85

103 3 0
                                    

Chapter 85 : Villager Bertemu Dengan Tawanan Perang

"Mengapa aku harus berbicara dengan mereka?"

Aku bertanya kepada prajurit yang datang untuk memanggilku tanpa menyembunyikan kekesalanku padanya.

"Itulah yang diperintahkan kepada saya. Meskipun dia adalah seorang tawanan perang, tapi saya diberitahu bahwa dia adalah Putra Mahkota Kerajaan Centraren, yang juga teman seangkatan anda. Dan mereka semua juga sudah ditahan dengan benar, jadi tidak akan ada bahaya bagi anda, sepertinya..."

"Argh, ini merepotkan!"

"Tidak apa-apa. Saya juga akan ikut pergi bersama anda untuk melindungi anda. Meskipun saya tidak bisa menggunakan pedang, tapi saya cukup ahli dalam menggunakan sihir. Saya akan melindungi anda jika terjadi keadaan darurat."

"Tidak perlu. Yang harus kau khawatirkan adalah keselamatan Anna..."

***

Astaga...

Meskipun aku telah melakukan begitu banyak kepada mereka dan telah mengarahkan pedangku sebagai musuh, tetapi aku malah disuruh untuk mengakhirinya dengan berdialog seperti ini.

Aku ingin tahu, sebenarnya yang mana yang Saint dan yang mana yang Villainess.

Jadi, aku terpaksa mendatangi ruangan tempat dimana Amy dan reverse haremnya ditahan, meskipun aku sebenarnya enggan untuk melakukannya.

Ketika aku memasuki ruangan, kelimanya memelototiku seolah-olah mereka melihatku sebagai orang tua.

Tangan mereka semua diikat erat ke belakang, termasuk Putra Mahkota dan Amy.

Ngomong-ngomong, prajurit yang menjaga mereka telah meninggalkan ruangan dan menunggu cukup jauh dari pintu masuk karena merasa bahwa ada pembicaraan pribadi di antara kami. Juga, Anna tidak ikut masuk ke dalam sini dan menungguku di depan pintu.

Pangeran yang memperhatikanku segera memerintahkanku dengan nada megah yang seolah-olah memandang rendah diriku.

"Oi. Rakyat jelata. Lepaskan kami sekarang! Ini adalah pengkhianatan, karena kau sedang melawan keluarga kerajaan!"

Apakah orang ini masih berani mengatakan itu dalam situasi ini? Apakah otakmu masih baik-baik saja?

"Ya. Apakah menurutmu tidak apa-apa melakukan ini padaku, sang Saint of Charity ini?"

Rupanya wanita ini belum terbangun dari mimpinya.

"Lepaskan talinya, oke?"

Terlebih lagi, meskipun aku tidak yakin dengan apa yang sedang dia pikirkan, tapi dia tiba-tiba mengubah sikapnya dan bahkan membuat skema warna-warni dengan penampilan yang solid.

[TL: Efek 'Charm' kayanya.]

Sungguh mengerikan!

Apa kau pikir aku akan terpengaruh dengan sesuatu seperti ini?

Aku mengabaikan Amy dan bertanya sambil menatap lurus ke arah mata Pangeran.

"Aku punya sesuatu untuk dikonfirmasi dengan Yang Mulia. Bukankah benar bahwa kaulah yang memalsukan perintah yang menyuruh untuk menjual Anastasia kepada pihak Kekaisaran?"

Ketika aku menanyakan itu padanya, Pangeran mengangguk tanpa ragu.

"Aku adalah Raja masa depan. Tidak masalah bagiku untuk melakukannya. Lagipula, Kekaisaran menginginkan wanita itu. Jadi, itu adalah pertukaran yang sepadan jika Bruseni bisa kita ambil kembali! Karena itu adalah tanggung jawab dari seorang bangsawan!"

[TL: Mungkin Pangeran dibodohi sama Kekaisaran dimana mereka meminta Anna dengan imbalan Bruseni.]

"Apa kau yang membuat kesepakatan dengan Gunther, si Komandan Sihir itu?"

Villager A Wants to Save the Villainess no Matter What!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang