98

104 1 0
                                    

Chapter 98 : Villager Menyelesaikan Masalah (3)

Ketika Amy mendengar kata-kata Anna, yang dia katakan dengan ringan, dia memiliki ekspresi penuh harap di wajahnya.

Apakah Amy berpikir bahwa dia akan memaafkannya?

"Tapi, aku tidak bisa memaafkanmu. Kamu telah merayu dan merusak Putra Mahkota dan orang-orang yang seharusnya akan menjadi pilar masa depan Kerajaan Centraren. Akibatnya, negara ini menjadi sangat kacau dan menumpahkan banyak darah dari orang-orang yang tidak bersalah."

Anna berkata kepada Amy dengan tatapan dingin yang baru pertama kali kulihat setelah waktu yang lama.

Dia kemudian mengubah nada suaranya, dan dengan marah, dia mengucapkan kata-kata berikut:

"Bukan itu saja! Kamu bahkan menjualku ke Kekaisaran Est karena alasan yang bahkan tidak kuketahui!"

"Terus kenapa?! Itu bukan hal yang buruk bagi seseorang yang bahkan tidak menarik sebagai seorang wanita, bukan?!"

Amy berdebat dengan histeris melawan kemarahan Anna.

Tidak, mereka tidak berdebat.

Pertama-tama, untuk apa Anna berdebat dengan seseorang yang bahkan seharusnya memohon padanya untuk mengampuni nyawanya sendiri?

"Aku dan pria itu hanya membuat kontrak pernikahan untuk tujuan politik. Kami tidak berkewajiban untuk saling mencintai. Tetapi, kalian malah mencoba untuk mencemarkan kesucianku!"

Anna menyerang Amy dengan amarahnya yang kuat.  Namun, untuk beberapa alasan, Amy berusaha keras untuk mengambil kendali pembicaraan darinya.

"Hmm? Tapi maaf saja. Kamu sudah tercemar oleh puluhan pria, bukan?"

Tunggu, apa yang sedang terjadi disini?  Apakah orang ini tahu tentang situasinya saat ini?

"Fufu. Maaf saja. Tapi, kesucianku masih aman. Karena Roh Cahaya melindungiku."

Lalu, Anna berkata begitu dengan tatapan penuh kemenangan, dan dia dengan lembut menyentuh hiasan rambut elf dengan tangan kanannya.

"Ehhh?!"

Amy, yang meninggikan suaranya yang aneh, memelototi Anna dengan ekspresi mengerikan.

"Awalnya. Kupikir aku harus membunuhmu seperti yang ingin Allen lakukan. Tetapi setelah melihat Markus, lalu Yang Mulia yang telah kamu cuci otaknya, dan saat kami bertemu dengan guru pedang Allen ketika kami baru sampai disini, dan juga pada saat aku melepaskan efek pencucian otak dari banyaknya tentara, itu telah mengubah pikiranku."

"K-Kalau begitu!"

Dan kemudian, dia mengubah ekspresi wajahnya menjadi penuh harap lagi.

Serius, aku benar-benar tidak mengerti mengapa dia melakukan itu.  Apa yang ada di pikirannya coba?

Dan kata-kata yang datang setelahnya, entah bagaimana caramu mendengarnya, itu sama sekali bukanlah hal yang positif.

"Ya, aku tidak akan mengambil nyawamu. Tetapi, biarkan aku mengambil suaramu."

"Huh?"

Amy yang mendengarnya, langsung membuka matanya lebar-lebar.

"Oh, es yang mendominasi keheningan. Dimana tidak ada suara di dalam dunia perak. Oh, es suci. Aku memerintahkanmu atas nama Anastasia Kleinel von Ramslet. Holy Ice Seal The Voice."

Kemudian, tenggorokan Amy diselimuti dengan es, lalu pecah dengan cepat, dan kemudian menghilang.

Amy membuka mulutnya. Namun, dia langsung membiru ketika dia menyadari bahwa dia sudah tidak bisa lagi berbicara.

"Sekarang, wanita ini tidak akan bisa berbicara lagi. Ayo kita pergi, Allen."

Aku mengangguk sedikit dan menggunakan tali yang dibuat oleh Pangeran dan Amy untuk mengikat mereka yang terbalut es.

"Anna, apa kau sudah siap?"

"Ah. Aku akan membawa dua orang ini. Tapi, sebelum itu..."

Anna berkata begitu dan dia mendekati Markus, yang tenggelam dalam lautan darah.

"Ini mungkin sudah terlambat, tapi mungkin ada suatu cara."

Sambil mengatakan itu, Anna menggunakan Ice Holy Awakening dan Holy Ice Healing secara berurutan.  Kemudian, Markus terbungkus oleh es suci miliknya

Apakah dia masih bernafas?

Aku tidak berpikir bahwa Markus, yang telah menerima tembakan peluru di tubuhnya, akan dapat diselamatkan.

Dan meskipun Markus terobsesi pada Amy, tapi dia tetaplah salah satu orang yang telah mengasari Anna sejak lama.

Meskipun Markus selalu menghadapinya sebagai musuh, tapi dia masih mau mengulurkan tangan padanya. Sepertinya Anna memang telah menjadi Saint yang terpilih.

Dan aku sangat yakin bahwa Anna pasti ingin merawat para tentara yang telah gugur dalam pertempuran di luar juga.  Tapi, itu mustahil dilakukan olehnya karena itu dilarang oleh Tuan Gerhard.

"Sekarang, mari kita pergi."

"Itu benar. Ayo kita pergi."

Kemudian, kami menyeret Amy dan Putra Mahkota yang terkurung di dalam es, dan keluar dari kastil kerajaan, sambil memulihkan kewarasan para tentara yang berpapasan dengan kami.  Kemudian, kami menaiki punggung Jerome, dan menuju ke kamp utama tempat dimana Pangeran Kedua dan Duke of Schlestine berada.

***

"Wow! K-Kakakku?!"

"Yang Mulia Putra Mahkota?!"

Pangeran Kedua dan Duke of Schlestine berteriak keheranan.

"Kami telah membawanya langsung dari istana kerajaan. Seperti yang kita janjikan sebelumnya, Putra Mahkota akan kami serahkan kepada kalian. Jadi, silakan."

Putra Mahkota memprotes, tetapi aku tidak tahu apa yang sedang dia coba katakan.

"Lalu, bagaimana dengan si penyihir itu?"

"Ya. Kerajaan Ramslett kami akan memberikan hukuman yang pantas padanya dan kemudian kami akan membuangnya. Dia tidak akan bisa melakukan hal yang lebih buruk lagi karena suaranya sudah kami hilangkan."

"Begitu……"

"Karena kalian telah melakukan hampir semua hal yang penting. Jadi Yang Mulia, terima kasih."

"U, Um..."

Kami pun pulang bersama Jerome, dan meninggalkan Duke dan Putra Mahkota yang telah dibebaskan dari es.

"Ngomong-ngomong, Anna. Apa yang akan kita lakukan pada wanita ini?"

“Oh. Wanita ini selalu mengatakan bahwa aku seharusnya diperkosa oleh para bajingan. Aku tidak mengerti mengapa dia mengatakan hal seperti itu kepada sesama wanita, tetapi aku ingin dia mengalami hal yang sama denganku. Jadi kupikir, aku akan merenungkannya sedikit.”

"Oh, oh."

“Sepertinya tambang mempekerjakan pelacur dengan bayaran yang cukup tinggi, tetapi tampaknya itu adalah pekerjaan yang sulit. Karena beberapa orang yang secara sukarela bekerja disana, langsung berhenti dengan cepat, dan para kriminal wanita seperti dirinya, akan dikirim kesana sebagai gantinya."

Amy, yang terikat di dalam es, memasang ekspresi pucat, dan mulutnya bergetar karena mencoba untuk mengatakan sesuatu, tetapi suaranya tidak keluar sama sekali.

Dan begitulah perselisihan kami dengan Amy berakhir.

Villager A Wants to Save the Villainess no Matter What!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang