63.1

89 3 0
                                    

Side Story 18: POV Amy (7)

Ahaha, ini sudah bekerja dengan sangat baik sehingga aku tidak bisa berhenti tertawa.

Itu benar.  Itu sangat benar bahwa villainess itu telah dijual ke Kekaisaran Est.

Tapi itu masih menyebalkan.  Dia mengambil hiasan rambut elf milikku dan membuatnya menjadi miliknya sendiri!

Juga, aku tidak berpikir bahwa nerd itu adalah seorang reinkarnasi sepertiku.  Jadi semua jtu adalah salahnya karena tidak ada Appraisal Scroll dan dia juga seorang petualang yang sangat buas.

Kau curang dan telag mengacaukan seluruh skenarionya!

Itu benar-benar membuatku kesal!

Yah, itulah yang kau dapatkan ketika aku sudah menjadi sedikit serius.

[TL: Haha, Allen bahkan belum pernah serius sampai sekarang :D ]

Selain itu, dia sangat menyeramkan bahkan dia juga melayani si villainess itu.

Aku yakin para gadis pasti memanggilnya menyeramkan di kehidupannya yang sebelumnya.  Aku ingin tahu apakah dia masih perjaka?

Apalagi, anak laki-laki yang memainkan game otome sudah pasti menyeramkan.  Selain perjaka, dia mungkin telah menjilat layarnya ketika dia melihat si villainess itu yang memiliki wajah cantik.

Hueek, menjijikkan.

Aku merinding hanya dengan memikirkannya saja.

Fufu, tapi itu terlalu buruk.  Aku yakin villainess favoritmu pasti sedang melayani orang jahat sekarang.  Dengan paksa tentunya.

Kemudian, villainess yang putus asa itu akan kembali sebagai bos terakhir.

Oh, rasakan itu!

Itu sangat menyegarkan.

Ngomong-ngomong, kurasa kekuatan pemaksaan game masih ada saat pihak Kekaisaran Est meminta sj villainess.  Terlebih lagi, segalanya akan baik-baik saja selama tubuhnya aman.

Apa pendapat Kekaisaran Est tentang wanita?

Yah, kali ini, bukanlah masalah karena dia adalah villainess.  Tapi jika mereka melakukan ini pada gadis lain juga, aku akan merasa jijik.

Yah, aku heroinenya, bukan?  Aku tidak berpikir itu akan terjadi padaku.

Fufu, rasa teh apa yang harus kubuat hari ini?

***

Oh apa?  Apa yang sedang terjadi?  Mengapa Kekaisaran Est menyerang kita begitu cepat?

Festival sekolah belum berakhir, bukan?

Event pemberontakan belum dimulai!

Lalu mengapa!?

Apalagi event laporan perang sudah dimulai!

Oh, tapi kita tidak benar-benar pergi ke sana, bukan? Jadi apa masalahnya?

Saat aku memikirkan itu, aku menemukan si nerd itu sedang berdiri di sana dengan wajah masam.

Kebetulan...

Mari kita singkirkan orang ini dengan situasi ini.

“Itu terlalu buruk, bukan?  Kereta pengantin Anastasia yang berhargamu itu akan diserang oleh beberapa bajingan, kau tahu?  Dan setelah itu, dia akan diperkosa dan dijual dengan kejam.  Oh, kau yang malang."

"Kenapa kau bisa tahu itu?”

Haha, dia memelototiku dengan wajah menakutkan.  Ini benar-benar terasa nikmat.

"Sudah jelas.  Dia seorang villainess.  Jadi dia akan ditinggalkan oleh tunangannya, diperkosa dan dijual dengan kejam, lalu dia akan menjadi Dark Knight dan datang untuk membalas dendam.  Kami akan mengalahkannya dan memberinya akhir yang bahagia.  Begitulah seharusnya.  Kau tahu itu, bukan?  Kau tahu itu, bukan?  Aku tahu bahwa kau telah banyak menghalangiku."

“Sampah.”

“Fufu.  Senang mendengar pecundang yang sedang melolong.  Kau bahkan bukan mob.  Kau, yang bahkan bukan karakter, seharusnya cepat mati?!”

Ha ha ha.  Dia terdiam.

Sungguh menyedihkan.

Rasakan itu!

Kemudian kepala sekolah memulai pidatonya yang sangat panjang.

Ngomong-ngomong, tidak ada yang mendengarnya!

Oh, kupikir sudah waktunya, bukan?  Mari katakan dialog heroin dan selesaikan ini.

"Tidak!  Ini terlalu berlebihan!  Mengapa kita semua tidak bisa menjadi lebih bersahabat?  Aku yakin kita bisa saling memahami jika kita saling berbicara.”

Aku memberikan penampilan terbaikku dengan air mata berlinang.

Kemudian Karl-sama dan Leo mengangguk seolah-olah mereka terkesan.  Markus dan Oscar tidak mengangguk, tapi mereka menatapku dengan ekspresi serius.

Itu pasti karena mereka sedang memikirkan apa yang harus dilakukan setelah ini.

Fufu, itu sempurna.  Seperti yang diharapkan dari diriku.

"Ya.  Penting untuk membicarakannya, tetapi hanya jika pihak lain bersedia untuk mendiskusikannya.  Juga, aku tidak menerima komentar yang sewenang-wenang.  Apakah itu bisa diterima?"

"Eh?”

A-Apa yang terjadi!  Setelah ini, akting kepala sekolah seharusnya goyah, bukan?

Apakah dia adalah orang yang bereinkarnasi juga?

Dan mengapa Karl-sama dan yang lainnya tidak naik ke atas panggung dan memberikan pidato?!

“Sekarang, seperti yang kalian lihat dari apa yang aku katakan sejauh ini, negara kita sedang memasuki situasi masa perang.  Untuk saat ini, sekolah akan ditutup hingga musim semi berikutnya, jadi bersiaplah untuk pulang ke rumah orang tuamu!”

"Eh?  Maksudya?"

Menutup sekolah?  Lalu bagaimana dengan event-event lainnya?  Rezim masa perang?

Aku tidak bisa menangkap apa yang sedang terjadi dan pikiranku menjadi kosong.

Karl-sama dan yang lainnya menghiburku karena mereka berpikir kalau aku terkejut karena kita sedang berperang, tapi bukan itu masalahnya.

Oh, ngomong-ngomong, kudengar kalau nerd itu telah mengajukan diri untuk menjadi tentara.

Tapi aku sudah menyingkirkan villainessnya, dan aku merasa lebih baik setelah melihat wajahnya hari ini, jadi aku tidak peduli lagi.

Pergi saja dan mati sana!  Lagipula kau bukanlah karakter game.

Itu benar.  Kau bukan karakter atau semacamnya.

Jadi seseorang yang bahkan bukan mob, seharusnya mati diam-diam di luar cerita, bukan?

Villager A Wants to Save the Villainess no Matter What!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang