DEJAVU 22

1.1K 129 19
                                    

Flashback.

Kana berjongkok menatap nisan sang mama yang sudah mulai tertutup oleh rumput. Jari lentik nya mulai menyingkirkan rerumputan itu.

Bunga yang di bawanya dia letak kan di atas makam mommy nya, sebuah bunga kesukaan mamanya, bunga daisy.

Dia mengusap ujung matanya yang berair duduk bersila di samping makam itu memandang foto mama nya yang sangat cantik.

"How are you the most beautiful woman? I miss mom, I miss you so much." Gumam Kana berbisik di semilir angin yang mulai memeluk nya membuat mata indah itu memejam sesaat merasakan angin itu.

"Ma Kana bertemu seseorang yang sangat mencintai Kana. Dia menyayangi Kana, memberi Kana sebuah pelukan selalu memanjakan Kana. Mama kalau lihat dia pasti akan bahagia juga, aku sudah ada yang menjaga ma. Kana sudah bahagia mama... " Ujar nya membuka mata kembali dia berbicara menatap langit yang mendung seolah mendukung tentang kesedihan nya atas kepergian mama nya.

Ini kepergian mama nya tepat yang sebelas tahun. Sudah lama sekali dan luka itu masih terasa baru untuk nya.

Kana mengulum senyum kecil dia seperti mengatakan bahwa dia sudah lebih baik sekarang, Kana sudah lebih bahagia dengan kehadiran Mew.

"Mimpi buruk itu sudah lama tidak menganggu Kana mah, mama bahagia kan lihat Kana sudah tidak di hantui lagi? Mama lihat Kana dari atas sana kan? Lihat Kana hidup baik ya mah, Kana akan menjalani hidup seperti yang mama inginkan." Lanjut Kana menatap langit biru gelap itu, dia menghapus setitik air matanya dan mengulum senyum.

Kana mengulur kan tangan nya dia mengepalkan tangan itu membentuk sebuah tinjuan dan mimik wajah nya berubah keras.

"They will taste the hell that I made mama. Luka itu akan terbalaskan bahkan jauh lebih sakit, mereka akan merasakan luka mama. Kana berjanji akan mengirim dua manusia itu ke hadapan mama dan bersujud memohon maaf kepada mama.... " Mata nya yang tadi lembut berubah menjadi kilatan tajam dan kobaran penuh dengan dendam.

"Wait until that day comes, okey? they will beg forgiveness under your feet." Ujar Kana menyeringai kecil.

"Kana.... " Dia tersentak saat mendengar seseorang yang memanggil namanya, menolehkan kepala mendapati seorang pria seumuran papa nya sedang menatap nya sambil tersenyum.

"Paman Morrone?" Kana bangkit dari duduk nya menatap pria itu dengan pandangan pertanyaan.

Morrone mengulum senyum kecil mengusap rambut Kana sayang, "Masih ingat ternyata." Ucap nya.

Kana diam kaku merasakan usakan di kepalanya hati nya berdebar bukan karna perasaan cinta melainkan perasaan yang merindukan sosok di depan nya, sebagai seorang ayah.

"Kamu sedang apa disini?" Tanya Morrone menarik Kana dari alam lamunannya.

"Ah itu aku sedang mengunjungi makam mama... " Kana bergeser sedikit menunjuk pada makam mama nya.

Morrone melihat makam itu, "Boleh paman mendoakan mama mu?" Tanya nya lagi.

"Tentu." Kana ikut berjongkok di samping Morrone.

Morrone memejamkan matanya tersenyum kecil sambil bergumam dalam hatinya.

"Saya tidak mengenal kamu siapa tapi saya ingin berterimakasih karna telah melahirkan sosok yang mirip dengan putra saya. I'll take care of him, saya akan berusaha menyayangi dia seperti saya menyayangi anak saya, Gulf. Kamu bahagia disana dan serahkan Kana untuk saya jaga, maaf tadi mendengar semuanya... Alice." Batin Morrone pelan memejamkan matanya bergumam sangat tulus meminta ijin untuk menjaga Kana seperti anak nya sendiri.

DEJAVU S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang