96

81 1 0
                                    

Chapter 96: Villager Menyelesaikan Masalah (1)

Kota Lurden dipenuhi kepanikan ketika Jerome tiba-tiba muncul disana.  Jerome juga sengaja menembakkan suara yang menderu dan terbang rendah, sehingga baik tentara maupun penduduk, semuanya melarikan diri dengan tampilan seolah-olah sedang menatap akhir dunia.

Ngomong-ngomong, raungan naga ini adalah kemampuan spesial naga yang membuat pendengarnya didominasi oleh rasa takut dan membeku atau melambat.

Dalam kebanyakan kasus, sulit untuk menahan gemuruh ini dan bergerak jika levelmu kurang dari 25 atau tidak memiliki tekad yang sangat kuat.

Namun, beberapa tentara masih mampu untuk menyerang bahkan jika mereka terkena raungan naga, tetapi serangan itu hanya mengenai sisik keras Jerome yang sama sekali tidak membuatnya terluka.

Anna melepaskan pengaruh cuci otak mereka dari punggung Jerome menggunakan Holy Ice Awakening.

Dan akhirnya, kami melakukan pendaratan paksa di depan kastil.

Sebagian besar tentara yang keluar untuk mencegat kami, telah jatuh di bawah pengaruh raungan Jerome.

"Aku harus membuat semua orang yang ada disini pingsan, bukan?"

"Ya, aku mengandalkanmu."

Ketika aku dan Anna hendak berlari menuju gerbang ketika dia mendaratkan kami di tanah, seseorang yang familiar memanggilku.

"Oops, Allen-boy, bukankah itu kau? Dunia ini telah dipandu oleh Saint of Charity, kau tahu? Dan itu jelas merupakan penghinaan bagi Saint of Charity untuk membuat wanita sepertinya didandani seperti Saint?!,"

[TL: Dia lagi nyindir Anna yang penampilannya meniru seorang Saint.]

"Master!"

Apa-apaan ini?! Bahkan lidah beracun wanita itu juga mampu memperdaya masterku?!

Aku tidak merasakan apa pun selain kesal.

Jadi, aku mengeluarkan pistol khusus yang berisi peluru non-killing bekas duel di akademi dari saku dadaku dan menembaknya dengan cepat.

"Apa--"

Master pun jatuh berlutut, dan Anna melemparkan Holy Ice Awakening padanya.  Kemudian, kepala masterku terbungkus es dan langsung pecah.

"Oh? Kenapa aku berada di tempat seperti ini?"

Master yang kewarasannya telah kembali, melihat sekeliling.

"Master."

"Hmm? Bukankah ini Allen-boy? Mengapa kau bisa berada di tempat seperti ini? Dan apa yang sedang terjadi disini?"

Master yang memperhatikanku bertanya secara misterius.  Dan Anna yang melihatnya memanggilnya.

"Apakah kamu guru pedangnya Allen?"

"Hei, Allen-boy. Siapa nona cantik yang terlihat seperti Saint ini?"

"Master. Dia adalah tunanganku dan Putri Pertama Kerajaan Ramslett, Anastasia."

"Hee?! Putri Ramslett? Maafkan atas ketidaksopananku."

Master buru-buru berlutut kepada Anna.

"Apa kamu tahu dimana seorang wanita yang bernama Amy berada?"

"Amy? Ah, orang yang mengaku-ngaku sebagai Saint of Charity itu? Hmm? Hmm? Ah, ngomong-ngomong, mengapa kalian tidak pernah menganggap wanita itu sebagai Saint?"

Rupanya, master yang tampaknya telah mengingat masa lalu, sedikit demi sedikit memutar lehernya.

"Itu karena kekuatannya. Yang lebih penting, apakah kamu tahu dimana letaknya di dalam kastil?"

"Ah, saya tidak terlalu sering keluar masuk kastil, tapi saya dengar kalau dia sering duduk di singgasana akhir-akhir ini, mungkin?"

"Wanita itu ... padahal Yang Mulia Raja masih hidup ... yah, aku tidak peduli. Ayo pergi, Allen. Ayo kita hentikan wanita itu!"

"Itu benar. Permisi, master. Ah, dan tolong segera menjauh dari sini, oke? Aku dan ibuku sekarang tinggal di Wichen, jadi jika kau datang kesana, maka aku akan bisa membantumu nanti!"

"Huh? Oh, baiklah. Hati-hati! Allen-boy!"

"Ya!"

Saat kami memasuki istana kerajaan, kami melemparkan smoke screen disana dan bersembunyi.  Kemudian, aku memegang erat tangan Anna dan mengaktifkan [Concealment].

Ini juga termasuk sesuatu yang kutemukan saat meneliti berbagai hal untuk saat-saat seperti ini, dimana [Concealment] dapat menyembunyikan apa pun, tidak peduli apakah itu makhluk hidup atau benda, asalkan hal tersebut berada dalam kontak yang dekat dengan pengguna.

Aku tidak yakin apakah ini karena aku telah meningkatkan penguasaan skill-ku dalam menggunakan [Concealment] karena aku telah menggunakannya sepanjang waktu, atau apakah karena aku memang dapat melakukan ini sejak awal. Tetapi, itu tidak mengubah fakta bahwa aku menemukan bahwa aku dapat melakukannya.

Dengan cara ini, aku dapat dengan mudah mencapai bagian depan ruang tahta di istana kerajaan berkat arahan Anna.  Dan ketika ada seseorang yang masuk, kami pun mengikutinya di belakangnya dan ikut masuk.

Kemudian, ada Amy yang duduk di singgasana dengan gaun yang mencolok, dimana Putra Mahkota dan Markus menjaganya di sisi kiri dan kanan.

Di dalam game, pertarungan dengan Amy dimulai dari percakapan seperti "Kesalahanmu ada disini!"

Tapi, aku tidak mau melakukan reka adegan yang bodoh itu dan mulai mengatakan dialognya karena itu akan meningkatkan risiko kegagalan misi kami.

Pertama-tama, aku sudah tidak peduli lagi pada Amy, karena kebencianku terhadapnya sudah menumpuk atas apa yang telah dia lakukan pada Anna.

Aku datang kesini hanya karena Anna, dan para rakyat yang harus kami lindungi, karena mereka semua akan berada dalam bahaya jika dia dibiarkan sendirian, dan dunia ini juga akan jatuh di dalam kekacauan karenanya.

Ya, itu benar.

Jadi, mari kita selesaikan dalam satu serangan.

"Selamat tinggal, bgst!"

Aku memegang saiga, mengarahkan muzzle ke arah Amy, dan menarik pelatuknya.

Doon!!!

"Huh?"

"Guhuk!"

Markus menyela masuk di antara Amy dan aku, meskipun dia seharusnya tidak bisa bereaksi pada tembakan itu.

“A ... Aku ... merasa ... lega ... Oh ... A ... my ... A .... m ... y.'

Meninggalkan kata-kata seperti itu, tubuh berdarah Markus secara perlahan mulai melemah.

Villager A Wants to Save the Villainess no Matter What!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang