37. Benang merah

177 12 0
                                    


Hallo guys?

Ada yang nunggu Alrescha up nggak sih?

Kalau kalian masih nunggu coba angkat tangan🖐️

Pelan-pelan aja bacanya biar paham

Kalau kalian lupa sama alurnya, coba baca 2 atau 3 part sebelumnya


“Seolah hanya ada satu masalah yang terlihat mudah diselesaikan. Tapi faktanya, banyak masalah yang tersembunyi dibalik satu masalah.”

Sebuah sepeda motor baru saja terparkir rapi di bangunan yang yang cukup besar, hanya saja disekitar bangunan itu tidak ada bangunan yang lain. Hanya terdapat beberapa pohon yang menjulang tinggi dan juga semak-semak yang menambah kesan mengerikan. Mungkin luarnya seperti bangunan yang tidak terpakai, tapi justru di dalam bangunan ini semua terlihat hidup. Banyak canda yang saling bersahutan diantar penghuninya, dan juga bangunan ini nampak rapi di dalamnya.

Kaki Alres melangkah ke dalam bangunan itu, atensinya pun mengarah pada sekumpulan cowok yang juga memakai jaket seperti dirinya. Alres pun melakukan tos persahabatan yang sudah menjadi ciri khas mereka saat bertemu di manapun, katakan itu adalah sebuah cara untuk mempererat tali persaudaraan.

“Datang juga lo, Bos,” ucap seorang cowok yang memiliki potongan rambut belah tengah.

“Kenapa lo jadi jarang ngumpul di sini?”sahut anggota Alaska yang lainnya.

Geng motor Alaska ini didirikan oleh Alres saat ia masih SMP, dan dulunya geng ini hanya memiliki tujuh anggota yang sekarang adalah anggota inti. Dulu Alaska juga bagian memiliki anggota yang bernama Devan, tapi setelah terjadi masalah Devan pun dinyatakan keluar. Alaska memiliki anggota berjumlah 335 yang terdiri dari anak SMA dan juga mahasiswa, tapi disini yang lebih dominan adalah anak SMA karena mereka yang sudah mahasiswa hanya membantu jika mereka dibutuhkan. Dan disini juga tidak ada yang namanya senior maupun junior, semua sama.

Alaska, geng motor yang menghubungkan geng motor yang satu dan yang lainnya, hingga seperti saudara sendiri. Kecuali geng motor Dragon, musuh bebuyutan Alres. Sebenarnya masalah ini bukan masalah antar geng motor, tapi lebih ke masalah internal Alres dan Gevan. Tapi karena anggota geng motor satu sama lain adalah saudara, maka jika satu terluka semua terluka dan akan maju membela. Mereka juga tidak segan berperang habis-habisan demi seorang teman dan harga diri.

“Bos kan udah punya istri,” sahut Beno dari dapur dengan membawa sebotol minuman.

“Hah, maksut lo?”

“Demi apa anjir, lo udah punya istri, Bos?”

“Lo nikah tapi nggak ngundang anggota lo yang ratusan ini?”

Itulah beberapa sahutan anggota Alaska yang tidak tahu jika Alres sudah menikah. Faktanya, hanya keluarga besar dan anggota Alaska inti yang mengetahui jika Alres sudah menikah.

“Gue emang udah nikah.”

“Dan stop, nggak usah banyak tanya,” lanjut Alres saat mereka membuka mulut akan bertanya kembali.

“Gila si Bos udah nikah. Kira-kira udah anu belum ya,” bisik seorang cowok berambut pirang.

“Pastinya udah. Mana kuat Bos nggak ngelakuin itu.”

“Jangan-jangan Bos ngelakuin itu sebelum menikah? Makanya dia dinikahin diem-diem.”

Bisikan itu terdengar seperti bukan bisikan, karena Alres bisa mendengarnya dengan jelas. Bukankah itu hal yang menjengkelkan saat dua sejoli itu membicarakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dibicarakan? Apalagi saat ini markas tengah dipenuhi anggota Alaska. Mau ditaruh mana muka Alres jika mereka berpikir Alres sudah melakukan hal yang tidak-tidak?

“Mau diam atau mau gue tebas pala lo?” ancam Alres disambut ketawa tertahan oleh beberapa anggota Alaska.

“Mereka pasti pada penasaran,” sahut Beno dengan tampang tanpa dosa. Sepertinya Beno tidak merasa bersalah karena telah membuka rahasia seseorang. Emang sialan si Beno ini.

“Lo udah tahu, Ben? Kita satu sekolah tapi lo nggak ada kasih tahu gue,” sahut Jay kesal.

“Ini mah rahasia.”

“Anjing, lo Ben.”

“Udah, gue kesini nggak mau bahas itu,” ucap Alres mengalihkan pembicaraan.

Alres mulai menatap satu persatu anggotanya dengan wajah serius. Alres berharap jika tugas yang ia berikan pada anggotanya ada perkembangan, lebih tepatnya ini bukan tugas, tapi sebuah permintaan tolong. Alres meminta tolong pada anggotanya untuk membantu menyelesaikan masalahnya dengan Gevan. Karena jika masalah ini tak urung selesai, maka akan menimbulkan banyak masalah baru dan juga korban dari tawuran.

“Kita udah ke pihak berwajib, tapi hasilnya sama. Mereka nggak kasih kita koneksi buat tahu masalah di masa lalu itu. Kita juga udah negosiasi pakai uang, tapi tetap sama mereka nggak mau buka kasus itu lagi,” ucap seorang cowok berwajah tenang tapi mematikan. Ada aura mengerikan yang terpancar jelas dari wajahnya.

“Mereka cuma bilang, Gevan memang salah dan udah diberi hukuman. Untuk siapa yang udah melapor itu mereka tutup dengan rapat.”

“Sepertinya koneksi yang melapor itu lebih kuat,” sahut anggota lain sembari menatap wajah Alres dengan serius.

Sialan. Alres sudah berusaha maksimal agar kasus Gevan itu terlihat transparan, tapi faktanya tidak semudah itu untuk Alres. Alres sudah meminta bantuan pada Papa agar memberinya bantuan, tapi faktanya koneksi yang Papa berikan itu masih kurang. Mungkin Alres harus berusaha lagi dengan menggunakan akal maupun koneksi lain agar pihak berwajib itu memberikan informasi terkait masalah Gevan.

Sepertinya Alres adalah korban dari kesalah pahaman. Alres pikir ia juga bersalah karena melaporkan Gevan pada guru, tapi disisi lain Gevan juga salah karena telah menggunakan obat terlarang itu dan menuduh Alres yang telah melaporkannya ke pihak berwajib.

“Lang, lo udah tahu siapa aja keluarga Gevan dan mereka semua kerja apa dan dimana?” tanya Alres beruntun.

Alres sengaja memberikan tugas melacak pada Gilang. Karena selain mulut Gilang yang savage alias to the poin, Gilang adalah ahlinya IT. Cowok itu bisa melacak apa pun melalui laptop dan beberapa informasi dari teman-teman non anggota Alaska. Gilang, meski mulutnya pedas dalam sekali berucap, cowok itu memiliki banyak kenalan orang-orang hebat di luar sana.

Belum sempat Gilang menjawab, Alres sudah terlebih dahulu merampas laptop yang digunakan Gilang. Di layar laptop itu menampilkan informasi Gevan dan keluarganya secara menyeluruh, hanya dengan membaca itu Alres bisa tahu lebih mendalam tentang Gevan dan keluarganya.

Alres dan Gevan memang teman SMP, tapi Alres waktu itu masih belum terlalu mengenal Gevan, apalagi keluarga Gevan.

“A-agnesia Veronica, siapa dia?” tanya Alres dengan perasaan aneh.

“Agnes, cewek yang selama ini ngejar-ngejar lo saat di sekolah,” jawab Gilang dengan nada tegas dan tepat.

Alres semakin dibuat bingung. Siapa Agnes dan apa hubungannya dengan Gevan.

Informasi yang diperoleh Gilang ini justru banyak mengandung teka-teki. Ada banyak hal yang harus Alres ketahui sebelum ia menyelesaikan masalahnya dengan Gevan. Dan banyak benang merah yang mungkin saling terhubung. Atau justru benang merah itu yang akan menghancurkan semuanya.

Entahlah teka-teki mana yang harus Alres selesaikan terlebih dahulu.

***

Hallo

Gimana tambah penasaran nggak nih?

Atau kalian bingung alurnya gimana?

Coba kalian bisa tebak nggak gimana nanti alurnya?

Yuk bantu share ke teman-teman kalian supaya tambah ramai

Komen next kalau kalian emang penasaran

Bakal up cepet kalau banyak yang vote dan komen xixixixi

Jangan lupa VOTE & KOMEN

NEXT NGGAK?

ALRESCHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang