Assalamu'alaikum teman-teman🙏
بسم الله الر حمن الر حيم
Welcome back to my story guys
Semoga kalian suka♡
Happy Reading♥
-
-
-"Mereka yang menemani dan membantumu berdiri ketika kamu jatuh ialah orang yang pantas kamu perjuangkan"
"Jika temanmu jatuh, temani dan bantulah ia sampai bisa berdiri kembali"
Ceklek!
Pintu kamar yang dibuka secara tiba-tiba membuat seorang cewek yang tengah tiduran di kasur terlonjak kaget. Cewek itu menatap tidak suka ke arah seseorang yang membuka pintu kamarnya. Pasalnya, kegiatan tiba-tiba itu membuat detak jantungnya tidak normal.
"Lo bisa sopan dikit nggak?" tanya Dira menatap Alres yang berdiri di samping pintu.
"Jutek banget, neng."
"Gue ada urusan penting sama temen-temen, lo nggak papa dirumah sendirian?" lanjut Alres
"Tumben lo izin."
"Kalau nggak berani sendirian, lo ajak temen-temen lo kesini nggak papa."
"Emang lo pikir gue penakut?" tanya Dira sinis.
"Yang ada setan sama maling pada kabur kalo udah liat muka lo."
Dira melebarkan kedua bola matanya, apa tujuan Alres ngomong sedemikian rupa? Jangan bilang wajah Dira lebih menakutkan dari apapun! Dira dengan kecepatan kilat mendorong tubuh Alres kebelakang, tapi kekuatan yang dimiliki Dira tidak sebanding dengan Alres. Dira jatuh kedalam pelukan Alres karena Alres sengaja menarik tangannya.
Nafas dengan aroma mint milik Alres begitu menyeruap di indra penciuman Dira, Dira sengaja menahan nafasnya karena ruang diantara mereka berdua begitu sempit. Seolah terkena hipnotis mereka berdua enggan untuk melepaskan pelukannya, mata bertubrukan dengan mata.
"Bisa mati kalau lo nggak mau bernafas," ucap Alres melepaskan pelukannya.
"H-hah? Siapa yang nggak nafas coba," jawab Dira sedikit gugup.
"Lo lagi alergi? Pipi lo merah," ucap Alres yang sengaja menggoda Dira.
"H-hah? Eng-enggak kok, nyamuk! Iya nyamuk, tadi abis digigit nyamuk." Alibi Dira sembari menggosok pipinya.
"Beruntung banget nyamuknya, gue juga mau boleh nggak?" Alres tetap tidak gentar menggoda Dira, sampai-sampai ia melupakan urusannya.
"Maksud lo?"
"Udah nggak jadi, gue ada urusan penting. Tutup semua jendelanya dan jangan lupa kunci pintu dan gerbangnya, kalau ada orang nggak dikenal nggak usah disuruh masuk," ucap Alres dengan wajah serius menatap Dira.
"Siap, Tuan," ucap Dira membungkukkan sedikit tubuhnya.
Hal itu dengan tidak sadar membuat tangan Alres terulur untuk menepuk puncuk kepala Dira, Dira pun sontak menegang ditempatnya. Alres yang melihat Dira terpaku hanya tersenyum kecil, tapi tidak dengan lubuk hatinya yang ingin tertawa kencang.
"Jagain rumahnya, gue nggak mau ni rumah tiba-tiba ilang. Tapi kalau lo yang ilang sih gue bakal party."
"Dihh, gue bilangin Ayah sama Bunda mampus lo," ancam Dira.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA (End)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!! ⚠DIMOHON UNTUK TIDAK PLAGIAT⚠ BELUM REVISI Alrescha Reyhan Ganendra, sosoknya bagai lukisan hidup, memikat setiap jiwa yang memandang. Pahatan wajahnya sempurna, hingga membuat orang lain terhipnotis...