32

171 20 0
                                    

Kita kembali melanjutkan perjalanan menuju yuba. Dalam perjalanan vivi bercerita tentang pasukan pemberontakan. Aku sama sekali tidak menyimak apa yang di sampaikan vivi karena aku terlalu malas. Aku hanya berjalan di belakang ace sambil menunduk dan mengikuti jejak kakinya ace.

"Arini, jangan berjalan di belakang ku nanti kau ketinggalan" ucap ace.

"Aku hanya ingin, lagi pula mengikuti jejak kakimu" ucapku.

Ace pun menghentihkan langkahnya membuatku menabraknya. 

"Ace jangan berhenti tiba-tiba" keluhku.

Tapi ace tidak menjawab dan memenggang tangan ku membuat aku berjalan di sampingnya. Lalu tiba-tiba muncul kalajengking tapi langsung di habisi oleh luffy, sanji dan zoro. Lalu ace memanggangnya membuat yang lain juga ikut memakannya. Lalu ace memberikan capitnya ke aku, aku hanya menerimanya.

"Apa kau tidak papa arini kau dari tadi hanya diam saja?" tanya ace khawatir.

"Aku baik-baik saja" ucapku.

"Apa kau yakin?" ucap ace.

"Aku sangat yakin mungkin mood ku lagi buruk aja" ucapku.

"Hmm, baiklah! Apa kau mau ku gendong arini" ucap ace.

"Tentu saja mau" ucapku.

Lalu aku pun di gendong sama ace dan melanjutkan perjalanan lagi.

"Luffy, bukankah arini terlihat lebih sangat dekat dengan ace dari pada kmu?" tanya zoro membuat sanji juga penasaran.

"Oh, semenjak kita hampir kehilangan arini. Kita selalu memperhatikan arini apa lagi ace, makannya mereka sangat dekat" ucap luffy.

"Hampir kehilangan apa maksudnya luffy?" tanya sanji.

"Dulu arini pernah sekarat dan hampir mati pas waktu kecil" ucap luffy membuat mereka berdua kaget.

"Luffy-nii, kau di panggil ace" ucapku membuat luffy menghampiri kami berdua.

"Jadi luffy ku dengar dari arini selama perjalanan kalian kau banyak melakukan hal ceroboh dan masalah" ucap ace.

"Ahh itu bukan masalah besar" ucap luffy dengan keringat dingin.

"Hah, tapi tetap saja berhati-hati luffy kau juga berlayar bersama arini" ucap ace.

"Ace kau tidak perlu selalu menghawatirkanku lagi pula aku sudah besar" ucapku.

"Mau seberapa besar kamu di mata kami kau itu selalu menjadi adik kecil kami" ucap ace.

"Iya itu benar arini. Dimataku kau adalah adik kecil yang cengeng" ucap luffy.

"Hoi, bukankah kau yang cengeng" ucapku tak terima di bilang cengeng.

"Bukannya itu kau" ucap luffy.

"Tentu saja bukan" pekikku garang.

Ace hanya tersenyum mendengarkan adu mulut kita.

"Ha'i, sudalah berhenti bertengkar. Itu hanya akan menguras tenaga kalian" ucap ace.

"Hmm" ucapku dan luffy.

Setelah menemukan bebatuan kami memutuskan untuk beristirahat di sana untuk makan siang.

"Kami ingin makan lagi!" pekik usopp.

"Tambah! Aku mau tambah" pekik luffy.

"Jangan boros! Kalian sudah makan banyak!" omel sanji sambil menendang wajah luffy dan usopp.

Luffy yang kena omel sanji diam-diam memanjang kan tangannya dan mencuri daging zoro.

"Oe! Luffy! Berengsek! Jangan mengambil makananku!" protes zoro.

One Piece Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang