“Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, meski jalan itu tidak mudah untuk dilewati.”
“Gue jadi bingung anjir,” celetuk Jay mengacak rambut.
“Gevan, Raja hutan, Agnes. Mereka sebenarnya ada hubungan apa njir?” sahut Raka sebelum menyuap kacang ke dalam mulutnya.
Beberapa anak Alaska kini tengah berkumpul di rumah Alres, mereka juga sudah mengetahui siapa istri Alres. Anak Alaska berjanji tidak akan membocorkan rahasia ini dan mereka bersedia melindungi Dira tanpa Alres minta. Entah kenapa mereka dengan mudah menerima Dira sebagai istri Alres, padahal mereka belum tahu jika Dira sangat melarang keras Alres untuk tawuran. Dan mereka juga belum mengenal sifat Dira.
Meski di Alaska tidak ada senior ataupun junior, mereka tetap akan menganggap Dira sebagai ratunya, karena memang Dira adalah istri dari ketua Alaska. Seorang ketua yang merintis geng Alaska dari rendah hingga kini Alaska banyak dikenal masyarakat.
“Nggak mungkin kan mereka ini tiga bersaudara?” ucap Jay memungut kacang yang berada di depan Raka.
“Ya kagak lah anjir, mana bisa ortunya bikin anak secepat itu.”
“Gue penasaran apa Raja tahu kalau Alres sama Gevan itu musuhan?” ucap Dira yang tengah menggendong kambing kesayangannya.
“Bisa aja. Di sekolah Alres musuhan sama Raja, giliran diluar Alres musuhan sama Gevan,” sahut Gilang sembari mengotak-atik laptop.
Mereka pun dibuat terdiam dengan ucapan Gilang, sepertinya mereka tengah bergelut dengan pikiran masing-masing. Seolah menyusun puzzle yang tengah berantakan, tapi yang pasti puzzle itu perlu disusun dengan cara menganalisis satu sama lain dengan logika. Menyambungkan masalah satu dengan masalah yang lain, mungkin di setiap kejadian akan ada petunjuk untuk menyelesaikan masalahnya.
Embek...
Sialan. Kenapa di saat seperti ini justru terdengar suara kambing yang mengganggu konsentrasi. Apalagi melihat wajah kambing itu seperti sedang mengejek.
Alres rasanya ingin memanggang kambing itu agar jauh-jauh dari dihidupnya. Kambing itu tidak hanya membuatnya kerepotan, tapi juga menyita waktu berduaan dengan Dira. Pasalnya Dira lebih mementingkan waktu bersama kambingnya dari pada waktu dengan Alres. Seperti sekarang, Dira menggendong kambing itu dengan penuh kasih sayang. Bahkan Dira tidak jijik untuk mencium kambing itu.
Sudah jelas kambing itu menang banyak. Alres rasanya ingin tukar posisi dengan kambing itu. Alres juga ingin dielus dan mungkin ingin dicium seperti yang Dira lakukan pada kambing itu. Alres tidak pernah dicium Dira, tapi justru kambing itulah yang mendapat ciuman Dira.
Sialan.
“Ngembek lagi jangan harap tubuh lo bakal utuh,” ucap Alres bersiap menerjang kambing yang digendong Dira.
Embek...
Alres sudah selangkah di depan Dira. Cowok itu mengulurkan tangannya hendak merebut kambing dari gendongan Dira. Tapi sialnya Dira justru menaruh wajah kambing itu di depan wajah Alres, dan tanpa izin kambing itu menjulurkan lidahnya tepat di pipi Alres.
“Anjing,” umpat Alres mengelap pipinya.
Bukanya yang jahil itu kambing, tapi kenapa Alres menyebut nama hewan lain?
“Sebelum lo mutilasi Echa, gue bakal mutilasi lo dulu,” ancam Dira melirik Alres sekilas.
Mendengar perkataan Dira itu membuat anggota Alaska terperangah. Ternyata ada yang lebih sadis dari pada Alres. Menurut mereka istri Alres ini bukan tipe cewek penurut, apalagi takut pada Alres. Bukan seperti mereka yang akan takut jika Alres sudah mengeluarkan kata-kata mutiaranya ataupun tatapan tajam.
“Gilak, istri Bos ternyata galak juga.”
“Asal lo tahu aja kita sering dihukum di sekolah sama kanjeng ratu,” timpal Raka yang seketika menyengir saat Dira menatapnya dengan tatapan permusuhan.
“Itu salah kalian sendiri,” sahut Dira mengelus kambing kesayangannya.
“Sama gue yang suaminya sendiri aja tega, apalagi sama modelan kalian.”
Sial. Kenapa sifat Alres yang sensian ini tidak bisa hilang?
Cowok yang sering bikin keributan dengan guru, bikin orang lain naik darah, dan yang pasti, ia tidak pernah jera dengan hukuman apapun yang diberikan. Apa orang seperti ini bisa dijadikan seorang pemimpin yang teladan? Mungkin saja bisa tapi di sifat Alres yang lain.
“Pfft, sabar bro. Kalau udah nggak mau buat gue aja,” sahut anggota Alaska yang lain.
“Berani lo ambil istri gue, sama aja lo nyerahin nyawa ke gue,” ucap Alres penuh penekanan.
“Bisa posesif juga ternyata.”
“Mau gue tebas pala lo?”
Seperti biasa. Hidup Alres rasanya tidak ada gunanya jika tanpa adanya ancaman. Dan hanya kata itu yang selalu ia ulang-ulang, hingga membuat orang lain hafal.
“Aelah, udah lo unboxing belum?”
Sialan, pertanyaan macam apa itu?
“Dasar otak mesum,” celetuk Dira melangkah meninggalkan mereka.
Seketika tawa mereka pecah saat Dira mengatakan kalimat itu. Sepertinya ketua dan anggota memang tidak ada bedanya, mulai dari sifat dan segala yang mereka inginkan. Mungkin itu karena mereka sering berkumpul bersama untuk saling membahas sesuatu.
“Gila lo semua,” ucap Alres menggelengkan kepala saat Dira pergi.
“Bilang aja kalau emang udah unboxing, nggak usah malu-malu.”
“Ngomong sekali lagi gue tebas pala kalian semua,” ucap Alres kesal.
“Lo pada bisa diem nggak? kalau berisik mending pergi,” ucap Gilang yang sedari tadi mengotak-atik laptopnya.
Apa katanya tadi, pergi? Mungkin cowok itu lupa jika ini adalah rumah Alres, bukan rumah miliknya.
Anggota Alaska hanya menghela napas kasar dengan ucapan Gilang, bahkan Alres sang pemilik rumah pun hanya bisa menggelengkan kepala. Ia tahu, temannya yang satu ini memang sedikit sulit diajak bercanda atau mengobrol santai. Karena Gilang adalah tipikal orang yang berbicara langsung ngena ke hati.
“Yaudah gimana, ada info terbaru nggak? tanya Alres mendekat di kursi Gilang.
“Lo enak tinggal nanya, gue yang susah nyarinya.”
Sialan. Alres mengumpat dalam diamnya. Tidak salah jika Gilang sampai saat ini tidak ada cewek yang berani mendekatinya. Jika pun ada pastinya cewek itu akan terkena tekanan batin.
“Yaudah semangat, kalau udah Nemu info ntar gue transfer.”
“Gue nggak butuh duit lo,” ucap Gilang melirik Alres sekilas.
Ada satu hal antara Agnes dan Raja yang belum kalian ketahui.
***
Hallo seng?
Gimana udah ada yang bisa nebak belum?
Yuk jangan lupa tinggalkan jejak
Kalau ada yang vote, ntar aku bakal up cepet
Jangan lupa VOTE & KOMEN
![](https://img.wattpad.com/cover/314048440-288-k817900.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA (End)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM BACA⚠ JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!! ⚠DIMOHON UNTUK TIDAK PLAGIAT⚠ BELUM REVISI Alrescha Reyhan Ganendra, sosoknya bagai lukisan hidup, memikat setiap jiwa yang memandang. Pahatan wajahnya sempurna, hingga membuat orang lain terhipnotis...