis itu sebagai umpan" ucap kaku.

"Ayo kita lakukan lagi" ucap zoro.

"Ya" ucapku.

Aku dan zoro pun terus bertarung sambil menepis serangan dari kaku dan jabra. Lalu tiba-tiba kaku mulai berputar lagi seperti tadi sambil membuat angin yang begitu kencang. Membuatku tanpa sengaja melepaskan pedang zoro sampai jatuh ke belakang. Melihat hal itu jabra tidak tinggal diam dia bersiap menyerangku, namun dengan cepat zoro mengayunkanku membuatku terhindar dari serangannya. Kaku pun mencoba menyerang namun zoro langsung menghindarinya dengan cepat.

"Arini-san tangkap!" pekik usopp/sogeking yang melempar pedang zoro yang terjatuh tadi ke arahku, dengan cepat pun aku menangkapnya. Sementara itu usopp/sogeking kembali bersembunyi lagi.

"Nice, arigatou!" pekikku.

Tiba-tiba saja kaku dan jabra sudah ada di belakang ku dan zoro. Zoro dengan cepat langsung menghindar dari serangan mereka berdua.

"Ini buruk mereka cukup bersemangat. Sebaiknya kita cepat dan melepas ini" ucap zoro.

"Aku setuju! Karena ini sangat menyiksaku karena aku tak dapat bergerak dengan bebas!" ucapku.

Lalu tiba-tiba saja atap dinding yang dibelang kita hancur dan muncul seekor monster besar yang mengaung dengan kencang, membuat zoro dengan cepat menjauh dari monster itu.

"Apa-apaan moster itu?!" pekik usopp/sogeking.

"Ada pengguna kekuatan tipe zoan lainya?" ucap zoro.

"Apakah itu berarti, orang itu juga bagian dari Cp9" pekik usopp/sogeking.

"Tunggu dulu! Kalau dipikir-pikir dia tidak asing, coba perhatikan tanduk dan topinya" ucapku membuat zoro dan usopp/sogeking ikut memperhatikan dirinya.

"Cho...Chopper!" pekik kita bertiga.

Chopper pun bergerak akan menyerang kami bertiga, membuat kita bertiga langsung berlari untuk menghindarinya.

"Apa yang kau lakukan! Chopper! Ini kami!" pekik zoro.

"Ahh! Hentikan!" pekik usopp/sogeking.

"Kenapa chopper tidak mengenali kita!" pekikku.

"Tapi apa menurutmu dia itu benar-benar chopper?" ucap zoro.

"Tentu saja dia chopper! Apa kau tak melihat topi dan tanduknya!" pekikku garang.

"Lalu bagaimana dengan harapan kita dan kunci nomor dua?" ucap zoro.

"Manaku tau! Tapi zoro coba lihatlah dia!" pekikku.

"Dia terlihat seperti sudah sekarat" ucap zoro.

"Sepertinya dia sudah sangat kelelahan!" ucapku.

"Bicara apa kalian ini?" ucap usopp/sogeking.

"Mungkin jika dia tetap dalam bentuk itu, bisa menghabiskan terlalu banyak energi" ucap zoro.

"Apa-apaan?! Apa yang kita lakukan tentang dia dan dua lainnya?!" pekik usopp/sogeking.

"Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi dia pasti berjuang terlalu memaksakan diri dengan keras sehingga dia berubah menjadi seperti itu" ucapku menatap kasihan ke chopper.

One Piece Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang