Bagian 40

9.6K 628 175
                                    

Kau mengajarkanku cara mencintai, namun tidak mengajarkanku cara untuk berhenti
~Ghazam Atharrazka Haddad

Saat berjalan menuju kelas Lea sedikit tidak nyaman karena banyak teman-temannya secara terang-terangan membicarakannya.

Bahkan saat ia melewati beberapa sekumpulan anak perempuan pun mereka secara langsung membicarakan Lea, untungnya tidak membicarakan perihal buruk jadinya Lea masih diam saja.

"Lo kenapa jadi diem?" Tanya Arum.

"Nggakpapa."

"Diomongin?" Tanya Arum lagi.

"Biarin aja nanti kalau udah bosen juga ilang sendiri."

"Udah nggakpapa lagian ngomonginnya karena iri sama lo." Ujar Silvi menenangkan Lea.

"Iya si."

Baru saja ia sampai kelas Fathur memanggil Lea, sepertinya lelaki itu sudah menunggu kehadirannya sejak tadi.

"Kenapa thur?"

"Mau ngomong sama Lea."

"Tuh dibelakang." Beritahu Ratih pada Fathur.

"Ada apa?" Tanya Lea pada lelaki itu.

"Mau nanya lo beneran nggakpapa jadi sie acara makrab?" Tanya Fathur yang dijawab Lea dengan anggukan.

"Mau sie apa aja bisa kok."

"Kalau gue jadiin koor konsumsi mau?"

"Eh koor?" Tanya Lea sedikit kaget.

"Iya, soalnya gue nggak terlalu yakin kalau Dina megang koor."

"Udah nggakpapa Le nanti biar gue bisa nambah makanan ke lo." Sahut Silvi yang membuat Arum menjitak kepala gadis itu.

"Sama Ratih, Arum, Silvi sekalian." Lanjut Fathur lagi.

"Mau mau mau." Jawab Silvi langsung.

Lea menoleh kearah Ratih dan Arum yang dijawab keduanya dengan anggukan kepala.

"Oke deh." Jawab Lea akhirnya.

"Oke makasih ya, nanti data jumlah pesertanya gue kirim kalau udah fiks."

"Boleh, chat aja." Jawab Lea yang dibalas anggukan kepala oleh lelaki itu sebelum berpamitan pergi.

"Makrab wajib angkatan kita kan?" Tanya Arum.

"Wajib."

"Apa yang wajib?" Tanya Gwen yang tiba-tiba saja datang.

"Buset ngagetin aja kayak setan tiba-tiba nongol si Gwen." Ujar Ratih yang kaget Gwen muncul disebelahnya tiba-tiba.

"Hehe maaf."

"Makrab." Jawab Lea pada Gwen.

"Apa itu Makrab?" Tanya Gwen lagi.

"Malam keakraban, lanjut di jelasin dalam kelas aja tuh dosennya dah jalan kesini." Arum langsung masuk ke dalam kelas di ikuti Lea dan yang lainnya.







Selesai kelas pertama Lea melihat notif di handphonenya yang sudah sangat banyak sekali, ia juga sedikit heran kenapa instagramya ramai sekali hari ini.

"Lea lo makan nggak?" Panggil Silvi karena perempuan itu tidak beranjak juga dari kursinya.

"Eh iya."

Lea menyinpan ponselnya sebentar kemudian ia berjalan menuju kantin, karena tadi ia sudah sarapan jadi Lea memilih hanya memesan air putih dan juga risol mayo saja karena perutnya masih kenyang.

LDR Atha Lea (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang