Bukan semesta yang jahat
Tapi memang kamu yang ditakdirkan
Menjadi wanita kuat
~Atha untuk LeaSetelah menunggu hampir satu jam akhirnya Tante Linda bisa dipindah ke ruang rawat, syukurnya tidak ada luka serius yang dialami mami Sukma.
Semua teman-temannya sudah datang ikut menemani Sukma, Rigel juga dengan setianya selalu memegang tangan perempuan itu memberi kekuatan. Selama hidupnya Sukma terbiasa hidup mandiri dengan maminya, makanya itu Sukma selalu dilatih beladiri karena mami Sukma tau kalau ia tidak dapat sepenuhnya melindungi sang anak.
Linda tidak mau dipandang kasihan orang-orang karena ia perempuan yang membesarkan anaknya sendirian. Ia adalah wanita mandiri dan paling berani yang Sukma kenal.
"Mau makan dulu?." Tanya Rigel sambil mengusap kepala Sukma penuh kasih sayang.
Tak tanggung-tanggung lelaki itu membelikan berbagai makanan dengan porsi yang banyak, untuk Sukma dan teman-temannya.
Pasangan sultan itu memang berbeda dari yang lainnya.
"Kalian makan aja duluan." kata Sukma menyuruh teman-temannya.
"Makan dulu sana sayang, kamu belum makan pasti kan." Memang dari tadi Atha masih menemani Lea.
"Belum laper." jawab Lea yang memang belum nafsu makan.
"Kamu nanti mau makan apa?." Ujar Lea bertanya balik."Belum tau, nanti temen aku yang dari Singapura mau datang kesini." beritahu Atha yang dijawab anggukan kepala Lea.
"Nanti kayaknya aku nginep di rumah sakit deh, Rigel masih ada urusan nanti malam jadi gak bisa nemenin Sukma."
"Iya gakpapa yang penting bisa jaga kesehatan sayang."
"Iya sayang."
Setelah itu mereka mengakhiri panggilan telepon, Lea lalu bergabung bersama Kara dan yang lainnya. Dari tadi Rigel juga tidak mau lepas dari Sukma, lelaki itu dengan sabar selalu mendampingi Sukma yang hanya diam saja.
"Kalian kalau mau pulamg dulu gakpapa kok."
"Gak deh, besok aja. Rigel Lo mau nginep disini?." Tanya Kara yang tidak tau Rigel ada rapat malam ini.
"Nggak, kalian tolong temani Sukma."
Ujar Rigel.Lea akhirnya benar-benar menemani Sukma setelah tadi menghubungi ayah dan bundanya. Hanya ada Lea, Vani, Kara dan Sukma karena tadi Dinda, Sari dan Sofia tidak bisa menginap mereka akhirnya pulang.
Ada satu kamar khusus untuk yang ikut menjaga, memang rumah sakit tempat mami Sukma dirawat ini termasuk rumah sakit elit yang harga per harinya bisa membuat orang tercengang melihat biayanya.
"Mami kenapa belum sadar juga ya Le?." Tanya Sukma, hanya mereka berdua yang belum tidur meskipun jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.
"Sebentar lagi pasti Mami sadar." Jawab Lea menenangkan Sukma.
"Aku gak mau ditinggalin mami, cuma dia yang saat ini aku punya." Gumam Sukma membuat Lea bergeser mendekat ke arah gadis itu. Lea mengusap bahu Sukma yang bergetar menangis, gadis itu sangat kuat bisa menghadapi semuanya sendirian.
Lea sengaja membiarkan Sukma menangis agar temannya itu bisa merasa lega, kadang kita perlu menangis untuk tetap baik-baik saja menjalani semua masalah hidup yang kita alami.
Setelah cukup lama menangis akhirnya Sukma tertidur, Lea yang entah kenapa belum ngantuk pun ikut merebahkan kepalanya di ranjang mami Sukma, dengan badannya tetap di kursi.
*******
Atha sedang sibuk meletakkan barang-barangnya agar tertata rapi, lelaki itu dengan telaten mengerjakannya sendiri.
Apartemen yang Atha tinggali ini dekat dengan kampus, jika berjalan kaki hanya berjarak. Apartemen bergaya modern itu memang sengaja Atha beli agar lelaki itu tidak perlu jauh dari Area kampus. Bahkan papa Atha sudah menyiapkan mobil juga untuknya, keluarga Haddad memang tidak perlu diragukan lagi bagaimana kekayaan yang dimiliki.
Saat lelaki itu masih sibuk menata barangnya pintul bel apartemennya berbunyi, Atha segera membukakan pintu melihat siapa yang berkunjung.
"Felix." Sapa Atha kemudian bersalaman ala lelaki. Felix ini adalah teman kecil Atha waktu ia masih tinggal di Singapura, selama dua tahun dulu Atha tinggal di Singapura bersama mama dan papanya.
Waktu itu papanya baru saja membuka kantor di negara maju tersebut, selama disana memang Atha enggan berteman dengan orang lain namun Felix berbeda. Lelaki itu pandai, ramah dan tentunya selalu punya topik obrolan yang menarik.
"Sekarang tinggi kita sama." ucap Felix karena memang dulu tingginya dan Atha jauh berbeda. Felix yang memang keturunan bule memiliki tubuh yang lebih tinggi dari Atha membuat lelaki itu suka sekali mengejek Atha yang akhirnya membuat lelaki itu marah karena tak terima diejek pendek.
Semenjak itu Atha selalu mengikuti les renang, kata papa Atha anaknya memang susah sekali mengikuti les renang sampai ia jadi bosan mengingatkan anaknya untuk berangkat. Felix dengan segala kecerdasannya membuat Atha yang sebelumnya sangat tidak mau berangkat les renang jadi rajin tanpa harus diperintah.
"Setidaknya tidak ada Felix kecil yang berani mengejek pendek lagi." Jawab Atha membuat Felix tertawa.
"Apartemen yang cukup mewah untuk keluarga Haddad." Komentarnya setelah melihat seluruh isi apartemen milih sahabat masa kecilnya.
"Mau keluar?." Tanya Felix membuat Atha terdiam sebentar.
"No alkohol i know." Lanjut lelaki itu membuat Atha tersenyum kecil dan mengangguk.Mereka memilih restoran bergaya Eropa yang menyediakan sea food segar, Felix yang sudah tinggal disini sejak SMA banyak menceritakan kehidupannya di California.
"Lalu siapa perempuan beruntung itu?." Tanya Felix melihat cincin yang melingkar di jari manis Atha.
"She is a beautiful woman and very beautiful to look at."
(Dia perempuan cantik dan sangat indah di pandang). jawab Atha"Aku jadi penasaran, pasti sangat istimewa karena bisa membuat pangeran kutub ini luluh dan bertekuk lutut." Komentar Felix yang mendapat anggukan dari Atha.
Lelaki itu bahkan tersenyum membayangkan bagaimana wajah dan tingkah Lea yang begitu menggemaskan baginya.
Mereka berdua banyak bercerita dan menghabiskan waktu, kebetulan Felix juga berkuliah ditempat yang sama namun berbeda jurusan.
"Excuse me, may I join you because the tables here are full"
(Permisi, apakah saya boleh gabung bersama kalian karena meja disini penuh semua). Seorang perempuan tiba-tiba saja datang bersama dengan temannya.Atha menatap Felix dengan sedikit menaikkan alisnya.
"Yes of course... "
"Because we're done too"
(Karena kita juga sudah selesai). Potong Atha sebelum Felix melanjutkan kalimatnya, tanpa berkata apa-apa lelaki itu langsung berdiri saat kedua perempuan tadi duduk meninggalkan Felix yang penuh kebingungan, baru beberapa menit kemudian ia sadar dan ikut berdiri menyusul Atha."Excuse me, have a nice day." Pamit Felix lalu sedikit berlari mengejar Atha.
"Pelan-pelan woi jalannya." Teriak Felix pada Atha.
"Benar-benar tidak berubah." Komentar Felix pada Atha yang masih sedingin dulu saat bersama perempuan."Mereka tadi sudah duduk, lalu pindah ke meja kita." Jelas Atha yang membuat Felix mengerti.
Akhirnya Felix memilih untuk menginap di apartemen Atha, sebelum tidur Atha sempat mengirim pesan pada Lea namun sepertinya perempuan itu belum membuka hpnya.
To : Istri ❤️
Sayang kamu masih di rumah
Sakit menemani Sukma?Setelah mengirimkan pesan Atha memilih memejamkan matanya, hari ini cukup melelahkan baginya.
Jangan lupa spam komen dan tap tombol bintangnya guys supaya Author semangattt nulisnya.
See you next part, semoga hari kalian menyenangkan 🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
LDR Atha Lea (Sequel)
Novela JuvenilKalau bicara soal LDR pasti banyak orang yang tidak percaya dengan hubungan LDR, sebenarnya LDR itu bukan cuma perihal jarak, bukan cuma soal jauh dan dekat, tapi juga soal banyak rasa. Atha kini harus melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Luar...