DEJAVU 48

665 101 11
                                    

Semenjak pertengkaran itu Kana hilang bak di telan bumi bahkan Mew mencari nya seperti orang gila tetap tidak menemukan istri nya. Keluarga Willson benar-benar hilang tanpa meninggalkan jejak apapun, mereka memang tidak bercerai karna Mew yang kekeuh mempertahankan tapi karna itu juga Kana menghilang.

Dirumah pun yang dia temukan hanya Lion yang sudah tidak sadarkan diri sementara Adaline dan Samudra ikut menghilang.

Mew mencari kemana pun tapi koneksi yang dia punya tidak dapat menemukan Mew. Morrone yang menjadi harapan terakhir nya pun menutup akses agar Mew tidak bisa menemui nya.

Semua seakan enggan untuk memberitahu Mew dimana keberadaan istri nya.

Harapan Mew hanya ibu nya.

Dengan lesu Mew melangkah masuk ke dalam rumah untuk menemui ibu nya, dia berharap ibu nya memberitahu dia.

Mew menemukan ibu nya sedang bersantai diruang keluarga dengan secangkir teh kesukaannya.

"Mommy.. " Panggil Mew membuat Davikah menengok dan menatap datar putra nya.

Mew mendekat dan langsung bersimpuh lesu depan mommy nya.

"Aku--"

"Pergilah." Datar Davikah.

Mew mendongak menatap sedih pada ibu nya, "Tolong beritahu dimana istri ku." Suara nya sangat lirih tersirat akan penuh permohonan. Mew sangat kalut, dia ketakutan akan sesuatu tapi dia bingung.

Mew bingung dengan perasaan nya sendiri. Sebenarnya apa yang sedang dia takutkan tentang Kana?

"Aku benar-benar tersiksa jika harus berpisah dengan Kana. Aku menyayangi istri ku, calon anak ku butuh peran ku dihidup nya."

Mew sangat mendambakan anak nya lahir, dia ingin disisi Kana untuk menyambut kehadiran buah hati mereka. Mew menyayangi Kana lebih dari apapun apakah itu tidak cukup membuat pria manis itu bertahan?

Dia bahkan bersumpah akan selalu setia dan menjadikan Kana orang paling bahagia di dunia ini. Mew berjanji akan hal itu tapi kenapa harus berantakan hanya karna perasaan nya tetap untuk Gulf?

Davikah menatap pada putra nya dia melihat wajah tampan itu sangat lesu dan lingkaran hitam di mata Mew menandakan pria itu sama sekali belum istirahat. Sebagai seorang ibu dia merasa iba tapi mungkin dengan ini bisa membuat Mew mau berubah.

Davikah hanya tidak mau melihat putra nya kembali menjadi bajingan.

"Dosa apa yang sudah ku perbuat sampai melahirkan seorang bajingan?" Ucap Davikah matanya memerah menahan cairan bening untuk tidak menetes. Dia sudah mendidik Mew dengan baik tapi kenapa putra nya menjadi bajingan?

Davikah sudah berusaha menjadi figur ibu yang baik agar putra nya mempunyai kehidupan dan tumbuh menjadi baik.

Sebenarnya apa yang sudah dia perbuat di masa lalu sampai harus mempunyai putra seperti Mew?

"Mommy.. "

"Aku sudah berusaha mendidik mu dengan baik tapi apa yang ku lihat? Kau menjadi bajingan, kau menjadikan diriku gagal menjadi seorang ibu." Perkataan Davikah membuat hatinya terkoyak.

Davikah mengusap kasar air matanya, "Sekalipun kau memohon aku tidak akan beritahu keberadaan Kana. Aku memang ibu mu tapi perlakuan sungguh menyakitkan, menderita lah." Davikah beranjak pergi meninggalkan Mew yang meraung keras memanggilnya. Seakan tuli dia tetap berjalan tapi sungguh air matanya tidak bisa ditahan.

Dia hancur dan gagal.

Davikah gagal mendidik putranya.

Dia gagal menjadi seorang ibu.

DEJAVU S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang