Bagian 3

12.1K 910 101
                                    

Didik aku menjadi wanita baik
Dan jadikan aku jadi cinta
Terakhirmu
Meskipun aku bukan cinta
pertamamu

Pagi hari Lea sudah sibuk di dapur, sejak subuh tadi Lea sudah memotong beberapa sayur yang akan ia tumis karena sejak semalam Atha mengeluhkan perutnya yang tidak enak jadi perempuan itu berinisiatif memasakkan suaminya sayur.

"Bi ini telurnya di dadar pake daun bawang tapi gak usah pake tepung terigu"

"Iya non,owh iya kalau numis sawi jangan kelamaan nanti rasanya agak pahit"

"Hehe oke Bi"

Lea masih fokus dengan masakannya tanpa menyadari kehadiran sang suami yang sudah berdiri dibelakangnya, sebelumnya lelaki yang berdiri di belakangnya sudah mengkode bibi agar diam dan tidak usah memberitahu keberadaannya pada Lea.

"Tumis sawi sama tahu putih, telur dadar udah deh bi itu aja kali ya. Ini aku serahkan dapurnya sama bibi lagi" kata Lea membuat bibi tertawa melihat anak majikannya yang sudah sejak kecil ia rawat sampai sekarang sudah menikah.

"Makasih ya Bi udah bantuin Lea"

Cup

Setelah mengecup ibu kedua baginya ia langsung membalikkan badan ke belakang, berniat akan membangunkan sang suami. Namun ternyata suaminya sudah bangun dengan muka bantalnya yang tetap mempesona sedang berdiri di dekat kulkas dengan rambutnya yang sedikit berantakan tapi anehnya malah terlihat semakin tampan.

"Ya ampun kaget"

Atha mengkode Lea agar mendekat ke arahnya, dengan senang hati Lea menghambur ke pelukan sang suami menikmati dada bidang yang selalu menjadi tempat ternyamannya.

"Kok gak bilang-bilang kalau udah bangun sih" kata Lea

Cup

"Tadinya mau bilang, eh pas ke bawah liat istri aku lagi asik masak jadi aku liatin aja deh"

"Mau sarapan sekarang?" Tanya Lea.

"Boleh, nanti kita ke sekolah buat ngurusin berkas kuliah. Habis itu belanja buat keperluan di Jogja"

"Dua hari lagi ke Jogja, habis itu kita LDR deh" kata Lea sedih.

"Gakpapa, setiap semester aku bakalan pulang nemuin istri aku" Atha akan selalu seperti itu jika Lea membahas LDR yang akan mereka jalani.

Sejujurnya Atha juga sedikit takut jika harus berpisah dengan istrinya, namun ia berusaha menyakinkan dirinya sendiri. Kalau ia tidak yakin bagaimana dengan Lea? Karena kunci terkuat dalam hubungan memang benar ada pada lelaki.

Jika lelaki sudah bosan atau tidak cinta lagi dengan wanitanya, maka mau berusaha sekeras apapun wanita itu tidak dapat mempertahankan hubungan mereka. Namun jika wanita yang merasa bosan, lelaki masih bisa memperbaiki hubungan mereka. Makanya itu lelaki dijadikan sebagai pemimpin keluarga yang diharapkan mampu menjadi fondasi terkuat dalam rumah tangga yang ia pimpin.

Setelah selesai sarapan mereka langsung bersiap akan pergi ke sekolah, sekitar pukul 08:15 mereka langsung otw dari rumah.

"Leaaaa" teriak Kara begitu mereka sampai di parkiran.

"Auranya yang udah nikah emang beda ya" sindir Sari melihat Atha dan Lea yang tidak melepaskan genggaman tangan mereka.

"Mau ke TU kan?" Tanya Atha pada Lea.

"Nggak kita mau ke perpustakaan dulu balikin buku" bukan Lea yang menjawab melainkan Vani.

"Yaudah aku duluan ya" pamit Lea pada Atha membuat Lelaki itu melepaskan genggaman tangan mereka.

LDR Atha Lea (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang