Villager A Wants to Save the Villainess no Matter What!

89.2

Side Story 27: POV Amy (11)

Huh? Apa?  Aku tidak tahu apa maksudnya ini!

Mengapa Villainess dan si kutu buku itu masih hidup?!

Juga, bukankah itu hal yang gila bahwa mereka menginginkan kepalaku sebagai seorang penyihir, padahal aku seorang Saint, kau tahu?!

Apalagi, mereka ingin membunuhku!

Apakah aku begitu ditakutinya oleh mereka sebagai seorang Saint of Charity?

Itu benar.  Bagaimanapun juga, pihak lain adalah Villainess.

Aku yakin ada banyak hal yang membingungkan disini.  Tapi tunggu...

Kami akan memutarbalikkan semua ini secepatnya!

Dan ketika aku sedang berpikir demikian, berita yang tidak disangka tiba.

Apa ini?  Wilayah keluarga Villainess itu telah diakui sebagai sebuah negara?  Apalagi, Kerajaan Xaus, yang seharusnya sedang berperang dengan mereka, justru ikut mengakuinya dan bahkan mengutus Putri mereka untuk menghadiri upacara peresmiannya?

Dan yang lebih parahnya lagi, mereka juga mengumumkan perihal pertunangan antara si kutu buku dengan Villainess?!

Huh?  Berita bodoh macam apa ini?!

Saat itu, Markus memasuki ruangan kami.

"Yang Mulia! Ini gawat!"

"Apa yang terjadi? Markus?"

"Leo.... Leo!!!"

"Apa yang terjadi pada Leo! Apa dia sudah kembali!?"

"Ya... tapi... dia berada dalam... peti mati..."

"Apa?!"

"Eh? Leo... apa? Dia mati...?"

Ketika aku mendengar itu, semuanya menjadi memutih.

"Amy!"

Tapi Karl-sama berhasil memelukku dengan erat.

Haa, haa, tapi...

Apa-apaan ini?!

Leo mati?!

Leo adalah target penangkapanku, dia tidak seperti Villainess dan si mob kutu buku itu, bukan?  Jadi, kenapa dia mati?!

Aku adalah heroine dan Saint of Charity, dan aku telah menyuruhnya untuk kembali, jadi dia seharusnya kembali kepadaku!  Tapi, apa yang sebenarnya terjadi disini?!

Ini tidak bisa memaafkan!

Leo-ku!  Tidak!

"Karl-sama! Leo! Leo telah mati!"

Itu benar.  Aku pasti akan membunuh kalian berdua untuk membalasnya!

Ya, aku harus membunuh Villainess dan si kutu buku itu secepatnya!

Ini semua terjadi karena aku, Saint of Charity, sudah terlalu baik kepada mereka, jadi omong kosong ini muncul ke permukaan.

Tapi, aku tidak akan gagal lagi kali ini!

"Aku tahu Amy, tapi aku harus melakukan sesuatu untuk si pengecut itu--"

"Permisi! Yang Mulia!"

Apa?!  Siapa orang ini yang bahkan tidak bisa membaca suasana yang ada disini?!

"Oh, Saint of Charity. Kau sangat indah seperti biasanya."

"Yah, terima kasih. Kamu juga."

Untuk saat ini, aku akan menjawabnya dalam mode Saint of Charity.

"Jadi, ada apa? Ada masalah apa?"

"Ah, iya. Garis depan pertempuran dengan Kekaisaran Est telah dikalahkan dan seluruh wilayah Bruseni telah direbut oleh mereka."

"Apa?! Apa-apaan itu?! Kau bilang Cardachia tidak akan jatuh ke tangan mereka meskipun mereka telah didorong mundur sedikit?!"

"Sepertinya ada jalan rahasia yang tidak kita ketahui, dan itu telah digunakan oleh mereka untuk menyerang dari dalam tembok."

"Benarkah?"

"Huh?  Ya, kami kebingungan karena para tentara musuh tiba-tiba muncul di dalam kastil, dan kami pun kehilangan setengah dari pasukan kami dan berpencar untuk menyelamatkan diri masing-masing."

"Separuhnya?"

"Ya. Dan Tentara Kekaisaran Est, yang telah merebut semua wilayah Bruseni, tampaknya sedang dalam proses mengorganisir lebih banyak pasukan. Kemungkinan, mereka akan segera memulai invasi mereka menuju Lurden."

"Sialan!"

Jadi begitu?  Apakah ibukota kerajaan akan tetap jatuh meskipun tidak ada Villainess di pihak mereka?

Tapi aku, Saint of Charity, ada disini, kau tahu?  Ya, itu benar.  Aku tidak boleh kalah disini.

Ah, aku mengerti.  Ini pasti pertempuran Last Bossnya.

"Ah, aku ada disini. Karl-sama. Aku akan mendukung perjuangan semua orang!"

"Ya, kau benar. Kita memiliki Saint of Charity. Jadi, kita tidak boleh kalah dari mereka!"

"Yah, itu benar. Tidak ada yang menakutkan bagi kita selama kita memiliki Saint of Charity!"

Motivasi semua orang telah dibangkitkan oleh kata-kataku.

Itu benar.  Sekarang, adalah saatnya bagiku untuk memamerkan kekuatanku sebagai seorang heroine!