Semakin mengenalnya, semakin aku paham. Tidak ada pasangan yang benar-benar cocok, yang ada hanyalah pasangan yang begitu besar hatinya untuk menerima ketidakcocokan.
~AuthorTak lama kemudian Lea mengembalikan hp Atha seperti semula lagi, kemudian ia turun kebawah untuk mengecek apakah makananya sudah disiapkan oleh Nisa atau belum.
Meskipun hatinya sedang dalam keadaan tidak baik namun Lea berusaha mengabaikannya karena ia ingin menikmati momen bersama Atha yang hanya sepuluh hari ini.
"Selamat pagi Nisa." Sapa Lea pada gadis yang hampir seusianya namun memiliki tubuh yang sedikit berisi.
"Pagi nyonya Lea."
"Nggak usah dipanggil nyonya, panggil mbak aja anggep aku kakak kamu ya." Ujar Lea dengan ramah.
"Saya yang nggak enak sama nyo.."
"Mbak." Koreksi Lea sebelum Nisa selesai berbicara.
"Iya mbak Lea." Kata Nisa sedikit tidak enak.
"Makanannya sudah siap semu nis?" Tanya Lea.
"Sudah mbak." Jawab Nisa dengan sopan.
"Wah makanannya enak banget kayaknya." Puji Lea melihat sudah ada ikan bakar, tumis kangkung lengkap dengan lauk pauk tempe dan tahu juga sambal tomat yang sangat menggoda dirinya.
"Semoga aja mbak Lea sama pak Atha suka ya."
"Pasti suka, apalagi Atha kangen banget masakan kayak gini."
"Alhamdulillah kalau pak Atha suka mbak, saya ki takut nek ga doyan. Tapi dijamin ini enak soale dikampung saya juga jual masakan ini di warung dan banyak yang suka." Ujar Nisa dengan semangat.
"Pantas saja dari tampilannya saja sudah sangat menggugah selera."
"Saya tadi juga buat salad buah, kata pak Atha mbak Lea suka makan salad buah."
"Owh ya? Sudah lama banget ga makan salad buah." Lea memang sangat menyukai salad buah namun semenjak kuliah di Jogja ia memang jarang membeli salad buah.
"Tapi saya nggak tau mbak Lea bakalan suka atau nggak, soalnya saya baru pertama kali buat Kemarin belajar tutorial youtube hehe." Nisa ini memang punya kepribadian yang ceria, selama ini ia juga sengaja di latih agar memasak kesukaan Atha dan Lea.
"Gakpapa pasti enak kok, sini saya cobain."
Nisa dengan semangat mengambilkan sekotak salad buah yang ia letakkan di kulkas.
"Ini mbak." Kata Nisa menyerahkan salad buah buatannya.
Lea dengan senang hati langsung mengambil salad buah buatan Nisa dan menyuapkannya kedalam mulut.
"Hmm enak lhoh."
"Beneran mbak?"
"Iya beneran, sesuai sama selera saya." Puji Lea pada Nisa membuat gadis itu menjadi sangat senang.
"Alhamdulillah kal..."
"Sayang." Panggilan Atha menbuat Nisa berhenti berbicara, perempuan itu terlalu segan dengan Atha karena aura yang ditunjukkan lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR Atha Lea (Sequel)
Teen FictionKalau bicara soal LDR pasti banyak orang yang tidak percaya dengan hubungan LDR, sebenarnya LDR itu bukan cuma perihal jarak, bukan cuma soal jauh dan dekat, tapi juga soal banyak rasa. Atha kini harus melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Luar...