Bagian 17

8.6K 720 99
                                    

Pemikirannya luas, dewasa, pembawaannya tenang, sabar, enggak banyak tingkah, punya planning kedepan, pekerja keras, seiman, siapa lagi kalau bukan calon suami aku.
~Kara

Mereka memutuskan untuk jalan-jalan sebentar sebelum kembali ke penginapan. Lea menjadi lebih pendiam karena moodnya menang tidak baik.

"Gue heran padahal cuma jalanan kayak gini tapi kenapa ramai banget." Kata Aldo yang disetujui oleh Andre.

"Mungkin karena suasananya si, kayak beda aja sama jalanan lain." Sahut Sofia.

"Iya kali."

"Nggak pengen beli sesuatu hmm?" Tanya Atha pada Lea yang berjalan di sampingnya.

"Nggak ada." Jawab Lea yang membuat Atha sedikit aneh dengan sikap istrinya.

"Capek?" Tanya Atha yang dijawab gelengan kepala oleh Lea lagi. Dalam hatinya perempuan itu berusaha menyakinkan dirinya kalau Atha tidak mungkin melakukan hal yang ia takutkan.

"Oke Lea jangan berpikiran negatif sama suami kami." Batinnya menyakinkan.

"Yaudah yuk balik, Lea balik ke rumah atau ikut Atha."

"Rum.."

"Bareng gue." Potong Atha cepat sebelum Lea menjawab, kemudian lelaki itu menatap Lea seolah tidak terima dengan jawaban yang hampir Lea katakan.

"Iya ikut Atha."

"Iya deh yang udah sah." Goda Abdul.

"Makanya jadi orang sat set Dul, keburu diambil orang nanti." Sindir Abas.

"Keriteria calon suaminya Kara gimana si?"

"Lah malah nanya ke kita." Ujar Dinda sewot.

"Punya temen pinternya kebangetan ya gini, noh lo nanya orangnya langsung." Andre dengan gemas mendorong Abdul mendekat kearah Kara.

"Apa?"

"Buset galak banget neng." Abdul dengan santai menghadapi kegalakan Kara padanya.

"Keriteria calon suami lo gimana sih kar."

"Kepo." Balas Kara yang membuat mereka semua tertawa.

"Cinta ditolak emang gaenak chuakss." Bukanya kasihan Abas malah menertawakan Abdul dengan puas.

Selesai jalan-jalan mereka akhirnya pulang ke tempatnya masing-masing, meskipun teman-teman Atha satu hotel dengannya namun mereka berbeda lantai.

"Kenapa hmm?" Tanya Atha setelah mereka sampai dikamar hotel dan Lea duduk di sofa dekat kaca yang menampilkan pemandangan dekat jalanan malioboro.

"Nggakpapa kok." Jawab Lea namun Atha tidak mudah percaya, lelaki itu lalu duduk di hadapan Lea.

"Kalau ada apa-apa bilang, jangan dipendem sendiri sayang."

"Nggakpapa beneran, aku cuma sedikit kecapekan mungkin kurang tidur karena ngebut belajar buat UAS." Jawab Lea beralasan.

"Yaudah sekarang tidur ya?."

LDR Atha Lea (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang