49

118 12 0
                                    

Petir enel kembali menyambar ke upper yard dan di tempat kita

"Reruntuhannya terlihat!" pekik usopp saat melihat petir yang menyambar awan sambai bangunan reruntuhan di bawah terlihat.

"Dia berniat untuk menghancurkan tanah" ucap gan fall.

"Reruntuhannya..." ucap robin yang melihat bangunan reruntuhannya yang di hancurkan oleh petir enel.

"Tanah leluhur kami!" pekik aisa.

"Kita harus pergi dari sini!" pekik zoro.

Namun petir raksasa menyambar ke arah kita.

"Gawat kita tidak akan sempat menghindar!" pekik usopp ketakutan.

Aku dengan cepat menciptakan pelindung besar agar bisa melindungi kita, dan itu berhasil. Saat petir raksasa itu menghilang aku pun menghilangkan pelindungku.

"Arini sugoi! Berkatmu kita selamat!" pekik usopp.

"Berhentilah menggunakan kekuatanmu kau sudah terlalu banyak menggunakan kekuatanmu" ucap zoro.

"Itu tidak apa-apa" ucapku terengah-engah.

"Awas! Tanaman akan jatuh!" pekik usopp ketakutan saat melihat tanaman raksasa itu jatuh kearah kita.

Kita semua langsung pergi dari tempat itu secepat mungkin. Lalu terlihat bola petir raksasa yang besar berada di atas kita. Namun bola raksasa itu meledak di udara dan membuat awan petir menghilang dan langit menjadi cerah kembali. Membuat kita semua terpaku menatap langit.

"Luffy-nii! Cepat selesaikan semua ini!" pekikku.

"Woah! Luffy!" pekik usopp.

"Mugiwara! Bunyikan 'Api Shandora!" pekik wiper.

"Ikke luffy!" pekik usopp menyemangati luffy dengan dua bendera di tangannya.

"Mari kita dengarkan suara nyanyian pulau!" ucap gan fall.

Lalu terdengarlah bunyi dari lonceng emas. Aku pun menatap langit dengan tersenyum sambil menangis dan memeluk topi jerami luffy. Yang lainnya juga terpesona mendengar suara dari lonceng emas tersebut.

"Orang bodoh itu berhasil!" pekik usopp sambil menangis.

"Betapa indahnya" ucap robin.

"Bagus sekali suaranya! Apa ini ya?" ucap chopper yang sudah sadar.

"Aku yakin ini akan terjadi suatu saat nanti" ucap gan fall.

"Jadi, ini suara yang di dengar noland waktu itu" ucap sanji yang sudah sadar juga.

Lonceng emas itu masih terus berbunyi dengan indahnya.

"Kau dengar ini Mont Blanc Noland? Maaf membuatmu menunggu lama. Aku harap ini didengar oleh anak cucumu!" ucap wiper.

Setelah lonceng selesai berbunyi.

"Arini-chan! Rambutmu berwarna putih semua! Tapi meskipun begitu kau tetap cantik!" pekik sanji dengan mata lope-lope.

"Hehe arigatou sanji" ucapku.

"Dasar ero cook!" ucap zoro.

"Hah? Apa kau bilang kuso marimo!" ucap sanji.

"Zoro kau terluka kau harus segera di obati!" ucap chopper.

"Obati arini terlebih dahulu chopper!" ucap zoro.

"Tidak perlu aku cuman kelelahan saja, sisanya cuman luka ringan. Yang aku butuhkan hanya istirahat. Lebih baik kau obati orang itu atau dia akan mati" ucap ku menunjuk wiper yang pingsan.

One Piece Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang