Assalamu'alaikum teman-teman🙏
Hallo? Yakin nggak mau pencet bintangnya?
Jangan lupa pencet bintangnya, dan spam komen
Happy Reading
Semoga kalian suka♥
-
-
-“Manusia itu gampang berubah, mungkin hari ini tidak baik. Tapi esok? Tidak ada yang tahu”
Anindira Maheswara.“Mungkin sikap gue suatu saat akan berubah, tapi cinta gue ke elo nggak berubah”
Alrescha Reyhan Ganendra.“Lo suka sama Alres?”
Pertanyaan dari Adel membuat Agnes terdiam kaku ditempatnya, Agnes rasa tidak seharusnya ia bersikap hangat terhadap Alres karena hal itu akan melukai Dira. Tapi semakin lama rasa itu ia simpan, semakin lama juga rasa itu jatuh kedalam.
“Ng-nggak g-gitu....” Jawab Agnes gugup, diantara atmosfer seperti ini membuat Agnes tidak bisa berkata apa-apa.
“Lo bisa jelasin? Nggak bisa kan!” Bentak Adel yang sudah kalang kabut.
“Del?” Ucap Bella sembari memegang pundak Adel yang naik turun. Akan sulit baginya untuk menenangkan Adel yang sedang naik pitam.
“Udah? Udah ributnya!?” Bentak Alres dengan tangan mengepal, wajahnya merah padam dan urat lehernya terlihat menonjol.
“Lebih baik kita samperin Dira aja,” saran Bella yang sedari tadi memikirkan keadaan Dira.
“Lo aja,” sahut Adit tanpa ekspresi. Hanya wajah datar yang sering Adit tampulkan, Adit cukup sulit untuk mengekspresikan dirinya.
Terdengar ambigu, tapi Alres sadar siapa yang dimaksud Adit. Sedangkan yang lainnya hanya menatap cengo wajah Adit, sulit untuk mencerna apa yang dikatakan Adit. Mungkin hanya orang yang punya kapasitas tinggi yang bisa langsung tangkap dengan ucapan Adit.
“Lo? Siapa, gue? Kalau ngomong yang jelas, apa perlu gue beliin kartu unlimited biar lo nggak irit ngomong?” Geram Beno.
“Alres,” putus Adit menatap Raka dengan mata tajamnya.
“Setelah ini, lo nggak bakal dapat makan gratis dari Adit,” timpal Raka yang melihat sorot mata Adit.
“Dari pada gue beliin lo kartu unlimited, mending lo kasih gue makan gratis. Nggak usah banyak-banyak, yang penting cukup buat tujuh turunan gue,” sosor Beno tanpa berpikir panjang, yang Beno pikirkan hanya makan dan tidur. Dimanapun tempatnya, asal dia ngantuk pasti akan tidur. Dan apapun makanannya, asal itu gratis pasti ia makan.
“Itu bukan banyak, tapi kebanyakan” Sahut Jay yang tidak habis pikir dengan tingkah Beno.
“Beno pasti bakal cari di Youtube, tutorial makan gratis dari teman” Kekeh Juna yang ikut bersuara.
“Pergi aja” Ucap Adit yang melihat raut gelisah dari Alres.
Tanpa pamit pada teman-temannya, Alres bergegas menghampiri Dira yang entah berada dimana. Alres akan menyusuri koridor sekolah dan tanpa malu ia bertanya pada sebagian murid yang berpapasan dengannya.
Alres gelisah, hatinya terasa sesak ketika ia mengingat wajah Dira terakhir kali sebelum Dira pergi. Khawatir dan menyesal, itu yang sedang Alres rasakan sekarang. Tapi apa boleh buat, ia tidak bisa mengatur hidup orang dengan cara menyuruh Agnes untuk menjaga jarak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA (End)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!! ⚠DIMOHON UNTUK TIDAK PLAGIAT⚠ BELUM REVISI Alrescha Reyhan Ganendra, sosoknya bagai lukisan hidup, memikat setiap jiwa yang memandang. Pahatan wajahnya sempurna, hingga membuat orang lain terhipnotis...