Kalau orang lain yang menjagamu
Aku tidak akan tenang
~AthaLea mengerjapkan matanya setelah bangun, ia lalu melihat sekeliling ruangan yang sangat asing baginya. Kamar dengan benyak perabotan kayu tradisional membuat dia merasa aneh namun sangat menarik dimatanya.
"Aku diculik apa diajak liburan sih?" Gumam Lea bertanya pada dirinya sendiri melihat kamar yang ia tempati seperti vila.
"Sukmaaa." Panggilnya ketika baru teringat sesuatu, Lea mencoba mencari Sukma ke kamar mandi yang berada didalam kamar tersebut dan diseliling ruangan itu. Namun ia tidak menemukan sahabatnya, karena lemas akhirnya Lea memilih untuk duduk di dekat dinding yang juga terbuat dari kayu.
"Pintunya dikunci." Katanya saat mencoba membuka pintu.
Lea hanya diam karena bingung mau melakukan apa, disisi lain ia takut namun ia juga bingung menghadapi situasi ini.
Ceklek
Suara pintu dibuka membuat Lea segera berdiri dari duduknya karena takut jika orang jahat itu melakukan sesuatu. Tetapi saat pintu sudah sepenuhnya terbuka hanya ada seorang wanita paruh baya dengan dandanan sedikit menor yang membawa nampan berisi makanan.
"Siapa kamu?" Tanya Lea pada wanita paruh baya tersebut yang memakai pakaian adat jawa.
"Kulo pelayan teng mriki mbak."
"Hah?" Lea tidak paham apa yang dikatakan wanita tua itu karena menggunakan bahasa lain, namun ia mendengar kata pelayan yang kemungkinan jika wanita tua ini adalah pekerja dirumah ini.
"Oalah mbak e nggak bisa bahasa jawa kok ya."
Lea hanya menjawab dengan anggukan kepala.
"Saya pelayan disini mbak, sudah sembilan tahun bekerja sama bapak."
"Bapak siapa?"
"Lhoh non bukanya temennya nona Sukma ya."
"Sukma dimana sekarang?"
"Nona Sukma sedang bicara bersama bapak."
"Bapak itu siapa?" Tanya Lea yang bingung dengan maksud perempuan paruh baya itu.
"Papanya nona Sukma."
"Jadi aku sama Sukma diculik papanya Sukma."
"Hust bapak nggak mungkin menculik anaknya sendiri sama non."
"Nyatanya aku sama Sukma disini karena di culik sama bapak itu." Balas Lea sedikit sewot karena sebal.
"Owh nggak mungkin si itu, non pasti lapar kan belum makan? Mending non makan dulu."
"Nggak mau, aku harus mastiin Sukma baik-baik saja."
"Makan dulu, non Sukma sudah makan bersama bapak dan ibu nyonya tadi pagi." Mungkin yang dimaksud papa dan mama tiri Sukma pikir Lea menyimpulkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR Atha Lea (Sequel)
Teen FictionKalau bicara soal LDR pasti banyak orang yang tidak percaya dengan hubungan LDR, sebenarnya LDR itu bukan cuma perihal jarak, bukan cuma soal jauh dan dekat, tapi juga soal banyak rasa. Atha kini harus melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Luar...