Bissmillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum semuaa 🙏
Hallo, gimana hari-hari kalian? Semoga baik-baik aja ya
Udah lama nggak up hehe
Kira-kira ada yang nunggu cerita ini up nggak ya?
-
-
-
“Setiap langkah yang diambil, pasti ada resiko yang harus ditanggung.”“Ambilin gue minum dong, Bos,” suruh Beno bersandar pada tepi sofa.
“Ambil sendiri!”
“Yaelah Bos. Tamu itu raja, jadi lo harus layani gue.”
“Kalau tamu raja, berarti pemiliki rumah adalah dewa.”
Ucapan Alres membuat Beno menekuk wajahnya, ia sudah cukup kekenyangan hingga tidak bisa berjalan untuk mengambil minuman atau pun sekedar berdiri saja.
“Dasar gentong minyak!” celetuk Raka sembari menatap Beno yang tengah mengelus perutnya, sepertinya perut Beno sedikit membesar akibat kebanyakan makan.
“Nih, minum,” ucap Dira menyodorkan minuman kepada Beno.
“Terima kasih Bu bos,” balas Beno yang tidak bisa bergerak bebas.
“Minuman gue mana?” tanya Alres menatap Dira.
“Ambil sendiri,” bukan Dira yang menjawab, tapi Beno yang menjawab karena ingin membalas ucapan Alres.
Mendengar balasan Beno yang seolah mengejek membuat Alres ingin melakukan suatu hal agar Beno merasa jera dan meminta ampun. Apalagi melihat Dira yang terlihat jutek dan tidak mempedulikannya semakin membuat darah Alres mendidih.
“Ngomong sekali lagi, gue tebas pala lo.”
“Ngiming sikili ligi, giwi tibis pili lo,” tiru Beno tak menghiraukan Alres yang sudah menatapnya tajam.
“Coba ulangi lo ngomong apa?” ucap Alres memiting leher Beno.
“Rak, ambilin gue golok,” lanjutnya menyuruh Raka.
“Siap bos.”
“Ampun Bos, gue cuma bercanda.”
“Bercandaan lo bisa bikin nyawa lo melayang Ben,” sahut Raka tertawa puas ketika melihat wajah Beno tertekan.
“Apalagi buat yang lagi dicuekin ayang,” sahut Jay sembari menggiring hewan kesayangan milik Dira.
“Eh, bercanda bos,” lanjutnya saat melihat pergerakan dari Alres yang akan memberinya pelajaran.
Rupanya pasutri ini tengah dilanda masalah pribadi, terlihat yang satu seolah tidak peduli, dan yang satu murung akibat tidak dipedulikan.
“Echa gue mau lo apain?” tanya Dira tanpa ada rasa persahabatan.
“Mau gue sate.”
Jawaban refleks dari Jay rupanya mengundang perang dunia ke sembilan puluh sembilan, apalagi Dira yang sudah siap menghajar Jay hingga babak belur. Mungkin nanti bukan hewan kesayangan Dira yang di sate, tapi Jay yang akan segera dieksekusi oleh Dira.
“Yang ada lo yang gue jadiin sate!” ketus Dira berusaha merebut kembali Echa dari tangan Jay.
Embek....
“Kembaliin Echa gue!” Dengan tenaga penuh Dira berhasil merebut Echa kesayangannya.
Embek...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA (End)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!! ⚠DIMOHON UNTUK TIDAK PLAGIAT⚠ BELUM REVISI Alrescha Reyhan Ganendra, sosoknya bagai lukisan hidup, memikat setiap jiwa yang memandang. Pahatan wajahnya sempurna, hingga membuat orang lain terhipnotis...