Bismillah.
Assalamualaikum guyss 🙏
Kalian apa kabar? Semoga baik-baik aja
Yuk tinggalin jejak
Happy reading teman-teman♡
-
-
-"Masa lalu, jadikan itu sebagai pelajaran. Dan untuk masa depan, jangan pernah di khawatirkan."
"Hallo Ja, lo bisa jemput gue nggak?" tanya Agnes pada orang yang ada di seberang."Tumben lo suruh gue yang jemput."
"Sorry, gue nggak ada yang jemput."
"Santai, sekarang lo sharelock biar gue jemput."
"Iya, makasih, Ja."
Tut!
Sambungan ditutup setelah orang seberang memberi jawaban. Tidak, gadis itu sebenarnya tidak berniat di jemput oleh orang yang ada di seberang, melainkan orang yang ada di depannya sekarang.
Ja, siapa? ~Batin Dira.
"Itu sepupu lo satu sekolah sama kita?" tanya Raka.
"Kan udah dikasih tahu."
"Yaelah, cuma memastikan," jawab Raka malas.
"Iya satu sekolah sama kita, tapi kita jarang ketemu."
Perihal sepupu yang diucapkan Agnes membuat Dira kepikiran sesuatu, apalagi nama yang Agnes ucapkan. Hanya dua huruf, tapi memiliki banyak pengertian.
"Namanya siapa, gue kenal nggak?" tanya Raka penasaran.
"Udah pasti kalian kenal sama sepupu gue," balas Agnes dengan nada bercanda.
"Emang namanya siapa?"
"Namanya-"
Ting!
Suara dari ponselnya membuat Agnes menghentikan ucapannya. Gadis itu melihat siapa yang mengiriminya pesan, dan ternyata sepupunya sudah menjemputnya di parkiran.
"Sepupu gue udah sampai."
"Lah nggak lo ajak kesini? Gue pengen tahu, gue kenal atau enggak sama dia," ucap Raka menoleh ke segala arah.
"Dia udah nungguin, gue duluan," pamit Agnes segera menemui sepupunya.
"Kok gue jadi penasaran, ya."
"Sana pulang, udah dicariin mami lo," ucap Alres yang malas membahas masalah Agnes.
"Sensi amat, bos."
"Gue juga penasaran, meski dua huruf tapi-"
"Pulang!" putus Alres menarik kepala Dira kedalam dekapannya.
"Dasar pasangan aneh!" cibir Raka.
***
Atmosfer mencekam tengah menyelimuti dua kubu yang saling berhadapan, mereka sama-sama memiliki tatapan tajam dan mematikan. Dengan tangan terkepal, mereka terus menatap sesama dengan tatapan permusuhan. Tatapan itu seolah isyarat kebencian yang tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata.
Mereka menggunakan jaket berbeda, jaket kebanggan masing-masing. Di belakang jaket itu pula ada gambar yang menunjukan identitas geng mereka. Jaket itu begitu berharga bagi mereka, seolah seperti harga diri masing-masing.
![](https://img.wattpad.com/cover/314048440-288-k817900.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA (End)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!! ⚠DIMOHON UNTUK TIDAK PLAGIAT⚠ BELUM REVISI Alrescha Reyhan Ganendra, sosoknya bagai lukisan hidup, memikat setiap jiwa yang memandang. Pahatan wajahnya sempurna, hingga membuat orang lain terhipnotis...