Lea hanya terdiam saat Atha menarik dirinya kedalam pelukan lelaki itu, Lea juga melihat Danu yang memastikan keadaan Wanda kemudian memeluk perempuan itu.
Lea dan Wanda yang dipeluk tiba-tiba hanya diam, lalu Wanda bertanya tanpa suara kepada Lea.
"Kenapa?" Tanya Wanda yang masih dipeluk oleh Danu.
"Nggak tahu." Jawab Lea juga tanpa suara yang masih dipeluk oleh Atha.
"Kamu nggak kenapa-napa kan sayang?"
"Ada yang luka?" Tanya Atha lalu meneliti seluruh tubuh Lea yang membuat perempuan itu bingung harus menjawab apa.
"Tangan kamu kenapa?"
"Ini kenapa perbannya banyak darahnya?" Tanya Atha lagi.
"SAYANG." Panggil Atha lagi dengan nafas yang memburu karena Lea tidak menjawab pertanyaannya.
"Aku gakpapa ini luka kecil tadi nggak sengaja kena paku." Jawab Lea berusaha untuk tidak membuat Atha curiga.
"Paku dimana?"
"Diii ruang himpunan."
"Kok bisa?"
"Ini karena kecerobohan aku sendiri, udah gakpapa ini aman."
"Beneran?"
"Iya bener."
"Aku takut kamu kenapa-napa, aku udah hubungin kamu tapi hp kamu mati." Kata Atha yang membuat Lea baru ingat kalau Hpnya habis baterai.
"Hp aku habis baterainya."
"Lain kali jangan kayak gitu lagi sayang, kalau ada apa-apa kabarin aku jangan buat aku kayak orang gila karena nyariin kamu."
"Iya, maaf ya." Kata Lea yang tidak tega melihat Atha memohon.
"Aku masih ada meeting jadi kiamu mau ikut aku sama Danu ke kantor atau pulang?" Tanya Atha.
"Aku mau disini sama kak Wanda." Jawab Lea yang membuat Atha menoleh kearah Wanda dan Danu yang masih asik berpelukan, Wanda yang menyadari atasannya sedang melihat kearahnya dan Danu ia langsung melepaskan pelukan Danu.
"Istri saya nggakpapa disini?" Tanya Atha pada Wanda.
"Nggakpapa pak."
"Yasudah nanti selesai rapat aku jemput, kalau ada apa-apa kabarin ini pakai powerbank aku dulu."
"Iya sayang hati-hati ya."
Cup
Sebelum pergi Atha mencium kening Lea yang membuat Lea sedikit tidak enak kepada Wanda dan Danu, namun lelaki itu bersikap bodoamat dan langsung pergi.
Setelah kepergian para lelaki Lea memutuskan untuk menonton film bersama Wanda, ia juga sudah memesan banyak camilan sebagai teman mereka menonton tv karena dirumah Wanda benar-benar tidak ada makanan.
Kadang ia heran dengan perempuan di sebelahnya, ia punya gaji yang cukup dan juga habis membeli banyak bahan makanan namun ia tidak membeli untuk dirinya sendiri.
"Kakak kenapa nggak beli keperluan kakak sendiri."
"Sayang uangnya." Jawab Wanda yang masih fokus menonton film.
Akhirnya Lea memilih untuk tidak membahas lagi, namun ia diam-diam memesan alfagift untuk membelikan beberapa persediaan makanan dirumah Wanda.
"Hiks kenapa filmnya sedih banget." Ujar Wanda yang menangis.
"Iya hiks kenapa cowoknya harus mati."
"Tau tuh hiks hiks." Kata Wanda yang ikut sedih sambil menggigit pizzanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR Atha Lea (Sequel)
Teen FictionKalau bicara soal LDR pasti banyak orang yang tidak percaya dengan hubungan LDR, sebenarnya LDR itu bukan cuma perihal jarak, bukan cuma soal jauh dan dekat, tapi juga soal banyak rasa. Atha kini harus melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Luar...