Dalam hidup kamu tidak akan menemukan kata cukup jika yang dicari adalah pengakuan seluruh manusia. Selama menjadi mahasiswa Lea sudah banyak menemukan berbagai macam karakter manusia entah dilingkungan kampusnya, kantor Atha sekalipun banyak yang masih belum merasa cukup dan selalu menjadikan kehidupan yang Lea miliki sekarang sebagai patokan.
Lea dan Atha memilih untuk menetap di Jogja selama Lea menyelesaikan kuliahnya dan Atha membangun kerajaan bisnisnya dikota istimewa ini yang sampai sekarang masih menempati beberapa jajaran perusahaan dengan penghasilan terbanyak di jogja.
Ibu cantik dengan perut buncitnya saat ini tengah berkutat dengan laptop untuk menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswa.
"Sayang." panggil Atha yang baru saja tiba dirumah.
"Ayah udah pulang." kata Lea menyambut Atha, semenjak kehamilannya menginjak empat bulan ia selalu memanggil Atha dengan sebutan ayah.
"Mamanya anak-anak aku nggak capek ya ngerjain skipsi?"
"Nggak ayah, mama kan harus cepet nyelesaiin biar pas aku keluar mama sudah selesai skripsian." jawab Lea yang membuat Atha tersenyum, kemudian lelaki itu berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh istrinya yang sedang duduk.
"Sehat-sehat ya anak ayah, jangan banyak gerak kasihan mama nanti kesakitan." Ucap Atha pada anak di dalam perut Lea.
"Aku pinter kok ayah nggak banyak gerak selama mama ngerjain skripsi." Jawab Lea menirukan suara anak kecil.
Siapa sangka diumurnya yang masih berusia 22 tahun Lea mengandung buah hatinya dengan Atha, mereka tidak pernah menyesal sekalipun harus menjadi orang tua diusia yang masih muda.
Lea justru bersyukur karena malaikat kecilnya hadir disaat ia akan menyelesaikan kuliahnya, ini seperti sebuah anugerah yang tidak pernah ternilai, Atha yang sekarang lebih suka bekerja dari rumah untuk menemani Lea bahkan sesekali ia juga menemani Lea bimbingan ke kampus.
"Masih banyak sayang?" Tanya Atha pada Lea.
"Dikit lagi, kamu kalau mau istirahat rebahan dulu sana." Suruh Lea karena tau suaminya lelah setelah seharian bekerja.
"Capek aku ilang begitu lihat wajah istri dan calon anak kita."
"Dasar, udah sana tinggal buat kesimpulan sama benerin daftar isi nih."
"Yaudah aku mandi dulu ya sayang."
Cup
Sebelum benar-benar meninggalkan Lea lelaki itu mencuri kecupan bibir yang membuat Lea hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang suami.
"Non mau dibuatin mbok apa?" tanya bibi Rati yang sejak Lea mengandung ia ikut tinggal bersama Lea karena bundanya khawatir terhadap anak kesayangannya jika Lea memerlukan sesuatu disaat Atha tidak ada, ditambah sekarang mencari art sangat sulit apalagi yang dapat dipercaya seperti bibi Ra yang sudah bekerja dengan keluarga Lea sejak ia kecil.
"Nggak usah mbok istirahat aja, owh ya Ovi udah pulang mbok?" tanya Lea yang tidak melihat Ovi, ia adalah pekerja dirumahnya yang membantu mbok ratih membersihkan rumah.
"Sudah non, tadi katanya mau main biasa atuh anak muda."
"Pantas saja minta gajian lebih awal." kata Lea sambil tertawa.
Setengah jam kemudian akhirnya Lea menyelesaikan skripsinya, rencananya ia besok akan bimbingan ke kampus bab 4 & 5 setelah itu baru ia mendaftar sidang akhir.
"Sayang aku buatin susu buat kamu." ujar Atha yang sudah selesai mandi dan berganti pakaian yang lebih santai.
"Makasih ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR Atha Lea (Sequel)
Ficção AdolescenteKalau bicara soal LDR pasti banyak orang yang tidak percaya dengan hubungan LDR, sebenarnya LDR itu bukan cuma perihal jarak, bukan cuma soal jauh dan dekat, tapi juga soal banyak rasa. Atha kini harus melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Luar...
