Side Story 28: POV Amy (12)
Ahahaha. Aku tidak menyangka bahwa kekuatan Saint of Charity ini sangat kuat.
Raja, menteri, para ksatria, semuanya melakukan apa pun yang kukatakan.
Untuk lebih jelasnya, jika mereka sudah melangkah hingga sejauh ini, itu artinya mereka semua telah dicuci otaknya olehku.
Terutama semenjak aku menjatuhkan si kanselir itu, rencanaku menjadi sukses besar!
[TL: Sepertinya si kanselir inilah yang menjadi ahli strateginya Amy.]
Tampaknya kekuatan Saint of Charity hanya bekerja pada mereka yang menyukai diriku.
Tapi kau tahu. Jika aku memberinya sedikit dorongan, maka kata-kataku pasti akan berhasil. Dan jika mereka terus mendengarkan kata-kataku secara berulang-ulang, maka mereka akan berakhir dengan selalu mendengarkan apa pun yang kukatakan.
Berkat kanselir, semua orang di kastil telah menjadi milikku.
Mereka percaya tanpa syarat kepadaku, sang Saint of Charity, dan memberikan segalanya untukku. Dan setelah berbicara beberapa kali denganku , semua orang langsung mempercayaiku.
Dan itu jugalah yang terjadi dengan para rakyat. Aku hanya perlu berpidato dengan membacakan naskah yang telah ditulis oleh kanselir, lalu menyembuhkan para prajurit yang terluka di pinggir jalan. Ah, aku juga memberikan mereka sejumlah uang.
Bagaimanapun juga, setelah melakukan sesuatu yang baik dan manusiawi, aku akan langsung dipercaya oleh mereka bahwa aku memang benar-benar Saint of Charity.
Aku tidak ingin menjadi Ratu karena aku mencintai Karl dan yang lainnya, tetapi sebenarnya aku menyukai negara ini.
Namun, meskipun aku mendengar bahwa Oscar telah dibebaskan, tapi dia dibawa oleh ayahnya yang tampaknya telah berubah menjadi kelompok Pangeran Kedua dan dibawa ke suatu tempat.
Aku juga belum sempat menghubungi Claude sama sekali.
Dan bukankah menurutmu ini aneh karena mereka berdua menuliskan surat untukku tetapi tidak membalasnya?
Aku seharusnya menangkap mereka dengan benar.
Yah, aku yakin tidak akan ada masalah jika aku membicarakannya nanti, bukan?
"Amy!"
Ketika aku melihat ke luar jendela sendirian, Karl mendatangiku setelah menyelesaikan pekerjaannya.
"Karl-sama!"
Saat aku bergegas menuju Karl-sama, Karl-sama dengan lembut memelukku. Kemudian dia menciumku dengan penuh gairah.
"Amy, aku merindukanmu."
"Aku juga!"
Karl dengan wajah yang rapi selalu menyenangkan untuk dilihat.
"Amy!"
"Oh, Markus!"
Markus juga datang kepadaku. Kemudian, Karl melepaskanku dan menyerahkanku kepada Markus.
"Amy, aku merindukanmu."
"Aku juga!"
Kemudian, Markus memelukku dengan erat dan menciumku dengan penuh gairah sama seperti yang dilakukan oleh Karl.
"Fufu, aku senang karena kalian berdua datang menemuiku."
"Aku hanya memiliki Amy. Kebahagiaan Amy adalah kebahagiaanku juga."
"Aku juga. Aku bisa melakukan apa pun untukmu, Amy."
"Terima kasih. Karl, Markus. Aku juga mencintai kalian. Dan hanya kalian."
"Ya, itu sudah sewajarnya."
"Aku juga tidak akan pernah melihat wanita lain."
Begitukah? Jika aku terus mengatakan bahwa aku ingin kalian mencintaiku setiap hari seperti ini, maka itu akan langsung menjadi seperti ini. Sekarang, ketika mereka melihat wanita selain diiriku, mereka tidak akan merasakan apa-apa.
Ini sempurna. Karena tidak akan ada satu pun orang yang akan mengeluh di kastil ini ketika aku sedang melakukan ini. Ya, ini cukup positif.
Akhir-akhir ini, aku sudah tidur dengan mereka, dan itu benar-benar memuaskan.
"Ya, Amy. Gereja telah menghubungiku untuk mengakuimu sebagai Saint of Charity."
"Yeah, akhirnya!"
Aku sangat senang dengan kata-kata Karl-sama sehingga aku langsung membuat suara yang keras.
"Ya. Ini hasil yang layak."
"Benarkah?"
Ya, aku terus bertemu dengan para pendeta dan suster gereja dan membujuk mereka sedikit demi sedikit.
Terutama dukungan yang kulakukan untuk panti asuhan yang tampaknya cukup efektif.
Aku pergi ke panti asuhan dan mengajarkan anak-anak disana bahwa aku adalah seorang Saint. Kemudian, anak-anak itu akan langsung percaya bahwa aku adalah seorang Saint, bukan? Mereka memanggilku Saint, Saint dengan mata yang berkilau.
Yah, aku sebenarnya benar-benar tidak ingin bersama dengan anak yatim piatu yang kotor itu, tetapi ketika aku berhasil menahannya, para suster dan pendeta disana mulai mendengarkanku.
Kemudian, aku mendapatkan rumor yang bagus sedikit demi sedikit, dan disaat aku menyadarinya, kisah tentang penyihir itu telah menghilang.
Dan hari ini, aku akhirnya diakui oleh gereja sebagai Saint of Charity pilihan dewa.
Mulai sekarang, tidak akan ada lagi yang akan menghalangi jalanku.
Fufufu, yang harus kulakukan saat ini adalah menyingkirkan Tentara Kekaisaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villager A Wants to Save the Villainess no Matter What!
FantasyAllen, anak laki-laki berusia delapan tahun dari keluarga miskin di ibukota kerajaan, hidup miskin tapi bahagia bersama ibunya. suatu hari, bagaimanapun, ingatan tentang kehidupan sebelumnya tiba-tiba kembali kepadanya dan dia ingat bahwa dia berada...