Aku jatuh cinta denganmu setiap hari, benar-benar setiap hari, semakin aku tau kurangmu semakin aku ingin selalu bersamamu, semakin aku mengenalmu, semakin aku jatuh hati padamu
~AthaBangun tidur hal pertama yang Lea lakukan adalah melihat hpnya, karena seingatnya semalam ia masih melakukan video call dengan suaminya.
"Udah mati." Gumam Lea lalu bangun.
Selesai melakukan kewajibannya Lea langsung ke dapur karena perutnya yang sudah kelaparan. Ia tidak akan makan nasi, hanya mengambil roti tawar dengan selai kacang lalu membuat coklat panas kesukaannya.
"Mau dibuatin juga dong." Kata Dinda yang tiba-tiba sudah berdiri di depannya.
"Mau chocolatos apa beng beng?"
"Samain aja." Lea dengan sigap membuatkan dua cangkir lagi yang satu untuk Sofia.
"Ini tuan puteri roti bakar sama coklat panasnya."
"Wah kayaknya enak nih." Lea sengaja membuat lebih banyak roti bakar, yang satu ia buat dengan topping susu keju dan coklat keju kesukaan Dinda dan Sofia.
"Sofia belum bangun?" Tanya Lea yang belum melihat Sofia.
"Lagi ngasih makan ikan peliharaannya, semalem lupa gara-gara pulang kemaleman."
"Bau apa nihh? Bau-bau ada yang mau punya pacar baru ternyata." Ujar Sofia yang tiba-tiba baru datang.
"Siapa emang yang mau punya pacar baru?" Tanya Dinda sedikit salting.
"Nih buat lo." Lea memberikan segelas minuman yang ia buatkan untuk Sofia tadi.
"Wah makasih istrinya pak Atha." Lea lalu melirik Dinda yang pura-pura sibuk dengan makanannya, ia sebenarnya semalam juga tau kalau Dinda pulang di antar oleh lelaki. Kalau saja ia tidak melihat lelaki itu mengusap kepala Dinda pasti Lea akan berpikir itu hanya teman biasa dan Lea yakin pasti Sofia juga melihat itu makanya ia heboh.
"Jadi siapa cowok semalem?" Kata Lea membuat Dinda meliriknya.
"Cuma temen aja."
"Namanya?" Tanya Sofia kepo.
"Danu."
"Temen apa temen?" Sekali lagi Sofia mencoba memancing Dinda.
"Temen?" Lea lalu mengusap rambut Sofia seolah mengulangi apa yang semalam ia lihat.
"Deket tapi belum jadian." Jawab Dinda akhirnya.
"Cepet banget sih lo dapet cowok!! Perasaan baru aja mau semester dua."
"Kalian deket udah lama?" Tanya Lea.
"Iya dari akhir semester satu kemarin."
Mereka akhirnya melanjutkan obrolan pagi sampai akhirnya harus berangkat ke kampus.
"Leaaa." Panggil Silvi begitu ia memasuki kantin kampus, ia memang sengaja berangkat lebih awal sebelum rapat karena ingin makan terlebih dahulu di kantin kampus mengisi perutnya yang sudah keroncongan untuk jadwalnya yang lumayan padat.
"Udah nunggu lama?" Tanya Lea pada Silvi yang sudah duduk dengan makanan yang sudah ia pesan.
"Lumayan, nih pesenan lo baru aja datang."
"Makasih." Baru aja mereka akan makan namun kehadiran beberapa orang membuat keduanya menoleh.
"Lea, Silvi." Sapa Rafi yang dibalas Lea dan Silvi dengan ramah.
"Kita boleh gabung kan?" Tanya Farid.
"Boleh dong, ini tempat umum kali." Balas Silvi yang emang selalu nyolot dengan Farid.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR Atha Lea (Sequel)
Novela JuvenilKalau bicara soal LDR pasti banyak orang yang tidak percaya dengan hubungan LDR, sebenarnya LDR itu bukan cuma perihal jarak, bukan cuma soal jauh dan dekat, tapi juga soal banyak rasa. Atha kini harus melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Luar...