17. Perselisihan

443 69 132
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman🙏

Baca bimillah dulu yuk

Hallo? Kalian apa kabar?

Semoga kalian suka♡

Happy Reading♥
-
-
-

“Kalian nggak perlu tahu sekarang, tapi nanti. Akan ada waktunya untuk kalian tahu”
~Adelle Adriana.

“TUNGGU!” Teriak seorang siswi di koridor sekolah yang banyak siswa-siswi berlalu lalang.

Bel istirahat baru berbunyi sekitar dua menit yang lalu, tidak ada yang membiarkan jam itu berlalu begitu saja tanpa dimanfaatkan. Semula sebagian murid akan terlihat lesu, tapi setelah mendengar bel istirahat badan bahkan mata mereka akan terlihat segar kembali.

“Tunggu sebentar!” Ucap siswi itu dengan nafas ngos-ngosan, berlari dan membelah kerumunan membuat ia sedikit berkeringat.

“Lo manggil kita?” Tanya Adel pada siswi yang ada di hadapan mereka.

“Iya, gue boleh ke kantin bareng kalian nggak?” Tanya siswi itu sedikit memohon.

“Boleh, tapi emang lo nggak sama temen-temen lo?” Tanya Dira celingukan.

“Gue belum punya temen deket” Jawab siswi itu sedikit menunduk, entah itu karena malu atau agar bisa meyakinkan mereka.

Mendengar jawaban itu membuat Dira merasa bersalah, Dira tahu jika siswi itu merupakan murid baru di SMA Merpati. Lain halnya dengan Dira, Adel justru menatap siswi itu dengan miris, miris bukan dalam artian kasihan. Adel rasa ada sesuatu yang disembunyikan siswi itu.

Sorry Nes, gue nggak bermaksud apa-apa tapi kalau lo mau ke kantin bareng kita ya ayo silahkan” Ucap Dira merasa bersalah, meskipun itu bukan salah Dira sepenuhnya.

“Ngapain juga lo merasa bersalah kayak gitu? Salah dia sendiri kenapa nggak berbaur sama teman-temannya” Ucap Adel merotasi matanya.

“Lo kenapa Del?” Tanya Bella yang merasa ada perubahan pada diri Adel, Bella tidak pernah melihat Adel berkata kasar kecuali dirinya merasa terganggu.

“Gue laper, mau ke kantin” Ucap Adel berjalan menuju kantin.

“Biar gue susul” Ucap Tari sembari mengejar Adel yang sudah mulai menjauh.

Dira yang melihat teman-temannya pergi hanya bisa memandangnya dari jauh. Ada perasaan bersalah dalam diri Dira, ia merutuki kesalahannya dalam diam. Munafik jika Dira tidak memikirkan hal itu, tapi Dira mencoba menepis fikiran yang akan membuat persahabatan mereka rusak.

“Mereka kenapa ya? Kok tiba-tiba aneh” Ucap Bella menerawang ke depan.

“Mungkin mereka udah pada lapar” Sahut Dira yang tidak ingin berfikir macam-macam.

Sorry, gara-gara gue kalian jadi berantem” Sahut gadis itu yang tak lain bernama Agnes.

“Udah nggak usah merasa gitu, lagian bukan salah lo kok” Sahut Dira yang mencoba menenangkan Agne, meskipun pikirannya sendiri sedang gelisah.

“Santai aja Nes. Adel kalau udah lapar ya gitu kelakuanya, bawaannya pengen makan orang” Ucap Bella sedikit terkekeh.

“Tapi gue yang jadi alasan kalian berantem, kalian jadi pecah gini” Ucap Agnes dengan suara memelas, tapi entah hal itu juga sama dengan hatinya atau tidak.

“Kata siapa kita berantem? Kita udah biasa kek gini, ayo kita samperin mereka” Ucap Dira sembari menggandeng tangan mereka menuju kantin.

Hal pertama yang mereka lihat ketika sampai di kantin adalah Adel yang melamun dengan pandangan menerawang ke depan. Apa Adel sedang ada masalah? Tapi kenapa ia tidak berbagi pada teman-temannya? Mungkin itu yang ada di pikiran Dira dan Bella sekarang.

ALRESCHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang