DEJAU 01

2.5K 156 14
                                    

Seorang pria dengan jas hitam dan kaca mata hitam bertengger di mata nya, membawa setangkai bunga matahari di pemakaman kekasih nya.

Pria bernama Mew Suppasit yang sekarang sedang menjadi topik hangat dalam berita dalam dunia bisnis, berjongkok di depan makam cintanya.

Mengusap sayang nisan yang terdapat nama kekasihnya selama delapan tahun ini, "Kamu apa kabar sayang? Ini sudah delapan tahun kamu pergi dan perasaan aku masih sama, kamu udah bahagia ya di surga? Kenapa semalem gak datang di mimpi aku? Kamu marah karna aku kemarin gak kesini? Maaf kemarin aku sibuk di kantor urusin banyak berkas... Aku capek banget kemarin, maaf ya sayang" Ucap nya lembut pandangannya menyendu.

Dia mengusap wajah nya pelan, "Jemput aku sayang, aku kangen banget sama kamu, jadi cepet jemput aku... Aku gak bisa hidup di dunia ini sendiri tanpa ada kamu di dalem nya, kamu tinggalin aku sendirian.... Disini---" Mew menyentuh dada nya meremat dada yang selalu terasa sesak setiap malam nya. "Dalam dada aku masih banyak penyesalan, aku sakit setiap liat atau ingat tentang kamu... Rasa nyesel aku gak akan pernah bisa hilang, rasa cinta dan rasa penyesalan campur jadi satu... " Ucap nya dengan lirih.

Dia hancur.

Rasanya setiap malam sunggug menyesakkan.

Mew menjatuhkan kepalanya di atas makam kekasihnya mulai terdengar isakan yang lirih namun bagi siapa pun yang mendengar nya itu adalah isakan yang menyayat hati.

Andai Mew dapat memutar waktu dia ingin menjaga dan mencintai gulf dengan amat besar, andai dia tidak menduakan Gulf.

Masih banyak kata andai yang selama ini dia gumamkan, delapan tahun yang sungguh membuat dadanya sesak seperti tertimpa sebuah batu besar.

Masih tidak bisa menerima kepergian kekasih hatinya, seperti baru kemarin Mew dan Gulf mengungkapkan cinta dengan Gulf yang memberikan nya kesempatan.

Luka nya masih sangat basah ketika mengingat pria cantik ini.

Mew ingin memeluk pria-nya, dia ingin mencium dan mengatakan ribuan kata maaf dan cinta.

Gulf menghukum nya dengan kematian dan Mew tidak bisa berbuat apapun, dia kehilangan arah semenjak pujaan hatinya pergi.

"Tolong bawa aku pulang sayang, aku udah gak bisa hidup kaya gini. Aku mohon... Aku hiks... " Pria terpandang itu menangis hanya untuk satu pria, yaitu pria tercintanya.

Mew yang selalu di kenal dengan angkuh dan dingin kini terlihat begitu rapuh dan menyedihkan hanya karna sang kekasih.

"Kamu pasti lihat aku kan? Kamu bisa lihat semenderita apa, kamu beneran berpengaruh penting buat hidup aku. Sayang nanti malem datang dan peluk aku ya? Aku kangen banget, kamu harus datang biar rasa kangen aku sedikit terobati." Lirih nya mencium manis nisan sang kekasih.

🌻🌻🌻

Mew menggebrak meja membuat para pemegang saham langsung menundukkan kepala dengan perasaan yang takut.

Wajah itu memerah karna emosi dan rahang tajam nya mengeras, mungkin jika mata Mew bisa mengeluarkan laser para pemegang saham itu bisa langsung mati dengan sekali tatapan.

"Bodoh! Bagaimana bisa aku mengalami kerugian sebesar ini?! Apa yang kalian kerjakan? Tidak becus." Bentak nya dengan suara yang berat dan begitu mendominasi ruangan itu.

Sekretaris Mew bahkan sampai menahan nafas karna bos nya terlihat sangat emosi, bagaimana tidak perusahaan mengalami kerugian hampir setengah Miliar.

"Sudah ku bilang proyek itu sangat berpengaruh pada perusahaan, apa yang kalian lakukan sebenarnya?!" Sentak Mew tangan nya mengepal di atas meja dan menatap semua pemegang saham yang masih tetap menundukkan kepalanya.

DEJAVU S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang