Semangati dirimu, sebab nggak
Semua orang tahu dan peduli
Bebanmu
~RigelPagi sekali Lea bangun dengan tangan yang sedikit sakit menahan kepalanya, Perempuan itu melihat teman-temannya masih pulas tertidur. Namun Sukma sudah tidak ada di tempatnya.
Lea berdiri dan berjalan keluar ruang rawat untuk mencari Sukma, karena tak menemukan Sukma akhirnya Lea berniat membeli makanan dikantin untuk temannya yang lain.
Baru saja memasuki kantin Lea malah menemukan Sukma yang sedang duduk ditemani secangkir kopi dan sebungkus roti, mungkin tadi perempuan itu kelaparan mengingat sejak kemarin ia tidak mau makan.
"Dicariin kemana-mana gak taunya disini." Lea ikut bergabung bersama Sukma.
"Gak pesen?" Tanya Sukma.
"Udah tapi gue bungkus buat lainnya juga." Jawab Lea yang diangguki oleh Sukma.
Lea kemudian mengecek ponselnya sebentar, sejak bangun tadi perempuan itu tidak melihat hpnya.
From : Suami❤️
Sayang kamu masih di rumah
Sakit menemani Sukma?To: Suami❤️
Iya masih nemenin Sukma, nanti
Bunda kesini nganterin baju sama makananSetelah membalas pesan Atha
perempuan itu akhirnya memasukkan kembali ponselnya. Tak lama kemudian pesanan mereka sudah jadi sehingga Lea dan Sukma kembali ke ruang inap mami Sukma."Kalian darimana?" Tanya Kara.
"Beli makan di kantin." Jawab Lea lalu membuka empat bungkus makanan yang tadi sudah ia pesan.
"Ini kalau gak mau makan nasi ada jajanan pasar, kebetulan di kantin tadi gue beli banyak." Lea tak hanya membeli nasi, ia juga membeli jajanan pasar yang terlihat menggoda.
"Pengen kopi." Kata Vani yang diangguki Kara.
"Ada di dapurnya."
"Beneran?" Tanya Kara lagi memastikan seolah belum percaya kalau di kamar yang mereka tempati juga ada dapurnya.
"Lihat saja sendiri." Kara langsung berdiri untuk memastikan, dan benar saja. Sudah ada kopi, teh, Energen, dan susu yang disiapkan juga teko listrik untuk memanaskan air.
"Orang kaya memang suka membuang-buang uang." Gumam Kara lalu membuat kopi tak lupa perempuan itu menawari Vani, Lea dan Sukma."Gue ngerasa kopinya enak banget." Ujar Vani yang disetujui oleh Lea, perempuan itu tadi juga meminta Kara untuk membuatkannya kopi.
"Kopi susu pagi hari emang gak pernah salah si."
"Eghh." Lenguhan seseorang membuat mereka semua kompak menoleh ke ranjang mami Sukma.
"Mami." Panggil Sukma mendekat kearah sang ibu.
"Tante Linda." Panggil Lea yang juga ikut mendekat bersama Vani dan Kata.
"Panggil dokter." Kata Sukma memencet tombol di atas ranjang maminya namun tak kunjung ada dokter yang datang.
Baru saja Vani berlari keluar seorang dokter yang ia perkirakan usianya masih muda datang dengan tergesa-gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR Atha Lea (Sequel)
Ficção AdolescenteKalau bicara soal LDR pasti banyak orang yang tidak percaya dengan hubungan LDR, sebenarnya LDR itu bukan cuma perihal jarak, bukan cuma soal jauh dan dekat, tapi juga soal banyak rasa. Atha kini harus melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Luar...