DEJAVU 18

1.2K 138 31
                                    

Kana mengerjap kan mata saat sinat matahari menerpa wajah nya. Dia melihat sekilas jam pada ponsel nya yang ada di meja nakas, pukul 9 pagi. Dia mengerang, sedikit merenggang kan tubuhnya yang kaku karna terlalu lama tidur. Tangan nya mencoba meraba kasur di sebelah kirinya, mencari keberadaan Mew tapi tidak ada.

Panik beberapa saat, karna Kana tidak terbiasa ketika tidak menemukan Mew di sisinya.

"Boo." Panggil Kana sedikit berteriak.

Dia kemudian mendengar sautan samar dari luar kamar. "Ya? Sudah bangun?"

Nafasnya yang tadi tercekat kini sudah kembali normal.

Sudah hampir satu bulan dia bersama dengan Mew, dan selama ini mereka selalu menghabiskan waktu bersama membuat nya ketergantungan. Selain Win, Kana tidak memiliki siapapun di kota ini.

Hanya ada Mew, tapi baginya itu sudah lebih dari cukup.

Ah untuk Mile dan Apo mereka sedang pergi keluar negri untuk mengurusi suatu hal penting.

Kana beranjak dari tempat tidurnya, mengambil kemeja Mew yang berserakan di lantai dan memakaikan nya di tubuh telanjang nya. Dia berjalan menhampiri Mew yang sedang memasak, tidak seperti biasanya Mew membuat sarapan untuk mereka berdua.

"Lagi buat apa?" Tanyanya, dia memeluk tubuh Mew dari belakang, melingkar kan tangan nya di pinggang Mew, dan menopang dagu nya di pundak sebelah kanan kekasihnya.

"Cuma pancake." Mew tersenyum, "Gak papa kan?"

Kana mengangguk dan mengecup pipi kanan Mew dan berlalu pergi, "Aku tunggu di meja makan."

"Baik yang mulia."

Kana menarik kursi nya dan duduk manis seperti seorang bocah yang menunggu sang ibu menyajikan makanan untuk nya.

Mew datang membawa sarapan mereka dan menyajikan nya sembari mengecup kening Kana.

"How?" Tanya Mew saat Kana mulai menyuapkan pancake buatan Mew.

Kana memasang wajah main-main, seolah menimbang-nimbang masakan Mew yang sejujurnya sangat lah enak.

"Not bad lah." Jawab Kana bercanda.

Mew menghela nafas lega, "Untung masih bisa di makan."

Kana tertawa. "Padahal ini enak banget boo. Tumben bikin sarapan, ada apa?"

Mew meneguk minumannya dan meletakkan gelas nya pelan.

"Mau ngomongin sesuatu, sama kamu."

Pupil nya tiba-tiba membesar dan Kana seketika itu langsung meletakkan pisau dan garpu nya di atas meja.

"Ada apa?"

Dalam hati Kana menduga-duga apa yang akan di katakan lelaki itu. Apa Mew sudah bosan? Apa dia membuat kesalahan? Apa Mew ingin mengakhiri hubungan mereka? Apa? Pikiran terliarnya berkelana pada Mew yang tidak sengaja seorang wanita? Apa lelaki ini mengingkari janji nya? Kana panik bukan main.

Mew kemudian bangkit dari kursi nya, berjalan menghampiri Kana yang bersebrangan dengan nya. Dia memegang tangan yang lebih muda, dan memberi kecupan pada tangan halus itu.

"Pernikahan ku dan Lion akan di laksanakan dua hari lagi."

Bukan kecewa ataupun amarah yang berada di wajah Kana melainkan sebuah binar bahagia mendengar nya.

"Really?" Tanya nya tak percaya.

Mew mengambil posisi duduknya di samping Kana dan mengelus tangan itu tidak henti nya. "Hmm, bahkan untuk tempat tinggal seperti yang kamu inginkan sudah aku siapkan." Balas Mew.

DEJAVU S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang