Dari dulu bukankah sudah terbiasa sendiri,
Apa perlu diajari lagi?
~SukmaSukma yang baru saja tiba di rumah hanya menghela napas saat tidak ada orang sama sekali, teman-temannya memang sedang sibuk ikut kegiatan kampus. Rencananya perempuan itu juga akan ikut ukm seni musik, makanya ia pulang ke Jogja lebih awal saat belum masuk kampus.
"Sepi banget rumah kayak kuburan." Gumam Sukma.
Perempuan itu akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya yang ia tempati bersama Lea. Nanti sore Sukma baru ke kampus jadi ia memutuskan untuk bersantai terlebih dahulu.
Baru saja ia menyiapkan camilan untuk teman menontonnya namun sebuah telpon dari orang yang sibuknya mengalahkan presiden membuat ia terseyum. Tetapi senyuman itu diganti dengan wajah judesnya saat panggilan video call dengan orang tersebut tersambung.
"Ngapain nelpon gue?" Tanya Sukma begitu ia mengangkat telponnya.
Lama tidak mendapat jawaban dari sang penelpon, Sukma melihat kearah ponselnya. Ia tadinya sengaja menyibukkan diri dengan membuka snack untuk teman menontonnya.
"Lo bisu ya?" Tanya Sukma lagi.
"Lo udah di Jogja tapi nggak ngabarin gue." Kata Rigel mengabaikan semua pertanyaan Sukma.
"Terus kalau gue ngabarin lo bakalan bales gitu." Balas Sukma sewot karena lelaki itu sangat susah sekali di hubungi.
"Nanti kalau pendidikan gue berakhir gue bakalan nyusulin lo."
"Hmmm." Jawab Sukma sedikit malas.
"Sendirian?" Tanya Rigel dari seberang sana.
"Hooh, mau nemenin?" Tanya Sukma yang dibalas senyuman oleh Rigel.
"Mancing terus."
"Aku nggak megang pancing padahal." Balas Sukma.
"Haha lucu lucu." Meskipun begitu wajah Rigel tetap datar tanpa tertawa sedikit pun.
"Bentar lagi gue pamit ke kampus."
Dan Sukma hanya mendengus saat melihat jawaban Rigel yang hanya menganggukkan kepala tanpa bersuara, lelaki itu saat ini hanya diam sambil menatap Sukma yang asik menonton film dan makan snack. Sejujurnya fokusnya bukan pada film ia sesekali melirik wajah Rigel yang terlihat lebih tampan saat sedang fokus menatapnya dan juga wajah lelaki itu kini terlihat lebih dewasa dari terakhir kali mereka bertemu.
"Kenapa kalo video call diam aja."
"Gue cuma pengen lihat lo aja, kalo lo baik-baik aja maka gue jauh lebih baik."
Sukma menghentikan kunyahannya sebentar mendengar ucapan Rigel, lelaki itu selama ini sangatlah jarang mengucapkan kalimat romantis jadi wajar saja kalau ia sempat sedikit terkejut saat mendengar ucapan manis dari mulut Rigel.
"Lo tadi ngomong apa? Gue ga denger tuh." Kata Sukma membuat Rigel mendengus kesal, sepertinya hobi Sukma memanglah membuat Rigel kesal.
"Jaga diri baik-baik, kalo ada apa-apa ngabarin gue. Nanti kalau udah berangkat chat gue, aktifin terus hp lo biar gue bisa mantau lo. Gue tutup dulu mau ada rapat setelah kelas terakhir jadi kemungkinan gue nggak bisa ngasih kabar. Love you."
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR Atha Lea (Sequel)
Dla nastolatkówKalau bicara soal LDR pasti banyak orang yang tidak percaya dengan hubungan LDR, sebenarnya LDR itu bukan cuma perihal jarak, bukan cuma soal jauh dan dekat, tapi juga soal banyak rasa. Atha kini harus melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Luar...