Mew mengetuk pintu rumah Kana berulang kali apakah Kana sudah tertidur?
Saat akan mengetuk lagi tangan nya menggantung karna pintu di buka dengan seseorang yang sangat dia kenali.
"Win?" Mata Mew memincing karna bingung akan kehadiran Win dirumah Kana.
Win menyeringai kecil, "Lo udah tau ternyata soal Kana, deketin dia karna mirip Gulf? Masig brengsek ternyata." Sarkasnya.
"Gak usah ikut campur lo itu gak tau----"
"Gue tau sama sifat lo Mew, cowo egois!" Desis nya.
Mereka memang setelah kematian Gulf hilang kontak walaupun satu kota mereka sudah seperti tidak saling mengenal.
Walaupun ada reuni di sekolah pun mereka tidak pernah saling menyapa, mereka semua benar-benar asing.
"Win siapa yang datang?" Tanya Kana muncul di belakang Win.
Tatapan tajam keduanya terhenti karna kedatangan dari Kana dan Mew memasang senyum tipis.
"Mew... " Bingung Kana.
"Kana boleh kita bicara sebentar?" Tanya Mew mengabaikan tatapan menusuk dari Win.
"Mew bukan kah aku sudah bilang untuk tidak bertemu?" Ucap Kana.
"Aku mohon hanya sebentar saja." Melas Mew.
Kana mengalihkan tatapan nya pada Win, "Kau boleh masuk ke dalam aku harus berbicara dulu dengan Mew." Pinta Kana.
"Tapi Kana----"
"Win hanya sebentar saja." Win akhirnya mengalahkan dan melangkah menuju kamar tamu, tapi dia sempat memberi tatapan peringatan pada Mew untuk tidak melakukan hal macam-macam.
Kana mengajak Mew untuk masuk dan mereka duduk di tempat yang berbeda, Kana menunggu Mew untuk berbicara karna dia tidak mempunyai perlu dengan pria ini.
"Seperti yang kamu bilang kemarin aku akan melupakan Gulf... " Di akhir kalimat dia melirihkan ucapanya karna seperti ada sesuatu yang membuat nya enggan berbicara seperti ini.
"Mungkin akan sangat sulit melupakan seseorang yang pernah sangat aku cintai, aku pun tahu dengan jelas bahwa Gulf tidak mungkin bisa pergi sepenuhnya dari hatiku. Dia mempunyai ruang tersendiri di hatiku, bahkan setengah dari hatiku ikut mati bersamaan dengan Gulf yang terkubur di dalam tanah, aku yakin mungkin pasangan ku akan keberatan dengan ini tapi aku berjanji akan mencintai pasangan ku lebih dari aku mencintai Gulf... " Jeda Mew mengambil nafas pelan dan menghembuskan nya.
"Gulf tetap lah pria yang pernah masuk dalam cerita hidupku, Gulf seseorang yang mengajarkan aku cara mencintai dengan tulus, Gulf yang mengenalkan aku dengan arti cinta yang setia, Gulf juga yang mengajarkan aku tentang penyesalan yang tidak bisa hilang hanya dengan kata maaf.... Aku tidak bisa membuat Gulf pergi sepenuhnya karna dia pernah membuatku bahagia tapi Kana, Gulf hanya lah orang masa lalu ku dan aku akan meninggalkan dia di masa lalu tanpa membawa nya lagi ke masa depan." Ucap nya dengan menatap serius manik coklat madu milik Kana.
Mew mendekati Kana dan memegang tangan Kana sembari memberi remasan kecil di tangan Kana.
"Tunggu aku sampai bisa melupakan Gulf, aku akan membuktikan pada kamu kalau aku mencintaimu tanpa bayangan Gulf lagi. Aku akan memandang kamu sebagai Kana bukan Gulf lagi, kamu mau menunggu sampai hari itu tiba kan?" Tanya Mew penuh harap.
Kana melepaskan genggaman tangan Mew dan melihat ke arah depan dia tidak sanggup menatap mata tajam yang terdapat keseriusan.
"Bahkan aku sekarang tidak mempunyai perasaan padamu, kenapa kau menyuruhku menunggu?" Ujar Kana.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEJAVU S2
Fanficpria tampan yang masih tertaut dengan masa lalu nya dan begitu mencintai kekasih yang sudah lama pergi dengan membawa seluruh penyesal bagi nya. S2 DARI THIRTY DAYS FOR YOU!!