Assalamu'alaikum teman-teman🙏
Hallo? Kalian apa kabar?
Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya kapan up lagi? Bercanda hehe
Ada yang nunggu cerita ini up nggak?
Pencet bintang yang ada di pojok bawah yaw, komen sebanyak-banyaknya juga
Share cerita ini ke temen-temen kalian juga boleh
Semoga kalian suka♥
-
-
-“Tidak semua yang terlihat baik, akan tetap baik”
Hari minggu yang biasanya diisi dengan berkumpul bersama teman-teman dan menghabiskan waktu seharian, kini tidak berlaku untuk Alres yang sibuk dengan dunia barunya. Bukan Alres yang tidak mau meluangkan waktunya, tapi keadaanlah yang mengharuskan untuk ia tetap di rumah.
Sedari tadi Alres sudah menggerutu di tempatnya, bahkan ia sempat uring-uringan dengan Dira. Bukan salah Alres jika semua tugas rumah ia dan Dira yang mengerjakan, Alres sudah pernah menawarkan untuk mencari asisten rumah tangga tapi Dira menolaknya.
"Yang serius ngepelnya, masa cuma disiram air doang? Itu lo kasih pengharum lantai juga, nah bagian itu masih banyak air yang menggenang. Kalo megang kain pel tuh yang bener!" Cerocos Dira memperhatikan Alres yang sedang mengepel lantai.
"Iya."
"Jangan cuma iya aja, tapi lakuin yang bener. Itu lo jangan banyak-banyak airnya, jangan cuman maju aja kalo ngepel. Bagian itu ju-" ucap Dira yang terpaksa berhenti.
"Mulut lo nggak capek apa buat nyerocos mulu?"
"Kalo nggak gitu emang lo bakal paham? Nggak kan!"
"Serah, gue mau keluar," ucap Alres yang hendak mengambil jaketnya di kamar.
Dira menatap nyalang ke arah Alres, bisa-bisanya Alres kabur dari tugasnya.
"Nggak usah balik sekalian!" Teriak Dira.
"Takut? Nggak jadi keluar?” Tanya Dira yang melihat Alres kembali duduk di sofa.
"Gue keluar salah, nggak jadi keluar juga salah. Dibantuin salah, nggak dibantuin juga salah. Gue emang selalu salah," ujar Alres memelas.
"Lo emang salah."
"Iya, lo selalu benar dan gue selalu salah."
"Daripada lo ribut, mending lo kasih makan Echa," ucap Dira yang malas untuk berdebat.
"Bedul, bukan Echa!"
"Gue maunya Echa, biar mirip nama lo."
"Nggak, cocoknya Bedul!" Elak Alres yang tidak terima.
"Echa!"
"Bedul!"
"Echa!"
"Bedul!"
"Echa!"
"Bedul!"
"Echa!"
"Masa lo tega nyamain gue sama dia?" Tanya Alres
"Justru gue nggak tega kalau lo kasih nama dia Bedul."
"Tega lo, Ra," balas Alres dengan wajah yang dibuat sedih.
"Kasih makan Echa sana, kasihan dia. Lo mandiin sekalian," suruh Dira dengan seenaknya.
Meskipun dengan perasaan dongkol, Alres tetap melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Dira. Alres merasa kesal karena dirinya selalu dinistakan, semenjak ada dia. Dira selalu sibuk mengurus teman barunya daripada peduli dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA (End)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!! ⚠DIMOHON UNTUK TIDAK PLAGIAT⚠ BELUM REVISI Alrescha Reyhan Ganendra, sosoknya bagai lukisan hidup, memikat setiap jiwa yang memandang. Pahatan wajahnya sempurna, hingga membuat orang lain terhipnotis...