12. Kadal Amazon

555 120 150
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Assalamu'alaikum teman-teman🙏

Kalian apa kabar? Semoga baik-baik saja ya, dan tetap stay di ceritaku.

Semoga kalian suka♥
-
-
-

"Paras yang menawan adalah Anugrah dari Tuhan, jadi jangan disia-siakan"
~Raka Devano

"Harga manusia tidak dilihat dari segi ekonomi ataupun paras, tapi hati. Hati yang baik akan membawa derajat manusia lebih tinggi"
~Bella Prasista.

"Pak Botak kasih hukuman nggak kira-kira emang, yakali kita disuruh bersihin gudang seluas ini," keluh Beno yang tengah membersihkan gudang.

Sesuai hukuman dari Pak Botak, Alres dan teman-temannya kini tengah membersihkan gudang yang ada dibelakang sekolah. Gudang yang jarang dibersihkan membuat mereka harus ekstra sabar untuk membersihkan debu yang sudah menumpuk.

"Kenapa nggak suruh tukang bersih-bersih aja, malah suruh kita yang bersihin. Terus apa gunanya tukang bersih-bersih?" cerocos Raka.

"Kerjain yang bersih, jangan banyak ngeluh," tutur Alres.

"Nggak usah merasa paling susah," celetuk Adit yang ikut membuka suara.

"Kabur aja, ngapain dibersihin. Bukan kewajiban kita."

"Ini hukuman kalo lo lupa, udah jadi kewajiban," jelas Alres.

Beno merasa curiga dengan Alres, pasalnya ia akan kabur-kaburan jika dihukum. Apa ini efek dari pernikahannya dengan Dira? Beno pun tidak tahu alasan pastinya.

"Kok lo jadi gini?" tanya Beno curiga.

"Jadi gimana?” tanya Alres menaikkan satu alisnya.

“Ya gimana?”

“Apanya?”

“Lo pada ngomong apaan sih? Nggak jelas banget,” ucap Raka yang tidak mengerti perdebatan mereka berdua.

“Udah, selesai,” celetuk Adit yang melihat isi gudang sudah bersih

Mereka menghela nafas lelah, akhirnya pekerjaan mereka telah selesai dan gudang sudah kembali bersih dan rapi. Meskipun awalnya emang jauh dari kata bersih.

“Cabut!” Titah Alres.

Mereka keluar gudang dengan membiarkan keringan bercucuran membanjiri wajah mereka. Ada beberapa siswa maupun siswi yang masih berlalu lalang di jam pelajaran membuat Alres dan teman-temannya menjadi pusat perhatian. Khususnya kaum Hawa, mereka hanya bisa berbisik-bisik dan membungkam mulut mereka rapat-rapat karena masih ada jam pelajaran.

“Resiko orang tampan,” celetuk Raka yang kemudian melewati mereka yang sedang berkerumun.

“Cantik!” Sapa Raka mengedipkan sebelah matanya.

Cewek yang disapa Raka sontak akan berteriak tapi sudah terlebih dahulu dibungkam oleh temannya. Siapa yang tidak histeris jika sudah disapa Raka Devano yang terkenal ganteng dan friendly. Meskipun juga dikenal sebagai play boy, tidak membuat cewek-cewek gentar untuk mendekat.

ALRESCHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang