Bagian 13

6.9K 631 59
                                    

Mengenai dirinya...
Ia terlalu istimewa untuk kuceritakan dalam kesederhanaan
Dan pula,
Kebahagiaan yang ia berikan terlalu manis untuk kutunjukkan dalam tulisan
Jadi aku hanya menyimpannya untuk diriku sendiri, agar tidak memberikan jalan untuk seseorang mengambilnya dariku.

Lea langsung lemas setelah melihat kejadian perselingkuhan didepannya secara langsung, ia takut jika itu nantinya terjadi dengan hubungannya dan Atha.

"Lo kenapa Le?" Tanya Sukma melihat Lea hanya diam.

"Gakpapa ngeri aja kalau suami gue kayak gitu."

Sukma dengan santainya duduk sambil mengunyah makanannya "Lo masih mending udah jadi suami, gue yang belum ada ikatan apa-apa." Ujar Sukma membuat Lea sedikit lebih tenang.

"Lo ga takut Suk?" Tanya Vani yang melihat temannya bisa sesantai itu.

"Biasa aja, kalau Rigel kayak gitu anggep aja selama ini gue jagain jodoh orang." Jawab Sukma dengan santainya membuat semua teman-temannya geleng-geleng kepala dengan kelakuan sahabatnya yang sangat pemberani ini.

"Kasian banget ceweknya tadi cuy."

"Udah gausah gosip." Tegur Lea.

"Iya mending makan aja deh, laper banget gue." Kata Sari yang disetujui oleh yang lainnya.

Lea melirik ponselnya karena tak kunjung mendapat kabar dari Atha, tidak biasanya lelaki itu menghilang tanpa mengabarinya.

Memilih untuk fokus ke makanannya Lea berusaha melupakan Atha, perempuan itu berusaha memasukkan makanan meskipun ia tidak nafsu makan.

********

Dilain sisi Atha baru saja pulang dari kampus setelah menyelesaikan tugasnya, ia benar-benar berusaha keras agar bisa lulus kuliah dalam jangka waktu dua tahun saja.

Hpnya sampai mati dan ia lupa tidak membawa casan, setelah sampai Atha langsung mengecas setelah itu membersihkan badannya.

Baru selesai mandi bel apartemennya berbunyi membuat Atha yang ingin membuat kopi memilih untuk membukakan pintu terlebih dahulu.

"Why can't your phone be contacted?" (kenapa hp kamu tidak bisa dihubungi) Tanya Felix begitu Atha membukakan pintu apartemennya.

"Hpku mati." Jawab Atha kembali sibuk membuat kopinya.

"Aku lupa kalau lo bisa bahasa Indonesia." Ujar Felix menyadari kebodohannya.

Atha menyerahkan segelas kopi yang ia buat untuk Felix, lalu ia mengambil ponselnya dan mengamtiflam hpnya.

"Lo beneran mau ambil dua semester selama enam bulan ini?" Felix kembali bertanya pada Atha mengenai rencana sahabatnya itu.

Atha hanya menjawab dengan anggukan kepala, ia sibuk membuka notifikasi hpnya terutama pesan yang dikirimkan oleh Lea.

"Apa karena Lea?" Tanya Felix lagi.

"Ya, aku nggak mau jauh dari istriku." Jawab Atha membuat Felix mengangguk paham, kadang ia masih yak habis pikir dengan Atha yang rela melepas masa remajanya menjadi kepala rumah tangga. Ia yakin pasti sosok Lea bukan perempuan biasa sampai membuat Atha bertekuk lutut bahkan sangat takut dengan perempuan itu.

LDR Atha Lea (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang