Malam itu di rumah nenek, Arella dan Sarah sedang duduk di teras depan sambil menikmati semilir angin. Lampu-lampu rumah tua itu memancarkan cahaya hangat, tapi suasana di antara mereka terasa dingin sejak pertemuan dengan Yasmin di kafe tadi siang.
Sarah akhirnya memecah keheningan. "Arel, gue beneran gak ngerti sama lu."
Arella menghela napas. "Sarah, gue udah bilang gue gak mau ribut. Gue cuma pengen semuanya selesai."
Sarah mendengus. "Tapi gak semua bisa selesai cuma karena lu diem. Yasmin tuh gak pantas dapet sikap baik dari lu!"
Arella menatap Sarah, matanya mulai menunjukkan kelelahan. "Gue udah bilang, gue gak maafin dia. Tapi apa gunanya gue nyerang balik? Gue cuma pengen damai, Sarah. Kenapa lu susah banget ngerti itu?"
"Karena gue sayang sama lu, Arel!" suara Sarah meninggi, membuat burung-burung yang sedang bertengger di pohon sekitar beterbangan. "Gue gak tahan ngeliat lu nyakitin diri sendiri dengan diem dan ngalah terus. Yasmin udah bikin hidup lu berantakan dulu, dan sekarang dia dateng lagi kayak gak ada apa-apa!"
Arella menunduk, menggigit bibir bawahnya. "Gue tahu dia salah, Sarah. Tapi gue gak mau bikin suasana lebih buruk. Gue udah capek."
"Capek gimana? Capek cerita ke gue?" tanya Sarah, suaranya melembut tapi sarat emosi. "Arel, gue di sini buat lu. Tapi kalau lu terus nutup diri, gimana gue bisa bantu?"
Arella menatap sahabatnya, air mata mulai mengalir tanpa ia sadari. "Gue gak mau bikin lu ikut capek, Sarah. Gue pikir, kalau gue tahan sendiri, semuanya bakal lebih gampang."
Sarah menghela napas panjang. Dia meraih tangan Arella dan menggenggamnya erat. "Lu gak harus jalan sendirian, Arel. Gue gak peduli capek atau enggak. Gue cuma peduli sama lu."
Arella akhirnya memeluk Sarah, air matanya tumpah di bahu sahabatnya. "Gue minta maaf, Sarah. Gue janji gak akan nutupin apa-apa lagi dari lu."
Pelukan mereka menghangatkan suasana malam itu, menutup konflik kecil di antara mereka dengan kelegaan.
Keesokan Harinya
Hari dimulai dengan keceriaan. Keluarga Arella berencana pergi ke pantai bersama Sarah, Reyhan, dan teman-temannya. Arella sibuk membantu neneknya menyiapkan bekal, sementara Sarah membantu membungkus makanan di dapur.
"kakak udah baikan, kan, sama kak Sarah?" bisik Kevin, adik Arella, saat mereka sama-sama mengangkat kotak pendingin ke mobil.
Arella menatap Kevin sambil tersenyum. "Udah, kecil-kecil ikut campur aja kamu."
Di perjalanan menuju pantai, Arella duduk di samping Sarah, sementara Reyhan dan teman-temannya, David, Dimas, Jovano, dan Fariel, bercanda ria di belakang.
"Lu pikir Arel bakal berani berenang di laut?" tanya Jovano dengan nada menggoda.
Arella memutar matanya. "Gue gak takut laut, tapi lu jangan bikin gue dorong lu ke air, Van."
Semua tertawa, termasuk Sarah yang mulai terlihat lebih santai.
Di pantai, suasana semakin ramai. Anak-anak kecil berlarian mengejar ombak, sementara orang dewasa sibuk menggelar tikar dan menyiapkan makanan. Reyhan dan gengnya langsung melepas baju kaos mereka, hanya menyisakan celana pendek, dan berlari ke air.
"Ayo, Arel!" Reyhan memanggil dari kejauhan.
Arella menggeleng. "Gue liat aja dari sini!"
Tapi Sarah punya ide lain. "Kalau lu gak mau nyebur sendiri, gue bakal bantuin." Sebelum Arella sempat bereaksi, Sarah sudah menariknya ke arah ombak kecil.
Tawa mereka memenuhi udara saat akhirnya Arella menyerah dan ikut bermain air. Reyhan, Dimas, dan yang lainnya pun bergabung, membuat suasana semakin riuh.
Di sela-sela canda dan tawa itu, Arella melirik Sarah yang sedang basah kuyup tapi tertawa lepas. Untuk pertama kalinya setelah kejadian kemarin, Arella merasa benar-benar damai.
"Terima kasih, Sar," katanya lirih.
Sarah menoleh. "Hah? Lu ngomong apa?"
Arella hanya menggeleng sambil tersenyum. "Gak ada. Yuk main lagi."
Hai hai
Gimana kabarnya nih?
Kangen rel & Han gak?
Maaf ya aku up nya lama, beberapa bulan kebelakang aku sibuk sama ujian praktek dan ujian sekolah terus ada juga satu kegiatan baru yang bikin aku gak bisa pegang cerita ini.
Curhat dikit
Aku udh ada niat mau hapus cerita ini, tapi setelah aku pikir-pikir perjalanan aku bikin sampe segini tuh panjang banget dan penuh perjuangan masa aku mau nyerah sih, akhirnya aku urungkan dan berniat untuk membangun semangat nulis aku lagi.Oh ya kalian sehat-sehat ya, makasih yang udah baca dan memberikan vote nya semoga bermanfaat ya
Ambil yang baik buang yang buruk
Sekian terimakasih
Salam hangat
Alenaf19 🌸🌸
_14 Mei 2023

KAMU SEDANG MEMBACA
REL & HAN (END)
Teen FictionReyhan Alexander adalah cowok tampan dengan kepribadian yang bikin banyak cewek terpikat. Sebagai anak dari seorang pengusaha sukses, Reyhan sering terlihat menikmati hidup dengan caranya sendiri. Dia suka melakukan hal-hal spontan seperti keliling...