51. Ending

288 8 2
                                    

Assalamualaikum

Shalom

Hallo guys??

Kalian apa kabar?

Masih nunggu Alrecha update nggak?

Emmm, nggak nyangka Alrescha udah di part penutup nih

Ada yang mau disampaikan nggak nih setelah membaca Alrescha?

Komen aja yuk dikolom komentar, pasti author baca+jawab kok.

Kesan pesan atau saran juga boleh, hihiiii.

Semoga sukaaaa salam dari Alres ketua Alaska.

-
-
-

“Ini kenapa bibirnya monyong, mau gue cium lagi, hm?” tanya Alres melihat Dira cemberut.

Tangan Alres kembali menyentuh sudut bibir Dira yang sedikit robek. Tidak, Alres tidak merasa kasihan. Alres justru mengecup dan memberi sedikit tanda pada leher Dira yang menurutnya telah mengganggi pikirannya. Sebenarnya bukan leher Dira yang mengganggu, tapi pikira Alres sendiri lah yang telah kemana-mana.

Dira merintih sesaat. “S-sakit, anjir,” umpat Dira pelan.

“Ck, lo ngomong kasar lagi gue bakal sumpel mulut lo pakek mulut gue!”

“Satu lagi, gue nggak suka lo deket-deket sama Raja hutan. Kalau lo berani deket-deket sama Raja hutan atau lo berani ngomong kasar lagi gue bakal kasih lo hukuman,” peringat Alres berusaha mengontrol nada bicaranya.

“Iya-iya.”

“Iya apa?”

“Iya itu,” kesal Dira.

Dira bukan tipe cewek menye-menye yang mudah diatur, karena pasalnya dari dulu Dira telah bersikap tegas dan teguh dalam pendiriannya. Terbukti saat dulu ia sering menghukum murid-murid yang melanggar aturan sekololah, seperti Alres dan teman-temannya.

Tapi entah bagaimana saat Alres mengatakan ingin memperbaiki rumah tangganya Dira menyetujuinya. Termasuk menuruti ucapan Alres yang masih bisa diterima akalnya, dan sebaliknya Dira juga meminta Alres menuruti ucapannya untuk tidak bertindak sembrono.

“Hm, soal ucapan Mama tadi gue nggak maksa,” ucap Alres tiba-tiba terdengar ambigu.

“Yang mana?”

Tidak, Dira tidak mengerti arah pembicaraan Alres. Pasalnya begitu banyak yang diucapkan Rani hingga Dira tidak mengerti ucapan mana yang ia maksud. Tapi melihat raut wajah Alres pasti itu sesuatu yang penting.

“Bikin anak.”

Sialan. Bisa-bisanya Alres mengatakan dua kata itu dengan mudahnya, dua kata keramat yang membuat bulu kuduk Dira bergidik ngeri. Mungkin rasanya lebih ngeri mendengar kata itu dari pada melihat penampakan hantu.

“Gue nggak maksa lo buat sekarang, gue nggak mau lo terbebani. Gue cuma mau kita lakuin itu atas dasar suka sama suka, bukan paksaan,” jelas Alres membuat mulut Dira terbuka lebar.

ALRESCHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang