DEJAVU 43

758 106 22
                                    

Mew menggeram kala nyeri menghantam kepalanya. Dia memijat pelipis nya yang terasa amat sakit. Matanya perlahan terbuka dan menyapu pandangan di sekitar nya, saat menyadari bahwa dia berada di kamar nya bersama Kana, Mew langsung tersentak kala potongan tentang racauanya semalam berputar.

Dengan susah payah Mew berusaha berdiri dan mendapati Kana sedang duduk di balkon menikmati langit pagi hari.

Mew tidak tahu harus melakukan apa dia mendekat, "Kana... " Panggil Mew pelan.

Kana tetap diam tidak bergeming dia tetap menatap langit tanpa menoleh sedikitpun pada Mew yang berdiri di belakang nya.

Melihat Kana yang tetap diam Mew kembali melanjutkan perkataan nya, "Tentang semalam, aku di bawah pengaruh alkohol. Aku tidak sadar atas apa yang aku ucapkan---"

"Omong kosong!" Mew bahkan sudah tak memanggil nya dengan sebutan kesayangan nya. Kana hancur, dia sudah tidak memiliki apapun.

"Semua yang dikatakan oleh mu adalah kejujuran. Kau tetap mencintai nya, dia masih memiliki tempat khusus di hatimu." Kana menahan diri semalaman untuk tidak melakukan hal bodoh. Kana tidak ingin membahayakan calon anak nya.

"Aku bisa menjelaskan nya---"

"Penjelasan?" Kana menatap penuh luka pada Mew. "Penjelasan tentang betapa besarnya cintamu pada Gulf? Atau tentang penjelasan kau menjadikan ku pelarian atas rasa rindu mu yang tidak tersampaikan? Penjelasan yang mana, Mew! Oh atau penjelasan jika kau menjadikan ku mesin pencetakan anak?"

"Kana---" Mew menggeleng keras menentang semua yang dikatakan oleh Kana.

"Aku muak Mew! Aku selalu menjadi perbandingan di mana pun aku berada. Apakah aku tidak boleh hidup dengan bahagia? Apa kesalahan ku sampai harus mengalami semua ini? Kenapa tuhan mengutuk hidup ku?!" Bentak Kana, padahal dia sudah menahan diri untuk tidak menangis tapi air mata sialan itu terjatuh tanpa seijin nya.

"Aku menyayangimu... " Lemah Mew. Dia hendak meraih tangan Kana tapi segera di tepis oleh Kana.

"Kau berjanji aku membuat ku bahagia, kau selalu berkata pada ku bahwa aku adalah dunia mu. Kau memperlakukan ku seolah aku adalah hidup mu, kau melontarkan omongan manis yang membuat ku menjadi manusia paling beruntung di bumi ini, kau melakukan semua ini hingga membuat ku berfikir bahwa aku terlalu beruntung dalam hal percintaan... " Isak Kana mengelap kasar air matanya yang tidak berhenti menetes sejak semalam.

"Kau menyakinkan ku bahwa aku adalah hidupmu dan duniamu. Aku sudah terlalu hancur Mew tapi kenapa kau malah semakin membuat ku hancur?! Jika memang tidak mencintai ku seharusnya kau tidak perlu menyakinkan ku, kau malah semakin membuat ku merasa tidak berharga karna memilih untuk tetap hidup di dunia ini."

Kana juga manusia biasa bukan? Dia boleh bukan untuk menjadi lemah? Kana terlalu rapuh tidak memiliki tempat pulang, sementara Mew datang membawa sebuah cahaya dalam hidup nya yang di penuhi dengan kegelapan.

Mew ikut menangis. Tuhan apa yang sudah dia lakukan pada istri nya?

"Sayang aku mohon dengarkan penjelasanku... " Mew bajingan! Dia kembali menghancurkan seseorang karna sifat buruk nya.

"Aku hancur Mew... " Kana menutup wajah nya dan menangis menumpahkan segalanya. Dia menjadi pelampiasan, bahkan setelah Gulf tiada pun pria itu tetap pemenangnya.

Kana percaya sekali dengan sebuah perkataan jika masa lalu adalah pemenangnya. Tapi apakah sungguh orang baru tidak bisa menjadi pemenang nya?

"Ini diluar kendali ku. Aku juga sangat ingin mencintaimu, aku berusaha setiap harinya untuk mencintaimu tapi.... Aku tidak bisa, setiap kali aku berusaha maka akan semakin sering aku terbayang dengan Gulf. Maaf... Maafkan aku.. " Sekali lagi Mew kembali mengucapkan kata maaf atas semua luka yang dia berikan pada seseorang. Tapi sungguh Mew sangat menyayangi Kana.

Kana tetap sesenggukan tidak menjawab apapun perkataan Mew bahkan dia seolah enggan untuk menatap pada Mew.

"Aku berusaha Kana setiap hari nya aku selalu ingin mencintaimu tanpa bayangan Gulf. Aku tersiksa harus mencintaimu... Aku tidak bisa. Semua yang ku lakukan padamu adalah bentuk rasa bersalah ku karna menjadikan mu pelampiasan... Aku tersiksa jika harus berpura-pura mencintaimu padahal setiap aku mengucapkan kata cinta untukmu maka pada saat itu juga Gulf akan muncul dan menatap ku dengan pandangan terluka nya. Aku tidak sanggup melihat nya, aku hancur jika melihat Gulf menatap ku seperti itu." Ujar Mew. Dia kira jika semuanya akan berjalan bahagia walaupun dia tidak mencintai Kana.

Bukan kah dengan dia membuat Kana hamil maka itu cukup untuk membuktikan bahwa Kana selamanya akan bersama dengan nya?

"Bajingan!"

"Iya. Aku memang bajingan tapi demi tuhan aku juga menyayangi mu, aku membuktikan diri bahwa aku akan selalu setia padamu. Kau juga melihat nya bukan? Aku tidak tergoda sedikitpun pada Lion... Aku tetap setia padamu Kana."

"Hanya dengan itu saja tidak cukup Mew! Aku juga butuh cinta darimu, aku butuh tempat dihatimu, aku ingin di cintai oleh mu tanpa bayangan dari masa lalu mu." Jerit Kana. Dia sungguh lelah, Kana ingin pergi yang jauh sekali.

"Aku selalu menjaga dan membahagiakan mu apakah dengan itu saja tidak cukup? Apakah aku harus mencintaimu? Aku juga tersiksa---"

"Kalau begitu kenapa dulu kau menikahi ku?!" Bentak Kana.

"Aku tidak bisa melepaskan mu! Melihat mu yang sangat mirip dengan Gulf membuat ku terobsesi untuk memiliki mu, aku tidak bisa kehilangan mu karna kau mirip dengan kekasihku."

"KAU BAJINGAN MEW! AKU BENCI DENGAN MU, AKU SANGAT MEMBENCIMU!" Teriakan Kana menggema di balkon kamar itu hingga terdengar oleh beberapa bodyguard yang berjaga di bawah.

pemanasan duluu yaaa jangan harap kaloo konflik nya selesai karna kemarin itu baru konflik sampingan, ini baru konflik utama nya☺

aku udah niatan salah satu disini harus ada yang yellow flag, aku menolak happy ending! mew yang disini tuh red flag parah lebih parah dari s1😘

DEJAVU S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang