Pulang dari kampus Lea langsung memasak untuk makan malamnya dengan Atha, malam ini ia berencana akan masak simpel saja. Cumi crispy dan juga sayur tumisan sepertinya sudah cukup menjadi menu makan malam mereka.
Selesai memasak Lea langsung mandi dan membersihkan dirinya, setelah itu ia kembali turun untuk membuat salad buah agar nanti saat Atha datang salad buah buatannya sudah dingin jadi lebih enak dimakan.
"Akhirnya selesai juga." Gumam Lea senang.
"Laper." Katanya saat perutnya berbunyi pertanda minta di isi.
Lea mengambil ponselnya kemudian mengirim pesan kepada suaminya.
To: Suami❤️
Kamu pulang jam berapa yang?Lama Atha tak membalas membuat Lea duduk di ruang TV sambil makan popcorn untuk mengganjal perutnya yang sudah kelaparan.
"Hmm lama banget nggak bales." Gumam Lea sedikit kesal.
Ting
Notif dari Atha membuat Lea segera membuka kembali ponselnya namun senyuman yang sebelumnya muncul langsung hilang saat membaca pesan milik suaminya.
From: Suami❤️
Maaf sayang aku pulangnya agak telat
Kamu tidur duluan aja kalo capek yaDengan lemah Lea berjalan menuju meja makan untuk makan masakannya sendiri, perutnya yang sejak tadi minta di isi akhirnya diam namun selera makannya menjadi hilang sehingga Lea memilih untuk makan sedikit saja.
"Ternyata gini rasanya sakit tapi nggak berdarah." Gumam Lea kemudian ia menangis entah kenapa rasanya sakit sekali saat ia sudah berusaha keras masak untuk suaminya namun masakannya tidak termakan.
"Lea lo kuat oke hiks." Meskipun berusaha menguatkan dirinya sendiri tetap saja air matanya tidak mau berhenti mengalir.
Kadang ada beberapa momen kita merasa sangat lemah, merasa sakit yang sangat amat terasa padahal hanya hal sepele, bukan karena lelahnya tapi karena semua ekspetasi yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Lea yang tadinya berpikir akan makan bersama dengan Atha kemudian bercengkrama menceritakan hal-hal yang mereka alami hari ini sambil menikmati masakannya harus sirna saat melihat pesan yang dikirimkan oleh Atha.
"Mboten nopo-nopo Lea." Gumam Lea pada dirinya sendiri.
Lea kembali ke sofa ruang tv, ia menyalakan tv namun pandangannya hanya menatap kearah atap rumahnya. Tanpa sadar matanya terpejam hingga akhirnya tertidur, melupakan nasi dan lauk yang masih tersisa di piringnya dan masakannya yang masih tersaji di meja makan.
.
."Kak Atha terimakasih ya sudah mau menami Nay memilih furniture buat toko."
"Semoga saja bisa sesuai target selesai pembangunannya." Balas Atha, ia yang niat awalnya hanya makan malah kembali mengiyakan ajakan Naya untuk membeli furniture toko karena jika nantinya ada kesalahan semakin susah juga Atha menyelesaikan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR Atha Lea (Sequel)
Teen FictionKalau bicara soal LDR pasti banyak orang yang tidak percaya dengan hubungan LDR, sebenarnya LDR itu bukan cuma perihal jarak, bukan cuma soal jauh dan dekat, tapi juga soal banyak rasa. Atha kini harus melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Luar...