Selesai Kuliah Lea langsung pulang ke rumah bersama dengan Dinda karena kebetulan kelas mereka selesai bersama. Sebelum pulang keduanya memilih untuk mampir dulu di supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan rumah.
"Mau beli sayur apa nggak?" Tanya Lea pada Dinda.
"Selada aja kali ya, soalnya kan kalau nggak weekend kita nggak ada waktu buat masak."
"Iya si, nanti kebuang."
"Buah nih wajib." Ujar Dinda yang disetujui Lea karena mereka semua memang penggemar buah, tak jarang juga mereka mengganti makan malam hanya dengan memakan buah karena alasan menjaga berat badan.
Realistis saja mereka perempuan yang pasti selalu memperhatikan penampilan agar tetap terlihat langsing, beruntungnya juga mereka tidak ada yang memiliki berat badan berlebihan.
"Jeruknya satu setengah kilo aja cukup kan?" Tanya Dinda pada Lea.
"Hmm cukup sih, kita lebih seneng makan anggur kan." Ujar Lea mengingatkan.
"Heem yaudah beli anggur sama buah naga aja yang dibanyakin."
Selesai berbelanja mereka langsung pulang kerumah, Lea juga langsung merebahkan dirinya ke kasur setelah membersihkan diri.
"Ngantuk banget hoam." Lea langsung tertidur setelah membalas pesan dari Atha.
.
.
.
"Kenapa barang-barang kamu jual?" Tanya Robert yang baru saja masuk ke apartemen Naya.
Naya yang sedang mencatok rambutnya hanya menoleh sebentar tanpa berniat menjawab.
"Nay, gue nanya serius sama lo."
"Perlu banget gue jawab?" Ujar Naya kesal karena lelaki tersebut menggunakan lo-gue.
Robert menghembuskan nafasnya sebentar lalu memilih ke dapur untuk mengambil piring dan menuangkan beberapa makanan kesukaan Naya yang sengaja ia beli untuk perempuan itu.
"Makan dulu yuk, aku udah beliin makanan kesukaan kamu." Ajak Robert pada Naya, namun perempuan itu mengabaikannya.
Dengan sabar Robert menghampiri perempuan yang sedang duduk di sofa tersebut.
"Maaf ya, aku cuma kaget aja lihat orang-orang ngambilin barang-barang di apartemen kamu." Kata Robert lembut namun Naya masih mengabaikan lelaki itu.
"Ayo makan, pasti kamu belum makan kan." Naya masih diam saja ditempatnya, ia sibuk dengan catokan dirambutnya.
Karena tidak mendapat respon akhirnya Robert memilih untuk mengangkat tubuh Naya yang membuat perempuan itu memekik karena terkejut.
"Aaaaa turunin."
"Harus makan dulu tuan putri." Ujar Robert sambil menggosokkan kepalanya di wajah Naya yang membuat perempuan dalam gendongannya itu tertawa karena kegelian, kebiasaan yang sejak kecil selalu ia lakukan kepada Naya ketika perempuan itu sedang ngambek.
"Geli haha."
Robert menurunkan Naya dari gendongannya dengan pelan lalu mendudukkan perempuan itu.
"Wah spageti." Ujar Naya senang melihat makanan yang sudah tersaji di depannya.
Keduanya menghabiskan makanan disertai obrolan ringan dari Robert yang bertanya bagaimana keseharian Naya tanpa dirinya.
"Sekarang jawab pertanyaan aku tadi, kenapa semua barangnya di jual?"
Naya menghela napas sebentar lalu meminum airnya sebelum menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR Atha Lea (Sequel)
Novela JuvenilKalau bicara soal LDR pasti banyak orang yang tidak percaya dengan hubungan LDR, sebenarnya LDR itu bukan cuma perihal jarak, bukan cuma soal jauh dan dekat, tapi juga soal banyak rasa. Atha kini harus melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Luar...