Bagian 29

7.5K 599 68
                                    

Cinta tidak bisa dipaksakan dan mencintai bukanlah menguasai, Tuhan tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikanmu jodoh yang tepat.
~Fatur

Hari ini pertama kalinya Lea kembali berkuliah setelah menikmati masa liburan singkatnya, hari pertama tidak banyak jadwal kuliahnya. Hanya penjelasan beberapa rencana pembelajaran selama satu semester dan sedikit materi jadi ia bisa pulang lebih awal.

"Mau langsung pulang?" Tanya Silvi yang dibalas gelengan kepala oleh dirinya.

"Terus mau kemana?" Tanya Silvi lagi.

"Ke Gramedia mau beli buku tadi."

"Ikuttt."

"Bocah ngintilin orang mulu sukanya." Ujar Lea yang dibalas senyuman sok imut oleh Silvi.

"Sama temen  lo yang galak itu nggak?" Orang yang dimaksud Silvi adalah Sukma.

"Sukma?" Tanya Lea memastikan.

"Nggak tau namanya."

"Iya namanya Sukma, dia baik kok meskipun agak galak. Dia nggak bisa ada latihan sama anak band kampus."

"Iya si keliatannya doang galak." Gumam Silvi lalu menggandeng tangan Lea agar segera berjalan keluar gerbang kampus.

"Naik apa?" Tanya Lea karena Silvi biasa naik motor namun ia hanya membawa satu helm, jadi tidak mungkin kalau Lea ikut dengan perempuan itu tanpa memakai helm.

"Nanti minjem helm."

"Minjem siapa?" Tanya Lea yang dibalas kedikan bahu oleh Silvi membuat Lea mendengus kesal.

"Mending naik grab aja deh, nggak usah aneh-aneh lo sih." Lea masih berusaha menyuruh Silvi untuk naik grab namun sahabatnya itu ngotot kalau mereka naik motor saja dengan alasan macet.

"Yaudah kalo naik motor pinjemin gue helm." Jawab Lea akhirnya menyerah daripada harus berdebat panjang dengan sahabatnya.

Lea yang sudah sedikit lelah akhirnya memilih duduk ngemper di dekat pohon, ternyata duduk di bawah pohon sangatlah sejuk dan menenangkan apalagi ditemani angin sepoi-sepoi yang membuat rambutnya sedikit beterbangan.

"Ngapain?"

"Bunda setan." Kaget Lea membuat orang itu tertawa.

"Astagfirullah kirain setan beneran." Dumel Lea melihat orang yang mengagetkannya ternyata Fatur.

"Kaget ya?" Fatur masih bertanya membuat Lea mendengus sedikit kesal.

"Nggak kaget, cuma terkejut." jawab Lea membuat Fatur tertawa, Lea sedikit heran kenapa lelaki di depannya itu mudah sekali tertawa kalo berada di dekatnya. Sedangkan saat lagi ada kegiatan lelaki itu sangat amat serius, bahkan untuk menunjukkan senyum sangat susah.

"Nggak pulang?" Tanya Fatur lagi.

"Nungguin Silvi minjem helm."

"Buat?"

"Buat dipake."

"Siapa?"

LDR Atha Lea (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang