Bagian 44

7.5K 558 162
                                    

Setelah kepergian suaminya tubuh Lea ambruk di lantai, ia seolah tidak dapat menahan sakit yang selama ini menghantuinya. Membayangkan suaminya berciuman dengan perempuan lain membuat hatinya seperti tersayat pisau, semakin berusaha Lea melupakannya seolah ada sayatan baru yang menggores hatinya.

"Jahat hiks." Lea memukul dadanya karena rasa sakit yang ia rasakan.

Sedangkan diluar kamar tanpa Lea ketahui Atha telah mendengarkan tangisan pilu istrinya. Atha merasa menjadi lelaki terbodoh didunia, ia yang mati-matian menjaga Lea agar tidak terluka oleh orang lain namun kenyataannya ia sendiri yang menggoreskan luka pada perempuan yang ia jaga.

Suara tangisan Lea terdengar memilukan begitu menyanyat hati setiap orang yang mendengarkannya. Atha sampai ikut meneteskan air matanya, suara tangisan Lea tidak akan pernah terlupakan dari ingatannya.

Seumur hidup

Begitu pilu, sesak dan sakit

Atha tadinya berniat mengambil jamnya yang masih tertinggal namun saat mendengar semua tangisan istrinya ia memilih untuk tetap tinggal dirumah sampai tangisan istrinya berhenti.

Bagaimana bisa ia benar-benar meninggalkan perempun yang ia cintai jika Lea saja serapuh ini.

Selesai menangis Lea membasuh wajahnya agar lebih fresh kemudian ia memilih untuk keluar kamar, saat keluar ia dikagetkan dengan keberadaan Atha yang ternyata masih berada dirumah.

"Belum berangkat?" Tanya Lea pada Atha yang masih sibuk dengan iPadnya.

"Sebentar lagi, mau berangkat bareng sayang?"

"Nggak usah."

"Hari ini mau makrab kampus?"

"Iya." Lea menjawab tanpa menoleh kearah Atha, ia sibuk dengan minuman yang sedang ia buat.

"Aku anterin ya sayang?"

"Nggak usah nanti aku bareng temen."

"Kuliah dulu?" Tanya Atha lagi yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Lea.

"Yaudah kalau tidak mau akua anterin nanti sama sopir aja ya sayang, aku berangkat dulu. Love you." Pamit Atha yang lagi-lagi hanya mendapat anggukan kepala dari Lea.

Setelah Atha pergi Lea memilih untuk melanjutkan acara beberesnya, ia juga menyiapkan keperluannya selama acara makrab karena rencananya ia akan pergi ke kampus lalu langsung berangkat makrab.

"Ceroboh." Gumam Lea saat melihat Atha yang hampir terjatuh karena sibuk membaca iPadnya, Lea melihat Atha dari dalam dapur yang dapat melihat secara langsung ke halaman depan rumahnya.

Setelah itu Lea memilih untuk melanjutkan acara mengemasnya setelah itu mandi dan bersantai sebentar sebelum ia berangkat ke kampus.


.

.

.


"Wah Meli lo cantik banget sumpah."

"Iya dong ini kesempatan gue buat narik perhatiannya Fathur." Jawab perempuan yang mereka panggil sebagai Meli.

" Jawab perempuan yang mereka panggil sebagai Meli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LDR Atha Lea (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang