DEJAVU 06

1.5K 122 13
                                    

Kana mengernyit bingung karna kedatangan pria semalam yang dia temui di bar. Kenapa pria ini bisa mengetahui alamat rumah nya.

Mew memperhatikan wajah itu dengan intens dan begitu lembut, di lihat dari mana pun ini adalah Gulf.

"Dari mana kau mengetahui alamat rumah ku?" Tanya Kana membuyarkan lamunan dari Mew.

"Mudah mencari dimana rumah mu." Balas Mew lembut.

Mew mengulur kan tangan nya, "Kita belum berkenalan." Ucap nya.

"Aku tidak ingin mengenal mu, sekarang pergilah." Tolak nya.

Disini Mew menemukan perbedaan dari cara Gulf berbicara, bahkan tatapan matanya berbeda.

Mew menurunkan tangan nya dengan canggung dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Bisakah kita mengobrol sebentar?"

"Apakah ada yang perlu kita obrolkan? Kita bahkan tidak saling mengenal." Kana sangat lelah dan dia ingin segera tidur.

Mile dan Apo sudah ke mansion dan sekarang dia seorang diri. Kana menginginkan harinya sekarang dengan tenang, tapi kenapa selalu ada yang mengganggu nya?

"Ada sesuatu yang sangat penting untuk kita bicarakan."

Akhirnya mau tidak mau Kana mempersilahkan Mew untuk masuk dan dia membuatkan minuman untuk Mew.

Kana duduk di sebrang Mew, "Langsung saja kau ingin membicarakan apa." Dia tidak suka berbasa-basi dengan orang asing.

Mew tersenyum kecil. "Kamu Gulf kan?"

"Hah?" Bingungnya.

"Kamu mirip dengan kekasih ku yang sudah lama pergi, kalian sangat mirip. Aku sempat mengira kamu adalah Gulf... " Padahal dia menyaksikan sendiri tubuh Gulf di makam kan tapi Mew tetap yakin Kana adalah Gulf.

"Aku Kana."

"Aku tahu, hanya saja aku percaya jika kamu itu Gulf---"

"Kana Willson, that's my name." Potong nya, dapat dia lihat perubahan wajah Mew yang sendu dan ada sedikit perasaan yang mengusik nya.

"I'm sorry I just really miss him." Mew menundukkan kepala nya dalam.

Benar kata Namtan dia sangat tahu bagaimana sifat Gulf. Jelas saja Kana dan Gulf memiliki perbedaan yang jauh bahkan sangat berbeda, namun dengan wajah yang sama.

Kana duduk dengan kikuk dan mengusap pipinya. "Ikhlaslah dia pasti sedih melihat mu seperti sekarang, kamu harus bisa melepaskan dia dan mulai menata masa depan mu. Tidak mungkin kan kamu akan berduka terus, kamu juga membutuhkan pendamping nanti nya." Nasehat Kana dengan pelan.

Mew mendongak menatap Kana dengan pandangan yang berbeda, ada rasa rindu dan kesedihan yang bercampur.

"Tidak semudah itu untuk melupakan seseorang yang sangat aku cintai."

"Aku mengerti memang tidak semudah itu, tapi cobalah secara perlahan." Kana seperti berkaca saat melihat Mew begitu rapuh karna kehilangan sosok yang dia cintai, karna dia juga begitu, dia kehilang sang mama yang begitu dia cintai.

Kenapa Kana dengan mudah mengatakan pada Mew untuk ikhlas? Padahal dia juga masih belum ikhlas.

"Gulf adalah kekasih yang aku sakiti berulang kali, aku membuat nya terluka. Aku menduakan dia, bahkan sebelum dia meninggal pun dia masih menerima ku dengan baik. Aku sangat merasa bersalah, selama delapan tahun ini rasa penyesalan menghantui ku." Ujarnya pelan.

Kana mengamati setiap ekspresi dari wajah Mew.

"Aku menyukai bagaimana cara dia tersenyum, aku menyukai bagaimana mata indahnya memandang ku dengan penuh cinta, aku menyukai saat dia mengatakan jika dia sangat mencintai ku... "

DEJAVU S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang