Assalamu'alaikum
Haallo?
Kalian apa kabar?
Semoga baik ya
Nih aku kasih extra chapter lagi buat ngibatin rasa penasaran kalin
Eits, udah ada extra chap masa ga vote? vote donggg
Pencet bintang dan komen juga ya cintaaa🖤
Arigato
-
-
-Seluruh anggota Alaska berlarian memenuhi koridor rumah sakit, semua nampak terlihat pias. Tidak sedikit juga diantara mereka mengumpat kasar karena beberapa pengunjung menghalangi jalannya.
"Anjing, minggir!" seru Beno berusaha mencari jalan untuk teman-temannya.
"Minggir bangsat, minggir!"
"Mas, Mas-" ucap seorang suster terpotong karena Adit mengangkat tangannya.
"Diam!" ketus Adit terus berjalan mencari ruangan dimana Alres di rawat.
Terlihat beberapa pengunjung yang masih terjaga nampak ketakutan, seolah mereka melihat anak geng motor yang hendak melakukan kerusuhan. Mereka tahu jika anak-anak itu adalah geng motor, sebab jaket yang digunakan anggota Alaska seolah sebagai simbol mereka.
"Alres," lirih Dira yang berada di dekapan Raka.
"Kanjeng ratu tenang aja," ucap Raka berusaha menenangkan.
Raka, cowok itu sudah bersiap sebagai benteng Dira. Melindungi Dira, menjaga Dira, bahkan meminjamkan bahunya untuk bersandar sesaat.
"Bu ketua, percaya sama kita Pak ketua bakal balik lagi sama kita," sahut Jay yang membantu Beno.
"Bener bu ketua, pak ketua Al itu kuat, nggak mungkin kalah kalau cuma ketabrak," ucap salah satu anggota Alaska yang langsung mendapat tatapan tajam dari Adit.
Momen ini bukan momen tepat untuk sekedar bercanda, meski niatnya hanya untuk menghibur. Namun, siapa yang tidak panik jika diantara mereka sedang terkena musibah?
Beberapa jam lalu mereka masih berkumpul dan bercanda satu sama lain, namun beberap jam lalu juga ketua mereka mengalami musibah yang tidak bisa dihindari. Seolah waktu berjalan begitu cepat. Semula berawal dari tawa yang mengudara, tapi sekarang justru duka yang menyelimuti.
Musibah tidak ada yang tahu, jika ada pasti mereka berlomba-lomba untuk menghindarinya.
"Itu Gilang!" seru Beno melihat Gilang yang mondar-mandir di depan ruang rawat.
Dira yang melihat Gilang seketika berlari tanpa mempedulikan sekitarnya, bahkan tubuh gadis itu sempat menabrak pengunjung lainnya. Dira tidak bisa berpikir jernih, yang ia pikirkan sekarang hanyalah kondisi Alres. Ia juga lupa untuk mengabari keluarganya.
Napas Dira tersendat-sendat, ia berusaha mengeluarkan kata yang ada dipikirannya. "Al-Alres..."
Gilang terdiam, ia belum tahu bagaimana keadaan ketuanya itu. Sedari tadi dokter belum keluar sama sekali, hanya seorang suster yang beberapa kali keluar namun kembali masuk lagi, suster itu juga menghindari untuk diberi pertanyaan.
"Gimana keadaan si Bos?" tanya Beno mengerti apa yang dipertanyakan teman-temannya.
Gilang menggeleng, ia tidak tahu harus mengatakan apa. Yang ia tahu hanyalah keadaan fisik Alres saat beberapa menit setelah kecelakaan. Hal itu justru membuat pikirannya kalang kabut, ia panik tapi ia berusaha mengontrol dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA (End)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!! ⚠DIMOHON UNTUK TIDAK PLAGIAT⚠ BELUM REVISI Alrescha Reyhan Ganendra, sosoknya bagai lukisan hidup, memikat setiap jiwa yang memandang. Pahatan wajahnya sempurna, hingga membuat orang lain terhipnotis...