Assalamu'alaikum teman-teman🙏
Happy Reading Readers
Semoga kalian suka♥
-
-
-"Ksatria bukanlah dia yang lari dari tanggung jawab, tapi dia yang lari dari tanggung jawab tidak lebih dari sekedar pengecut"
~Alrescha Reyhan Ganendra.Bunyi bell istirahat telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Siswa-siswi telah berbondong menuju kantin, kecuali Alres dan teman-temannya, entah apa yang sedang mereka rencanakan sehingga mereka enggan meninggalkan kelas.
"Jadi gimana? Udah sepi," celetuk Beno yang celingukan.
"Langsung ke ruang guru aja," titah Raka memberi saran.
"Lihat dulu Pak Botak lagi di mejanya nggak," ucap Alres memberi peringatan.
"Dit, lo ikut nggak?" tawar Raka pada Adit yang hanya diam.
Adit hanya diam sembari mendengarkan rencana teman-temanya yang absurd. Menurut Adit, lebih baik diam daripada membahas hal yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Tapi disini memang Adit lah yang paling waras diantara teman-temannya.
"Harus ikut, kita kan sohib," celetuk Beno bangga.
"Jangan Dit, lo jangan ikut jalan yang sesat dan menyesatkan," tutur Raka seolah-olah bijak.
"Ustadz Raka Devano," ucap Beno bangga sembari bertepuk tangan.
"Gue ikut," putus Adit menatap mereka.
"Lo nggak ngajak, Gilang, Juna, sama Jay?" tanya Raka melirik teman-temannya.
"Jay hari ini bolos, Juna takut ntar Maminya tau, Gilang jelas nggak mau diajak ginian."
Mereka pun berjalan menuju ruang guru sembari melihat sekeliling untuk memastikan bahwa Pak Budi atau akrab di sapa Pak Botak itu tidak ada diruangannya.
"Woy, Pak Botak nggak ada di mejanya," ucap Beno pelan.
"Langsung masuk aja," titah Alres.
"Pak Botak naruh kacamatanya dimana, anjir?" ucap Raka sembari mengobrak-abrik meja Pak Botak.
"Apa jangan-jangan dibawa?" tebak Beno.
"Nggak, gue tadi lihat Pak Botak nggak bawa kacamata," ucap Alres meyakinkan.
Mereka mengobrak-abrik meja Pak Botak untuk mencari kacamata Pak Botak yang biasa digunakan Pak Botak untuk mengajar. Sedangkan Adit, ia hanya merapikan barang-barang yang diobrak-abrik mereka. Teman kurang ajar, bisa-bisanya mereka hanya mengobrak-abrik tanpa mau merapikannya kembali.
"Alhamdulillah," ucap Raka bersyukur.
"Ketemu?" Tanya Alres menatap Raka penasaran.
Raka tidak menjawabnya melainkan menunjukan kacamata yang diyakini adalah milik Pak Botak. Ia menatap kacamata Pak Botak sembari tersenyum miring. Apa yang akan dilakukan Raka si kadal Amazon itu terhadap kacamata Pak Botak?
"Keluar," titah Adit hendak keluar dari ruang guru.
"Cepet keluar sebelum Pak Botak dateng," ucap Alres memberi arahan.
Alres dan teman-temanya berjalan keluar dengan santai agar tidak di curigai oleh guru-guru yang lain. Tiba-tiba saat di depan pintu Beno berhenti mendadak yang mengakibatkan mereka bertabrakan satu sama lain. Mereka saling bertabrakan sehingga Beno yang ada di urutan paling depan haru terhuyung.
"Astagfirullah Mail, lo apa-apan sih," protes Raka sembari mengelus jidatnya karena menabrak Beno dari belakang.
"Woy, lo kenapa, hah!?" Tanya Alres yang hampir emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA (End)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!! ⚠DIMOHON UNTUK TIDAK PLAGIAT⚠ BELUM REVISI Alrescha Reyhan Ganendra, sosoknya bagai lukisan hidup, memikat setiap jiwa yang memandang. Pahatan wajahnya sempurna, hingga membuat orang lain terhipnotis...